Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 66
P. 35
BERITAINDONESIA, April - 15 Mei 2009 35LENTERAi Masa Depanmengundang sebuah kontroversibahkan mungkin sebuah misteri.Bagi kami, dua arus berita ini,terutama berita yang memaparkanbahwa pondok pesantren modern inisebagai pusat pengembangan budayatoleransi dan perdamaian (Sebabjurnalistik biografi yang kamikembangkan memegang motto:Pengukir kebaikan dan kebesaran oranglain), membuat kami terdorong untukmenyurati, memohon kesediaan SyaykhPanji Gumilang untuk wawancara.Ternyata surat kami direspon dengancepat. Kami pun diterima dengan sangatterbuka, tentu saja setelah melaluiprosedur administrasi dan etikabertamu (berkunjung). Bahkan, kamilebih dulu dipersilakan dan dipanduberkeliling mengobservasi hampirseluruh kegiatan dan fasilitas di pondokpesantren seluas seribu hektar lebih itu.Setelah seharian berkeliling, kami punberkesempatan berdialog, pertama kali,dengan Syaykh Panji Gumilang.Kami pun menulis, mengapresiasi,sesuai apa yang kami lihat dan dengar dikampus itu. Memang, salah satukebijakan penulisan jurnalistik biografiyang tengah kami kembangkan diEnsiklopedi Tokoh Indonessia Onlineadalah mengapresiasi (narasi) seseorangtokoh sesuai (atas) visi tokoh yangbersangkutan. Apalagi bila kami punyakesempatan mengobservasi danberdialog dengan tokoh yangbersangkutan. Dengan keyakinanprofesionalisme biography journalisticyang kami anut dan kembangkan, kamimenuturkan secara naratif apa siapatokoh itu. Sampai saat ini, kami masihsangat jarang meminjam penilaian atauapresiasi orang lain terhadap seorangtokoh. Dengan yakin, sejauh inikebijakan kami masih mengedepankanpenilaian dan apresiasi kami sendiritentang apa siapa tokoh yangbersangkutan. Walaupun pernyataanorang lain terhadap apa siapa seorangtokoh, selalu berguna sebagai referensidan pembanding.Dalam sekali pertemuan itu, banyakhal yang kami lihat, gali dan tanyakan,sehingga kami berkeyakinanmengapresiasi Syaykh Panji Gumilangdan Ma’had Al-Zaytun yang kemudiankami publikasikan di situs webTokohIndonesia.Com dan MajalahTokoh Indonesia.Ternyata, setelah lebih lima tahun dankemudian kami berulangkalimengunjungi Al-Zaytun dan seringkaliberdialog, berdiskusi dengan SyaykhPanji Gumilang, apa yang kami tulislebih lima tahun lalu itu, memang itulahapa adanya Al-Zaytun. Dalampandangan dan pengalaman kami, tidakada yang tersembunyi di pondokpesantren modern ini.Dalam pandangan kami, Syaykh PanjiGumilang seorang tokoh pemangkunya dalam Pemilu 9 April 2009