Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 61
P. 61


                                    BERITAINDONESIA, November 2008 61BERITA HUMANIORAPendidikanPendidikan di sekolah harus mampu menciptakanmanusia Indonesia berbudi luhur, cinta tanah air danbangsa.enteri Pendidikan NasionalBambang Sudibyo memujiGubernur Jawa Tengah, BibitWaluyo sebagai pencetuspendidikan nasionalisme. Hal itu terungkap pada saat pencanangan pendidikan berbasis nasionalisme di SMK Negeri 1 Ngablak Magelang Jawa Tengahbeberapa waktu lalu. Mendiknas menilaiSMK tersebut berhasil melakukan panenperdana padi dan menyiapkan pesertaanak didik menjadi siap kerja dan siapmelanjutkan sekolah. Suatu keberhasilanyang sesuai dengan misi yang diembanSMK selama ini.Bagi Bambang, pilihan masyarakatpada SMK sebagai pusat pendidikan merupakan pilihan yang tidak salah, terutama bagi masyarakat yang putus sekolah. Pendidikan sepanjang hayat tidakharus di bangku sekolah, yang terpentingtetap melakukan pembelajaran. “Inicontoh dan sekaligus pembelajaran bagimasyarakat, seperti SMK Negeri 1 Ngablak Magelang Jawa Tengah. SMK ini salah satu sekolah yang menjadi pusat pemberdayaan di Jawa Tengah dengan memiliki rasio siswa SMK/SMA yang termasukterbaik setelah DKI Jakarta,” paparnya.Menegakkan pendidikan nasionalismemenurut pandangan Bambang merupakan langkah tepat sebagai lambang cintatanah air dan cinta kepada negara. Selainitu, Bambang memuji tindakan GubernurJateng atas komitmennya melestarikanbudaya bangsa dengan cara mengajarkanbahasa Jawa di sekolah-sekolah. “Inilahbukti nyata kepemimpinan pendidikanberbasis nasionalisme yang dimilikiGubernur Jateng dan perlu diteladani bagidaerah lain,” kata Bambang.Bambang mencontohkan pula tentangsekolah hijau yang berwawasan lingkungan di SMK 3 Magelang, Jateng.bukan hanya mampu memproduksi hasilpertanian kentang juga sudah menjangkau lebih jauh dengan mengembangkannya ke komoditif pangan lain. “Inibisa dibuktikan bila ruh pendidikan sudahmenjadi bagian jiwa dan hati yang berdampak pada terciptanya manusia Indonesia yang berbudi luhur dan berkepribadian,” jelas Bambang.Sementara, Kepala Dinas Pendidikandan Kebudayaan Provinsi Jawa TengahKunto Nugroho, HP menjawab kekhawatiran para lulusan sekolah kejuruanyang tidak bisa melanjutkan ke jenjangperguruan tinggi yang mereka idamkan.Dalam hal ini Nugroho berani menjaminsiswa lulusan SMK jurusan teknik sekalipun bisa melanjutkan atau masuk keTaruna Akabri.Selain itu, Nugroho menjelaskan pulamengenai gerakan balik desa bangun desayang menjadi slogan Gubernur BibitWaluyo, dimana setiap SMK di JawaTengah sengaja d desain untuk melakukanpengabdian secara langsung ke kantongkantong masyarakat. Nugroho mencontohkan SMK Negeri 1 Ngablak Magelang yang sudah melakukan hal itu. “Jugadiikuti SMK di semua kabupaten melakukannya, mereka terintregrasikan denganbaik,” kata Nugroho.Program itu bagi Nugroho adalahsebagai jawaban atas pendidikan berbasisnasionalisme melalui ekstra kurikuler dankearifan lokal. Khususnya jalur pendidikan non formal yang menjadikannyapusat kegiatan belajar masyarakat yangada di desa-desa. “Ini konstribusi nyatamembangun semangat dan menumbuhkembangkan nasionalisme,” katanya.Nugroho, kembali menuturkan keunggulan pendidikan kejuruan di Jawa Tengah yang secara langsung berkonstribusisignifikan dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang saat inimencapai 3,4 juta jiwa. “Pertemuan Gubernur dan para bupati/walikota di Solopada 12 April lalu berhasil merumuskantugas lulusan SMK yang siap kerja dansiap menciptakan pekerjaan serta siapmengikuti jenjang pendidikan yang lebihtinggi,” kata Nugroho.Secara terpisah, Srianto Kepala DinasPendidikan Kabupaten Tegal, tidak jauhberbeda mengungkapkan, lulusan SMK diKabupaten Tegal mampu berkompetisidengan lulusan SMA untuk melanjutkanke jenjang perguruan tinggi. Sebagian diantaranya berhasil menciptakan lapangankerja sendiri, seperti membuat kerajinankayu, kerajinan logam, pertanian danteknik jurusan automotif.Menurut Srianto, pendidikan nasionalisme ide Bapak Gubernur dan dicanangkan Menteri Pendidikan, semangatnya perlu digelorakan. Maka melaluimomentum hari Sumpah Pemuda (28/10)dicanangkan peningkatan semangatnasionalisme, dimana lagu-lagu perjuangan dikumandangkan di setiap jenjang sekolah. Bila dilakukan sebelummasuk jam pelajaran (jam 6.30), termasuk di dinas Pendidikan, melalui apelbendera, semoga rasa nasionalisme semakin tinggi dan bangga menjadi manusia Indonesia. „ RIMendiknas Bambang Sudibyo saat pencanangan pendidikan berbasis nasionalismedi SMK Negeri 1 Ngablak, Magelang, JawaTengahMBerbasis Nasionalismefoto: berindo samsuri
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65