Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 66
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, April - 15 Mei 2009BERITA TOKOHLima Sosokdi Balik Quick CountMeski kehadirannya masih dinilai kontroversial, lembagalembaga survei yang bermunculan di Indonesia sedikitbanyak telah memberikan warna dalam dunia politik diTanah Air.ejak reformasi 1998, sistem politikdi Tanah Air banyak berubah.Seseorang menjadi presiden, gubernur, walikota bukan lagi ditentukan partai melainkan ditentukan olehsuara rakyat lewat pemilihan langsung.Mereka terpilih bukan lagi karena petunjuk pejabat, juga bukan lagi dipilih olehanggota parlemen.Kenyataan ini membuat situasi politiksemakin tidak pasti. Kini sulit untukmemprediksi siapa yang akan menangdan kalah. Calon dari partai besar pun bisakalah. Situasi ketidakpastian dalam duniapolitik ini membuat orang mulai mencaripegangan baru untuk memahami sebabmusabab kemenangan dan kekalahanseseorang dalam Pemilu yang dipilihlangsung.Lembaga-lembaga survei kemudianbermunculan menyodorkan peganganbaru sekaligus mengurangi ketidakpastiantersebut. Lembaga survei tersebut bermacam-macam. Bahkan ada yang berfungsi ganda, selain menjadi pengumpuljajak pendapat, juga menjadi konsultanpolitik. Fungsi ganda inilah yang kemudian dicurigai akan menimbulkan konflikinteres. Lembaga survei menjadi tidaknetral dan hasil surveinya ‘disetel’ sesuaipesanan.Di tengah mencuatnya kecurigaan tersebut, harus diakui pula kalau lembagalembaga ini telah banyak mengantarkanberbagai calon kepala daerah untukmenjadi gubernur bahkan menjadi presiden. Sedikit banyak lembaga-lembagaini telah memberikan warna dalam duniapolitik di Tanah Air. Topik seputar politikmenjadi hangat dibicarakan ketika lembaga-lembaga ini memaparkan analisisnya. Bahkan tak jarang sejumlah televisiswasta menjadikan mereka sebagai narasumber untuk membahas isu politik yangsedang hangat diperbincangkan.Kehadiran lembaga-lembaga survei inisemakin terasa dalam pemilu legislatif2009 ini. Dengan metode perhitungancepat (quick count), mereka menyajikaninformasi dan prediksi perolehan suarapartai-partai peserta pemilu. Setidaknyamasyarakat, parpol, dan caleg bisa segeramendapatkan gambaran hasil pemilulegislatif 2009. Kehadiran lembagalembaga ini semakin terasa manfaatnyatatkala Pusat Tabulasi Nasional Pemiluyang ditangani Komisi Pemilihan Umum(KPU) tidak bisa diharapkan karenasedang menghadapi masalah pengumpulan suara. Hingga hari ke-10, misalnya,jumlah suara yang masuk ke TNP baru12.966.754 atau sekitar 7,5 persen dari171.265.442 pemilih.Melihat dari pengalaman pilkadapilkada yang sebelumnya, hasil lembagalembaga survei itu, dibandingkan dengandata KPU hampir memiliki persamaan.Ini berarti, lembaga-lembaga ini bisadijadikan sebagai pembanding untukmengambil keputusan.Beberapa lembaga survei yang melakukan hitung cepat pada pemilu kali iniantara lain: Lembaga Survei Indonesia,Lembaga Survei Nasional, Lingkaran Survei Indonesia, CIRUS Surveyors Group,dan Indo Barometer. Kelima lembagasurvei ini bergerak dengan ciri khasnyamasing-masing berkat kiprah arsitek ataupendirinya.Mari kita mulai dari Lingkaran SurveiIndonesia (LSI). Lembaga ini dipimpinoleh Denny Januar Aly, Phd, yang lahir diPalembang 4 Januari 1963. DirekturEksekutif sekaligus pendiri LSI ini merupakan salah satu figur penting di bidangsurvei politik di Indonesia sekaligus ikutmemelopori tradisi quick count di setiapperhelatan pesta demokrasi di Tanah Air.Kontrak pertama lembaga yang didirikannya sejak 2004 ini dijalin denganGolkar pada Februari 2005 untuk menangani pilkada di 9 provinsi dan 100 kabupaten di Indonesia dalam satu musim2005-2008. Saat itu, Denny masih sempatjuga menangani sejumlah pilkada lain ditempat yang berbeda. Khusus pemilihangubernur, dia berhasil memenangkancalonnya di 15 dari 33 provinsi. Lembagayang ia pimpin ini jugalah yang telahmenghantarkan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan presiden 2004 menduduki kursi RI 1. Dan untuk pemilu kaliini dia dipercaya untuk menjadi konsultanpolitik PDI Perjuangan.Ketua umum AROPI (Asosiasi RisetOpini Publik Indonesia ) periode 2007-2010 ini berpendapat, biaya untuk konsultan politik kepala daerah di luar pulauJawa biasanya lebih mahal dibandingdengan di pulau Jawa. Di samping itu,semakin tidak populer seorang calon,makin besar pula dana yang harus disiapkan.Selain mengurusi LSI, peraih doktorilmu politik dari Ohio State University(2001) dan master kebijakan publik dariPittsburgh University (1995), ini jugadikenal sebagai kolumnis yang sangatproduktif di berbagai surat kabar nasionaldan analis politik di sejumlah stasiun radio dan televisi.Lembaga lain yang juga melakukanperhitungan cepat pada pemilu 2009adalah Indo Barometer yang dipimpinMuhammad Qodari kelahiran 15 Oktober1973. Sebelumnya, Qodari adalah penelitimuda dan menjadi peneliti di Centre forStrategic and International Studies (CSIS)dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI).Indo Barometer dirintisnya tepat duatahun yang lalu pada 2007. Keinginan diamendirikan Indo Barometer untuk menyediakan banyak pilihan survei politikkepada masyarakat. Kecintaannya terhadap bidang survei telah dia tunjukkansejak masih di bangku kuliah. Dia jugapernah terpilih menjadi ketua kelompokstudi mahasiswa Eka Prasetya. Darisekian banyak survei yang pernah diaSfoto: daylife.com
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34