Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 48
48 BERITAINDONESIA, Februari 2009BERITA TOKOHfoto-foto: istPENGHARGAAN DARI JEPANG: Wapres Jusuf Kalla (kiri) membacakan pidatoberjudul “Perdamaian dan Pembangunan Bangsa” pada pengukuhan gelar DoktorKehormatan bidang Perdamaian di Universitas Soka, Tokyo, Jepang, Senin (2/2). Wapresmendapat gelar tersebut berkat perannya dalam menyelesaikan konflik di beberapa tempatdi Indonesia secara damai.Susilo Bambang YudhoyonoCium Isu ‘Asal Bukan S’Dalam persiapan menuju Pilpres 2009, terdapat sejumlahcapres berinisial “S”, antara lainSusilo Bambang Yudhoyono,Sutiyoso, Sultan, dan SoetrisnoBachir. Namun soal inisial ‘S’ inimenjadi berita setelah PresidenSBY mengaku mendapatkan informasi adanya isu ABS alias“Asal Bukan (Capres) S” yang dilakukan petinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. “Saya yakin informasi itu tidak benar,” ujar Presiden saatmemberi pengarahan dalam rapat pimpinan TNI dan rapatkoordinasi Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1). Dilingkungan petinggi Polri, Presiden juga mendengar isu adayang tengah menjadi tim suksescalon presiden tertentu. Soal isuABS yang dihembuskan petinggiTNI AD, Presiden tidak menyebut calon presiden berinisial“S” yang tetap disingkatnya. Megawati Soekarnoputri‘Semprot’ SBYMegawati Soekarnoputri selalu punya‘semprotan’ pedas untuk mengkritikkinerja Pemerintahan Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY). Di antaranya, ‘tebar kinerja, bukan tebar pesona’(Rakernas I PDIP di Bali, 7-10 Januari 2007), ‘Hanya berjanjisetinggi langit, tapi pencapaian hanya sampai di kaki bukit’(Rakernas II PDIP di Jakarta, pertengahan 2007), ‘Sedangmenari poco-poco, maju selangkah, mundur dua langkah’(roadshow ke Sumatera 31 Januari 2008). Yang terbaru,dalam Rakernas IV PDIP di Solo, 27-29 Januari 2009, KetuaUmum Partai Demokrasi Indonesia ini kembali ‘menyemprot’dengan mengatakan pemerintah telah gagal mengendalikanharga sembako dan menjadikan rakyat seperti permainanyoyo. Megawati menyinggung strategi SBY dalam penurunanharga BBM yang tidak dilakukan secara total yang hanyabertujuan mendapatkan simpati publik, bukan menyelesaikanpersoalan utama. “Pemerintah telah menjadikan rakyatseperti yoyo, jenis permainan anak-anak. Naik turun, naikturun. Terlempar ke sana-ke mari kelihatannya indah. Tetapisebenarnya rakyat tak menentu hidupnya,” kata Mega. Alex NoerdinBerobat Gratis di SumselMenepati janji kampanye. Itulah yangdilakukan oleh Gubernur SumateraSelatan Alex Noerdin pada akhir Januarilalu. Janji untuk menyediakan programpengobatan gratis bagi masyarakatSumatra Selatan resmi diumumkandalam acara yang dipusatkan di bawahJembatan Ampera, Palembang (27/1).Sejumlah pejabat pusat turut hadirdalam acara tersebut, antara lain Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, KetuaDPR Agung Laksono dan Wakil Ketua MPR HM. AkhsaMahmud. Menurut Alex Noerdin, program itu ditujukan bagiseluruh warga Sumsel, khususnya yang belum mendapatkanjaminan layanan kesehatan melalui Jamsostek/Astek, Jamkesmas, dan Askes yang sekitar 51% belum terlayani darisebanyak 7,1 juta warga di provinsi itu. Setelah program berobatgratis didanai bersama seluruh pemda di Sumsel sebesar Rp240miliar, ditargetkan pertengahan tahun 2009 akan dilaksanakanpula program sekolah gratis dari SD hingga SMU di seluruhSumsel.
