Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 58


                                    58 BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009BERITA IPTEKMenyongsong Microsoft Office 2010X550 misalnya, harganya US$ 435, atausekitar Rp5 juta. Satu set X550 ini terdiriatas peranti lunak VSpace, kartu PCI, danlima terminal. Berarti, setiap terminalhanya US$ 87 atau sekitar Rp 1 juta.Bandingkan jika harus membeli lima setkomputer. Kalau Anda mampir ke DusitMangga Dua, Jakarta, CPU dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium Core2Duo,memori 1 GB, hard disk 160 gigabita,DVD-ROM, monitor LCD 15\US$ 304 atau Rp 3,5 juta. Ini artinya,untuk memiliki 5 set komputer, kita harusmengeluarkan biaya sampai Rp17,5 juta.Kalau kita menggunakan solusi NComputing, kita hanya perlu membeli satu setkomputer seharga Rp3,5 juta dan 4 monitor LCD 15\mouse) dengan harga Rp6 juta. Totalbiaya yang dikeluarkan Rp9,5juta. Hitung-hitungan kasar, kita bisa hematsampai Rp 8 juta.Selain menghemat biaya pembelian,dalam jangka panjang, kita bisa menghemat konsumsi listrik. Terminal X550hanya butuh listrik 1 watt. Bandingkandengan rata-rata komputer yang palingtidak perlu 110 watt. Selain harganyamurah dan hemat energi, perawatannyapun tidak sulit dan tidak memakan biayabesar. Itu karena hanya ada satu komputer yang dirawat, bukan 5 komputer.Misalnya untuk men-defrag harddisk,teknisi cukup melakukannya pada satukomputer saja, bukan pada 5 komputer.Begitu pula untuk update aplikasi-aplikasisemacam antivirus, dan bahkan alatpendingin ruangan pun tak perlu banyakbanyak.Cara kerja Ncomputing sebenarnyasangat sederhana. Komputer yang adasekarang sudah sangat canggih. Ada banyak aplikasi di dalamnya yang sebenarnya hanya memerlukan kapasitas sangatkecil. Oleh karena itu, NComputingmemanfaatkan kelebihan kapasitas yangdimiliki komputer itu dan merekayasanya,sehingga dapat dipakai bersama olehbanyak pengguna komputer. Misalnya,komputer dengan prosesor Intel Core 2Duo, hard disk 500 gigabita, dan memori4 gigabita, hanya dipakai untuk mengetik,presentasi, atau menjelajahi Internet.Untuk tugas enteng seperti itu, palinghanya 20 persen kemampuan komputeryang benar-benar dimanfaatkan. Sisanyamenganggur. Mestinya, spesifikasi setinggi itu bisa dibagi ke sepuluh komputerlain.Perangkat NComputing - software danhardware - kemudian menyalurkan kapasitas yang menganggur itu ke beberapaterminal. Alat itu terdiri atas perangkatakses NComputing - ukurannya tak lebihbesar daripada Nokia Communicatorterbaru - yang terhubung dengan monitor, papan ketik, dan tetikus.Tapi terminal ini, kendati tanpa prosesor, memori, ataupun hard disk, berfungsi layaknya komputer utuh. Dan setiapterminal bisa menjalankan aplikasi yangberbeda seolah-olah satu dengan yanglainnya independen.Karena menggunakan satu server ataukomputer untuk digunakan ramai-ramai,NComputing tidak cocok digunakansebagai game station—misalnya untukRagnarok atau permainan grafis kelasberat seperti World of Warcraft. NComputing hanya cocok untuk aplikasi kantoratau pendidikan dan pengguna rumahan.Kini, NComputing sudah merambahlebih dari 100 negara dan hadir di Indonesia sejak tiga setengah tahun lalu. DiJakarta sendiri, pemakai NComputingsudah bertebaran. Beberapa kantor pialang saham di segitiga emas Kuningan,misalnya, memakai sistem ini untukmelayani kliennya. PT Carrefour Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, PTAsuransi Cigna, dan beberapa sekolah diberbagai kota menggunakan teknologi ini.„ MLPBelum banyak orang yang sudah mahirmenggunakan berbagai kemudahan yangditawarkan peranti lunak Microsoft Office2007. Sebentar lagi pada Januari 2010,Microsoft akan menghadirkan Office 2010yang juga akrab dengan Office 14. Perantilunak pengganti Office 2007 tersebut bakaldihadirkan dalam dua versi, yakni versi 32-bit dan 64-bit. Bagi yang penasaran tinggalmenunggu versi betanya pada kuartal IIItahun ini. Penggunaan peranti lunak inisemakin fleksibel dan mendukung kerjajarak jauh. Di dalamnya sudah termasukaplikasi Office Web, SharePoint server2010, dan Visio 2010.Domain SBY-Boediono Dilelang Rp 300 JutaCalon presiden dari Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)akhirnya meminang Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai cawapresnya. Momentum ini pun langsungdimanfaatkan cybersquatter alias spekulan nama domain untuk mengerukuntung besar. Dalam surat elektronikyang beredar di internet, nama domain sbyboediono.com dan sby-boediono.com dilelang denganharga Rp 300 juta. Harga yang relatif besar ini masih dapat dinegoisasi dengan pihak penjual.Kurang jelas siapa sebenarnya pihak yang coba menawarkan nama domain internet tersebut.Yang pasti aksinya ini tampaknya mengejar momentum pertarungan menuju kursi kepresidenanyang kian memanas. Apalagi dunia maya memang sudah jadi lahan kampanye potensial bagipara calon untuk menjaring simpati massa. Presiden SBY misalnya, sudah meluncurkan situskhusus (sbypresidenku.com) untuk mempromosikan dirinya sebagai presiden Indonesia periodemendatang.Pembajakan Software Masih MarakSulit rasanya menghilangkan geliat software bajakan di bumi Indonesia. Jangankan berharapmenghilangkan, menurunkan 1% tingkat pembajakannya saja sudah sangat sulit. Menurut hasilpenelitian terbaru lembaga riset IDC, pada tahun 2008 lalu tingkat pembajakan software di Indonesia mencapai 85%, atau merangkak naik dibandingkan 2007 yang berada di angka 84%. Prestasiminor ini tentu seakan menjadi tamparan telak bagi pemerintah. Pasalnya, kalau dirunut kebelakang, sederet program untuk memasyarakatkan penggunaan software legal di Tanah Air telahdigalakkan. Mulai dari sosialisasi hingga rentetan razia oleh pihak kepolisian. Bahkan, pemerintahmembentuk tim khusus untuk menangani pelanggaran terkait HaKI ini lewat kelompok kerja yangdiberi nama Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual (TimnasHaKI). Namun apa mau dikata, setelah sukses meninggalkan presentase pembajakan 87% menjadi84% di 2007 — serta vonis kelam Priority Watch List di 2006 — Indonesia kembali menapak jalanmundur berdasarkan penelitian terbaru. Kekecewaannya pun berlipat, kembali ke daftar PriorityWatch List USTR dan presentase pembajakan mengalami kenaikan.fl SNAPSHOT
                                
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62