Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 61
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, November 2008 53BERITA MANCANEGARAyang ditawarkan Pemerintah Indonesia.Dengan memilih pintu masuk yang tepat,lanjut Ahtisaari, dia bisa menghematwaktu perundingan. Hasilnya memangmanis. Konflik Aceh yang telah berlangsung sekitar tiga dekade itu bisa diakhirisecara damai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Namun, dengan rendah hatiAhtisaari mengatakan, perdamaian diAceh bukan semata karena perannyasebagai mediator, melainkan karenapihak-pihak yang bertikai memang ingindamai setelah terjadi bencana tsunami.Hidup di Tengah KonflikAhtisaari lahir di Viipuri (wilayah tersebut kini bernama Vyborg dan masuk ke wilayah Rusia) pada 23 Juni 1937, tiga tahunsebelum Viipuri dianeksasi Uni Soviet. Sejakkecil, Ahtisaari telah merasakan susahnyahidup di tengah konflik dan perang.Ketika itu, Perang Dunia II merembethingga tempat tinggalnya di Viipuri,Ahtisaari bersama ibunya, Tyyne, mengungsi ke Kuopio, wilayah timur di Finlandia. Sementara itu, ayahnya yang berprofesi sebagai pegawai negeri terlibat di garisdepan pertempuran. Ahtisaari dan ibunyakemudian ditampung sebagai pengungsidi sebuah komunitas petani selama beberapa bulan. Di Kuopio, dia menghabiskanhampir seluruh masa kecilnya.Menurut Ahtisaari, pengalaman pahitmasa kecilnya mungkin ada hubungannyadengan motivasinya yang besar untukterlibat sebagai juru runding di wilayahkonflik. Meski demikian, Ahtisaari yangmenguasai bahasa Inggris, Perancis,Jerman, Swedia, dan Finlandia ini mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak bercitacita sebagai juru runding. Semua seakanmengalir begitu saja.Ahtisaari memulai kariernya sebagaiguru sekolah dasar. Ahtisaari bisa mengajar setelah mengambil pendidikan gurudi sebuah universitas di Oulu pada tahun1959. Dia juga sempat mengajar di Pakistan pada tahun 1960-an. Tiga tahunkemudian, dia pulang ke Finlandia.Selanjutnya, dia aktif di organisasiorganisasi yang memberikan bantuan kenegara-negara berkembang.Tahun 1965, dia bergabung denganDepartemen Luar Negeri Finlandia. Selama berkarier sebagai diplomat, diamenghabiskan waktu selama 20 tahun diluar negeri. Dia pernah menjadi duta besar di Tanzania, Mozambik, dan Somalia.Tahun 1994, Ahtisaari terpilih sebagaipresiden pertama Finlandia yang dipilihsecara langsung. Di bawah kepemimpinannya, Finlandia bergabung denganUni Eropa.Ahtisaari mengakhiri jabatannya sebagai presiden pada tahun 2000. Setelahlengser, Ahtisaari kembali terjun dalamkegiatan perdamaian dunia. Tahun 2005,dia ditunjuk sebagai Utusan Khusus PBBuntuk masalah Kosovo. Untuk menunjangkerjanya sebagai juru damai, dia membentuk CMI, sebuah organisasi independen nonpemerintah yang bertujuanmendukung dan memelihara perdamaiandi sejumlah lokasi konflik. CMI berbasisdi Helsinki, Finlandia.Di luar kariernya sebagai diplomat,kehidupan Martti tidak banyak diulasmedia massa. Dia hanya disebutkanmenikah dengan Eeva Irmeli Hyvärinenpada tahun 1968. Dari perkawinannya itu,Martti memiliki seorang anak laki-lakibernama Marko Ahtisaari, yang berprofesisebagai musisi dan produser. „ LORfl Nobel Kimia 2008Berkah Protein Bersinarrotein yang satu ini memang luarbiasa. Dia bersinar kehijauan.Penemu Green Fluorescent Protein, yang ditemukan pada uburubur Aequorea victoria pada tahun 1962ditetapkan oleh Royal Swedish Academy of Sciences sebagai penerima penghargaan Nobel Kimia 2008.Tiga penemu yang menerima HadiahNobel Kimia itu adalah doktor kimiaorganik Osamu Shimomura, warganegara Jepang, Martin Chalfie ahli neurobiology dan Roger Y Tsien, keduanyawarga negara Amerika Serikat.Dengan memanfaatkan Green Fluorescent Protein (GFP), para penelitimeningkatkan cara mengamati prosesproses dalam tubuh yang semula takterlihat. Misalnya, perkembangan selsel saraf di dalam otak atau bagaimanapenyebaran sel kanker. Dalam sebuahpercobaan yang spektakuler, ilmuwansukses mengikat beragam sel saraf otaktikus dengan bermacam warna GFP.Warna-warna selain hijau ditemukanRoger Y Tsien. Dia juga menemukanpenjelasan mengapa GFP bisa bersinardi kegelapan (fluorescents). „PJARINGAN LUAS: Mantan PresidenAfrika Selatan Nelson Mandelatertawa saat bercakap-cakap denganMartti Ahtisaari yang saat itumenjabat sebagai Presiden Finlandia,di luar kantor Mandela, 12 Mei 1997. foto: daylife.comRoger Y. TsienOsamu ShimomuraMartin Chalfiefoto: nobelprize.org
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57