Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 55


                                    BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009 55BERITA MANCANEGARAKalau JutawanJadi PresidenRicardo Martinelli, Lee Myung-bak, dan Silvio Berlusconimerupakan potret orang kaya raya yang duduk sebagaipemimpin negara.awasan permukiman kumuhCalidonia di Panama City, Minggu (3/5) lalu, tampak riuh. Maklum, pemilihan presiden tengahberlangsung. Seorang perempuan paruhbaya yang baru saja menentukan pilihannya tersenyum lebar. Ia yakin sosokpilihannya dapat mengantarkan rakyatPanama keluar dari jurang kemiskinan.“Saban 15 hari saya pergi ke pasar danharga semakin melambung tinggi. Sayatidak bisa membeli daging lagi,” keluhOreida Sanchez, saat ditanya mengapamemilih Ricardo Martinelli, kandidat dariPartai Perubahan Demokratik.Jawaban berbeda dilontarkan AnaMartinez, nenek berusia 70 tahun didaerah permukiman kelas menengahPanama City di Bella Vista. “Terlalubanyak kejahatan. Saya takut keluarrumah,” tukas mantan akuntan itu.Keluhan-keluhan warga Panama itumerupakan gambaran kondisi perekonomian di Panama yang sedang menurun.Selain itu, disparitas ekonomi di Panamakian melebar. Alhasil, di negara yang 28Úri keseluruhan populasinya tergolongmiskin itu rakyat hidup penuh kegetiran.Di ibu kota, wilayah kumuh sepertiCalidonia berjarak sepelemparan batudari istana kepresidenan, hotel bintanglima, dan toko es krim yang ramai dikunjungi kaum berduit. Mereka tak bisa hiduplayak lantaran kekayaan negara dikuasaisegelintir keluarga keturunan Eropa.Kenyataan ini dimanfaatkan RicardoMartinelli untuk memikat pemilih dalampemilu presiden di Panama. Putra imigranItalia itu menunjukkan empatinya kepadakaum papa dan akan menghidupkanekonomi demi mengusir kemiskinan.Pendekatannya itu tidak sia-sia sebab iamemenangkan pemilu kepresidenan yangdigelar Minggu (3/5). “Saya akan bekerjadalam pemerintahan bersatu sebab itulahyang dibutuhkan negara ini. Kita tidakbisa terus melihat 40 persen warga Panama dalam kemiskinan,” katanya dalampidato kemenangannya. “Esok, kita seluruhnya akan benar-benar menjadi warga Panama dan kita akan mengubah negara ini sehingga memiliki sistem kesehatan, pendidikan, transportasi, dankeamanan yang baik.” Dengan kemenangan ini, Martinelli akan secara resmimenjabat sebagai presiden Panama pada1 Juli mendatang, dan akan berkuasaselama lima tahun. Sebelumnya, ia sempatmencalonkan diri sebagai presiden pada2004 namun kalah.Saat berkampanye, pengusaha kayapemilik jaringan supermarket Super 99,sejumlah bank, realestat, perusahaanpembangkit listrik, dan gula ini, berencana memperluas kanal Panama dalamproyek senilai US$5,25 miliar. Ia jugahendak membangun beberapa pelabuhan,jalan tol, dan jalur kereta bawah tanahPanama City. Selain itu, ia berikrar akanmenerapkan pajak tetap 10%-20% gunamenarik penanam modal asing.Dengan bermodal beragam plot tersebut, pria didikan Amerika Serikat itu berhasil meraih lebih dari 60% suara, meninggalkan saingannya, Balbina Herreradari Partai Demokratik Revolusioner(PRD) yang hanya mendulang 37% suara.Terpilihnya figur pengusaha berhaluankanan seperti Ricardo Martinelli tak pelakmengejutkan banyak pihak. Pasalnya,Amerika Tengah dan Amerika Selatanpraktis dikuasai pemimpin berideologi kiri.Namun, menurut Susan Kaufman Purcell selaku Direktur Pusat Kebijakan Kawasan Universitas Miami, AS, kemenangan Martinelli bukan anomali belaka. “Jikamereka (para kandidat) menunjukkankomponen sosial, khususnya perhatianterhadap kaum miskin, pengusaha bertanggung jawab dan kompeten sepertiKPEMILIK JARINGAN BISNIS: PresidenPanama Ricardo Martinelli melambai ke arahkeramaian bersama isterinya Marta Linare dikantor kepresidenan di Kota Panama, 5 Mei2009foto: daylife.com
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59