Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, Agustus 2009BERITA UTAMABom RusakCitra InvestasiTeror bom Mega Kuningan (JW Marriot 2), Jumat pagi (17/7) kembali merusak citra Indonesia sehingga semakinsulit menarik investasi yang dapat meningkatkanpertumbuhan ekonomi. Namun optimisme tetap mencuat.emerintah yang telah susah payah mendapatkan momentumpemulihan ekonomi dan mengatasi dampak krisis keuanganglobal, diperhadapkan kembali denganrusaknya citra keamanan yang sangatberpengaruh pada investasi.Akibat teror bom yang antara lainmembunuh Presiden Direktur Holcim Indonesia (SMCB) Timothy D Mackay,berkebangsaan Selandia Baru, itu akanmempersulit penghentian proses pendalaman krisis saat ini.Bahkan potensi membengkaknya defisitAPBN 2009 menjadi 3% pun bisa terjadi,karena pendapatan negara dari pajakmengalami koreksi yang tajam. Pemerintah sendiri memprediksi defisit anggaranpendapatan dan belanja negara (APBN)2009 bisa mencapai hampir 3%.Sementara itu, Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Neger Kadin, BambangSoesatyo, di Jakarta Minggu (19/7) mengatakan kita akan terus mengalami kesulitan untuk menarik investasi langsungdari para pemodal asing untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri,juga menjadi makin sulit karena likuditaspemerintah mulai memprihatinkan.Bambang mengemukakan isyarat bahwalikuiditas pemerintah mengalami masalahserius sudah terlihat ketika muncul gagasanpemerintah untuk memasukkan programstimulus ekonomi 2010 dalam programreguler di APBN 2010. Dengan kesimpulansederhana, saat ini pemerintah tidak punyauang yang cukup untuk membiayai sebuahprogram stimulus.Padahal, katanya, dunia usaha masihmembutuhkan stimulus ekonomi untukmenghentikan proses pendalaman krisis.Kalau pendalaman krisis sekarang ini takdihentikan, sulit bagi Indonesia meraihmomentum pemulihan.Diperkirakan, pemerintah akan mengatasi defisit tahun berjalan dan 2010 dengan utang baru. Mencari utang luar negeri yang baru pasti akan mendapatkankecaman dari berbagai kalangan. Satusatunya alternatif adalah mencari utangbaru di dalam negeri dengan meningkatkan intensitas penerbitan Surat UtangNegara (SUN). Namun, menerbutkanSUN berarti pemerintah menyedot likuiditas dari pasar, yang pada gilirannyaakan menimbulkan masalah serius bagiindustri perbankan dalam negeri. Sebab,bank-bank umum akan mengalami kekeringan likuiditas.Akibat lanjutannya, suku bunga pinjaman akan semakin tinggi. Dengan demikian,akan sulit mengharapkan peran kuat sektorriil untuk menghentikan pendalaman krisis,apalagi menjadi motor pemulihan. Situasiini seperti menghadapi buah simalakama.Maka Bambang Soesatyo berharap kitaharus bersatu mengubah ketidakpastianyang diakibatkan ledakan bom di MegaKuningan itu. “Jalan keluarnya adalahmenetralisir suasana dan bekerja kerasmewujudkan suasana kondusif,” jelasnya.Pendapat lebih optimis dikemukakanekonom Indef M Ikhsan Modjo. Walaupun ia juga mengakui peledakan bom diMega Kuningan, Jakarta, jelas akanberpengaruh pada perekonomian Indonesia, namun imbasnya tidak terlalu signifikan. “Dampaknya ada, tetapi tidak terlalu signifikan,” katanya.Direktur Indef itu mengatakan, kasusledakan tersebut berpotensi melemahkanmasuknya investasi ke Indonesia, terkaitrendahnya kepercayaan pasar dan instabilitas ekonomi. Namun, ia masih optimistis,pertumbuhan ekonomi pada semester II2009 akan mencapai target sebesar 4%.Otimisme, juga meluncur dari MenteriKeuangan Plt Menteri Perkonomian SriMulyani. Ia meyakini, minat investasiasing dan domestik di Indonesia tidakterlalu terpengaruh peristiwa peledakanbom tersebut.Menurut Sri Mulyani, seluruh obyek vitaldan strategis terutama energi, listrik,bandara, pelabuhan, terminal akan dipantau terus keamanannya. “Tim objek vitalnasional akan bekerja penuh untuk memantau dan menjaga keamanan dan kelangsungan objek vital tersebut supaya kepercayaan masyarakat tetap terjaga,” katanya.“Indonesia saat ini masih menjaditujuan investasi yang menarik bagi investor lokal dan asing. Dengan peristiwaledakan bom tersebut, pemerintah akanterus memantau indikator dan menerimalaporan indikasi investasi dari sejumlahperusahaan yang telah menyatakan minatnya,” kata Sri Mulyani.Pantauan Berita Indonesia juga mengindikasikan sejumlah warga negara asingyang berada di Jakarta, baik yang berstatus sebagai karyawan ataupun pelancong tidak begitu terpangaruh oleh aksiledakan bom di Hotel JW Marriott danHotel Ritz Carlton Jakarta.Seorang warga Jerman yang bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta, Selasa (28/7),mengatakan, ia bersama isteri dan anak diJakarta tidak merasa takut tinggal di Indonesia. Ia beranggapan aksi ledakan bom bisaterjadi dimana dan kapan pun. „ BI/TIMPfoto-foto: daylife.com
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34