Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 62
P. 56
56 BERITAINDONESIA, Desember 2008BERITA TOKOHDjoko SantosoBerjanji Memajukan Dunia Bulu Tangkis IndonesiaEntah kebetulan atau tidak, KetuaUmum PB Persatuan Bulu tangkis SeluruhIndonesia (PBSI) dipimpin oleh kalanganyang berlatar belakang militer. Sebut sajaTri Sutrisno, Wismoyo Aris Munandar danSutiyoso. Kini giliran Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang didaulat memimpin lembaga tersebut untuk masajabatan 2008-2012. Djoko dipilih secaraaklamasi melalui musyawarah nasional(Munas) PBSI di Jakarta yang berlangsung 13-15 November lalu.Ia merupakan calon tunggal yang didukung sepenuhnya oleh 32Pengda PBSI. Setelah terpilih Djoko mengucapkan terimakasihatas kepercayaan yang diberikan padanya. Ia berjanji akan tetapmempertahankan tradisi emas yang telah dibuat oleh pemimpinPBSI sebelumnya dan terus berusaha meningkatkan sertamempersiapkan generasi bulu tangkis yang handal. Taufik EffendiRaih Gelar Kehormatan dari UndipHamsad RangkutiMenerima Penghargaan Kesastraan dari Pusat BahasaBerbagai penghargaan masih terus mengalir ke tangan sastrawan senior Indonesia Hamsad Rangkuti. Tahun ini ia menerima dua penghargaan bidang sastra yangberbeda. Pertama, ia mendapatkan penghargaan sastra bergengsi, SEA Write Award,dari Raja Thailand yang disampaikan PutriMaha Vhakri Siridhorn. Kedua, melaluikumpulan cerpen Bibir Dalam Pispot(2003) ia menerima penghargaan Kesastraan dari Pusat Bahasa pada Konggres Bahasa yang dilaksanakanawal November lalu di Jakarta. Berkat karya yang sama, empattahun lalu, ia mendapat penghargaan Khatulistiwa LiteraryAward yang menghantarkan Hamsad Rangkuti dan istri,Nurwindasari, berkeliling di Kota London, Inggris, danmengikuti Pertemuan Penulis Dunia dan London Book Fair,tahun 2004. Dengan banyaknya penghargaan yang ia terima,Hamsad yang akrab dipanggil Abang ini berkelakar hanya nobelsastra yang belum ia terima. Universitas Diponegoro(Undip), Semarang, Jawa Tengah memberi gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) pada Taufik Effendi. Gelarkehormatan bagi Taufik yangsaat ini menjabat MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur Negara ini disampaikanbertepatan dengan Dies Natalies ke 51-Undip tanggal 27Oktober lalu. Sebelum memberi penghargaan, tim promotor Undip selama setahunlebih telah melakukan penelitian, pengkajian dan pengamatan tentang rekam perjalanan Taufiq Effendi. Dalamcatatan, Taufik merupakan orang ke enam yang menerimagelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Undip. RektorUndip Prof.DR.dr Susilo Wibowo menilai, Taufik layakmenerima gelar itu, karena selama ini ia banyak melakukaninovasi atau terobosan, khususnya bidang birokrasi di Indonesia. Selama ini Taufikjuga dinilai rajin menuangkanberbagai ide dan gagasannyayang ia rangkum dalam sebuahbuku, di antaranya: MenulisKembali Republik (2006),Agenda Strategis RevitalisasiBirokrasi (2006), dan Jati DiriSyafii Ma’arifJusuf Kalla ‘The Real President’Mantan KetuaUmum Pimpinan Pusat(PP) MuhammadiyahAchmad Syafii Maarifmenyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai The Real President.Syafii mengungkapkan hal tersebut usaimenyampaikan pidatobudaya pada acarapenganugerahan Habibie Award di HotelGran Melia, Kuningan,Jakarta Selatan, Selasa(25/11) tengah malam.Syafii menilai, peranJusuf Kalla di pemerintahan lebih dominan. “JK terlibat dalam penyelesaian persoalan-persoalanbangsa. Penyelesaian Aceh, dia ikut. Masalah harga BBM, diajuga ikut menyelesaikan. Itu kan the real president,”lanjutnya. Bahkan lebih tegas, dia mengatakan, jika tidak adaKalla, pemerintahan tak akan jalan. “Soal ekonomi, politikdalam negeri, keamanan, siapa yang menyelesaikan?”ujarnya. “Jadi kalau Anda lihat pada zaman Soekarno-Hattayang jadi gasnya adalah Soekarno, sedangkan remnya adalahHatta. Tapi ini terbalik, gasnya Jusuf Kalla. Tapi its OK lah,”katanya lagi.Syafii juga menekankan pernyataannya itu bukan mencerminkan dukungannya pada JK untuk maju ke Pilpres2009. “Saya tidak dalam posisi mendukung siapa pun,”katanya. “Untuk apa saya dukung-dukung? Saya berada diluar. Itu (pendapat) saya sebagai orang tua,” katanya lebihtegas.Pernyataan Syafii tersebut kemudian mendapat sejumlahkritik dan spekulasi dari sejumlah kalangan, termasuk partaiyang didirikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY), Partai Demokrat. Bangsa Indonesia: Menuju Indonesia Jaya (2008). foto-foto: ist