Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, Agustus 2009 37LENTERAtahun, angannya untuk menjadiseorang guru dan membangun sebuahlembaga pendidikan sudahmelambung. Angan dan mimpi ituberkembang sampai ketika ia kuliah diInstitut Agama Islam Negeri (IAIN)Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat(kini menjadi Universitas IslamNegeri - UIN). Kemudian menjadiguru, dosen dan berkeluarga. Hinggasaat dia ditugaskan oleh M. Natsirsebagai utusan Rabithan ‘Alam Islami(Mabuts Rabithah ‘alam Islami) diKota Kinabalu, Malaysia Timur, sejakSeptember 1980, sampai kembali lagike tanah air awal tahun 1990.Dalam setiap perputaran waktu itu,Panji Gumilang terus menelurkan danmengerami inspirasi, ide dan konseppendidikan yang diimpikannya sertamembagikannya kepada sahabat,bangsa dan semua umat di dunia.Bentuknya adalah konsep pendidikanterpadu, one pipe education system,pendidikan bersistem modern tetapibersemangat pesantren, sebuah ideinovatif yang bukanlah sekadar anganyang melambung tanpa dasar.Dia yakin, lembaga pendidikan yangdiimpikannya kelak merupakanmedia, tempat atau wahana sebagaititik tolak untuk mengajak bangsa inimenjadi manusia yang intelektual,menguasai sains dan teknologi,mengimbangi kemajuan bangsa lainnamun memiliki moral tinggi,berwawasan internasional dan kentaldengan rasa kemanusiaan, toleransidan perdamaian.Ide yang dilatarbelakangi olehperjalanan sejarah bangsa Indonesiadan sejarah umat manusia di dunia.Abad lalu, abad 20 adalah abad yangperlu diiktibari karena terjadinyaberbagai perang. Angannyamenerawang, ke depan tidak bolehterjadi perang lagi di dunia ini sepertiabad lalu. Begitu pula, setidaknya,Indonesia harus damai!Diilhami hal itu, idenyamengembang dan melahirkan solusibahwa untuk menciptakankeseimbangan dunia yang damai itu,minimal terjadi di Indonesia, Indonesia yang damai, hanya dengankeseimbangan intelektual.Keseimbangan intelektual itu dapatdiwujudkan dengan menciptakanpendidikan yang baik. Pendidikanyang bervisi pengembangan budayatoleransi dan budaya perdamaian.Menata angan, perenungan danpemikiran dalam mengarah keperwujudannya, terutama selama diIAIN Syarif Hidayatullah, ia seringberkumpul dengan kawan-kawannya,dan mulai merencanakan mendirikansuatu lembaga pendidikan yang bisamewakili kebangkitan Indonesia.Keinginan itu semakin kuat. Sayang,dalam kurun waktu tertentu belumpernah kunjung terwujud. Tak mudahmembentuk sebuah lembaga, apalagilembaga pendidikan yang berorientasipanjang dan mengarah padapemikiran mengglobal. Namun dia takpernah menyerah. Dia terusbermimpi, bergerak dan berkarya.Dalam upayanya itu, PanjiGumilang membuat beberaparancangan. Rancangan dalam bentukgambar dan lain sebagainya sertatentu saja konsep tekstual sebuahlembaga pendidikan yangdiimpikannya. Berpikir, bagaimanadapat merealisasikan konsep tersebutyang kemudian diperlihatkan dandisosialisasikannya pada kawankawannya.Seperti yang diperkirakan, padaawalnya kawan-kawannya tidakbegitu mudah percaya, bahkanmenganggap idenya itu suatu hal yangtidak masuk akal. “Ah… kamu ini gila,bagaimana kita bisa membuat sepertiitu,” begitulah sambutan sebagiankawan dan sahabatnya ketika itu.Namun dia bergeming, tak mausurut. Dia tetap yakin dengankonsepnya. Dia pun mantapmenjawab. “Oh…semuanya bisa kalaukita buat. Kalau tidak kita buat,memang tidak bisa,” katanyameyakinkan. “Kapan?” tanya kawannya itu lagi.“Jangan tanya kapan, tapi mau apatidak?” jawabnya lagi terusmeyakinkan para sahabatnya.(Sebagaimana dituturkan kepadaWartawan Tokoh Indonesia, Kamismalam 19 Februari 2004).Ternyata kesabaran dan upayanyameyakinkan kawan dan sahabatnyaitu berhasil juga. Akhirnya, merekamau bergabung. Kesepakatan dandukungan sahabat, merupakan modalyang amat besar bagi dirinya. Inilahsebuah penanaman motivasi, visi danmisi yang mendorong gerak rodaangannya mulai melaju. AS PanjiGumilang tak lagi merasa sendiri.Konsep ‘kekitaan’nya pun mulaitersentuh dengan musyawarah yangkerap dilakukan untuk memulailangkah rencana besar tersebut.Kesendirian berpikir dan berjuangtelah menjadi kebersamaan dankekitaan. Berpikir dengan banyakkepala pastilah lebih baik dari padahanya satu kepala. Melihat denganbanyak pasang mata pastilah lebih jelidari pada hanya sepasang mata.Melangkah dengan banyak kakipastilah akan menapak lebih jauh danlebih luas dari pada dengan hanyasepasang kaki. Bekerja dengan banyakpasang tangan pasti pula lebih ringandaripada hanya dengan sepasangtangan. Team work!Dalam pidato penganugerahanDoctor Of Management in Educationand Human Resources Developmentdari International ManagementCentres Association (IMCA)Buckingham, United Kingdom &Revans University, The University ofAction Learning at Boulder Colorado,United States of America, hari Sabtu,Tanggal 24 Mei 2003 M - 23 Rabi’ alAwwal 1424 H, Syaykh Al-Zaytun Dr.Abdussalam Panji Gumilang selakupencetus ide pertama dan pemimpinAl-Zaytun mengatakan sesungguhnyakebersamaanlah yang mampumenumbuhkan ide-ide besar itu.“Termasuk ide pendirian Ma’had AlZaytun ini adalah akibat adanyakebersamaan yang memunculkansebuah ide, kemudian berjalanbersama untuk merealisasikannya.Kebersamaan ide mampumenyatukan kemampuan individuima tamu yang ingin melihat pendidikan di Al-Zaytun.
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41