Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 33BERITA KHASBERITAINDONESIA, Agustus 2009 33hasil mengojek sepeda. Ia mengaku hanyabisa mendapat 20 hingga 40 ribu rupiahper hari. “Berapapun uang yang didapatkita harus selalu bersyukur,” katanyasambil melihat keberadaannya yangmasih lebih beruntung dibandingkandengan yang lain. Dia juga sangat bersyukur karena anaknya masuk sekolah negerisehingga bisa mengurangi beban pengeluaran yang harus ia tanggung.Sedangkan Pak Magi (38) asal Purwodadi, sebelum bekerja sebagai tukang ojeksepeda pernah menjadi pekerja bangunan. Namun, krisis ekonomi pada tahun1997 membuat dia harus melakoni pekerjaan sebagai tukang ojek atas sarantemannya. Begitu juga dengan Pak Gayusdari Semarang, sebelumnya bekerja diperusahaan tegel, namun karena perusahaannya gulung tikar ia kemudian bekerjasebagai tukang ojek sepeda. Pak Magi,Gayus, dan satu temannya Manyo yangmengaku sama-sama dari Semarang kinisama-sama mengontrak di Muara Barudengan biaya Rp250 ribu per bulan.Hal yang sama juga terjadi pada PakMardi asal Sragen yang sebelumnyabekerja di sebuah perusahaan. Namunakibat krisis ekonomi 1997, perusahaantempat ia bekerja terpaksa mem-PHKkaryawannya termasuk dirinya. Akhirnyadiapun bekerja menarik ojek denganmenyewa sepeda. “Pertama sayamengojek, saya menyewa sepeda denganbiaya tujuh ribu per minggu,” katanyayang sekarang sudah memiliki sepedasendiri. Apa yang disampaikan oleh Mardiini diamini juga oleh pengojek sepedalainnya. Dulu untuk mengojek, sepedabisa diperoleh dengan cara menyewaseharga sekitar Rp 15 ribu per dua pekan.Kala itu, pengusaha penyewaan sepedaojek bermunculan. Kini, penyewaansepeda ojek hampir tidak ditemukan lagi.Praktis, mereka yang berniat menjadipengojek sepeda, harus membeli sepedasendiri. Kini sepeda ontel buatan RRTyang bekas sekitar Rp 500-600 ribu,sedangkan yang baru, dengan merk yangsama bisa mencapai Rp 700 ribu.Dari mengojek sepeda, Mardi mendapatpendapatan rata-rata bersih sebesarRp30-35 ribu setiap hari. Namun, ia jugamenyadari profesi yang ia geluti takmungkin ia lakukan sampai tua. Ia berharap bisa membuka usaha untuk persiapan di hari tua. “Kalau saya sudah punyamodal, saya ingin berjualan,” kata ayahdua anak itu. Sama dengan rekan sesamapengojek sepeda lainnya, ia bersamadengan 8 orang temannya yang jugasama-sama dari Sragen mengontraksebesar 300 ribu rupiah per bulan dengancara patungan.Mengenai biaya makan setiap hari,mereka biasanya makan di warung nasi,karena di kontrakan mereka tidak memungkinkan untuk memasak sendiri.Namun, lagi-lagi untuk menghemat,mereka biasanya makan dengan menusekadarnya. “Untuk makan, biasanya diwarung. Bisa dapat empat atau lima ribu,”ujar Pak Magi yang setiap harinya biasamangkal di Glodok dan Pasar Pagi. Setiaphari dirinya harus menghemat untukmencukupi kebutuhan tiga anaknya yangkini duduk di SMP kelas 2, SD kelas 5, dansi bungsu yang berusia 3 tahun. Sementara pendapatan pria yang mengakusudah mengojek kira-kira 8 tahun itu,rata-rata Rp 30.000 per hari.Selain mengontrak, ada juga tukangojek yang memilih tidur di emperan rukoatau gedung-gedung tua di sekitar tempatmereka bekerja. Mereka yang memilihtidur di emperan ruko dan gedung-gedungtua itu biasanya berasal dari sekitar DKIJakarta seperti Tangerang dan Bogor.Karena dekat, mereka biasanya pulang kerumahnya setiap dua atau tiga hari.Menurut mereka, dulu sebelum era reformasi, pengojek yang menginap di emperan memang cukup banyak. Namunbelakangan tinggal dua tiga orang saja.Sedangkan para pengojek yang berasaldari Jawa Tengah dan Jawa Timur mengaku pulang kampung menemui anakistrinya sekitar 1,5-2 bulan sekali. Itupuntergantung berapa banyak uang yangberhasil mereka kumpulkan untuk keperluan pulang kampung. Setiap kali pulang,rata-rata mereka membawa penghasilanantara satu hingga dua juta rupiah untukkeluarga. „ BHS, MSRata-rata penghasilan mereka antara 30 ribus/d 50 ribu rupiah per hariOjek sepeda masih akrab kita jumpai di sekitar Stasiun Kota, Jakarta Pusat
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37