Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, Agustus 2009LenteraL ENTERA38Ide pendirian AlZaytun selayaknyaide umat manusiayang menginginkanperadaban umatmanusia (positif) initidak putusputusnya. Ide sepertiitu juga merupakanide berbagai bangsayang ada di dunia.Para pendiri AlZaytunmenyimpulkan bahwaperadaban (positif)umat manusia tidakboleh terputus olehapapun juga, danperadaban akanberkesinambunganjika ditata melaluipendidikan, bukanmelalui peperangan.Pendidikanlah yangakan mampumelestarikanperadaban umatmanusia di dunia.individu dalam mengaktualisasikandiri masing-masing secara optimal.Dalam arti kata, masing-masingmengenali potensi positif yangmereka miliki, dan berusaha sekuattenaga menggali, membiasakan,berkreasi, dan mewujudkan potensipositif yang telah terbina dengandisiplin tinggi dan perjuangan dalamprestasi nyata,” papar Syaykh AlZaytun, menonjolkan kebersamaan.Menurutnya, ide pendirian AlZaytun selayaknya ide umat manusiayang menginginkan peradaban umatmanusia (positif) ini tidak putusputusnya. Ide seperti itu jugamerupakan ide berbagai bangsa yangada di dunia. Para pendiri Al-Zaytunmenyimpulkan bahwa peradaban(positif) umat manusia tidak bolehterputus oleh apapun juga, danperadaban akan berkesinambunganjika ditata melalui pendidikan, bukanmelalui peperangan. Pendidikanlahyang akan mampu melestarikanperadaban umat manusia di dunia.Mengawali perjalanan, sekali lagi,harus melalui pemikiran danperencanaan yang matang. Meskikonsep secara tertulis atau tertuangdalam lembaran kertas master plan,belumlah merupakan sebuahkesempurnaan manakala belummelihat sebuah perbandingan lain.Perjalanan pun dilakukan. Diamelangkah masuk ke dalam berbagailembaga pendidikan yang ada diIndonesia dan juga di luar negeri.Melakukan studi banding danmengamati setiap lembaga yangdikunjunginya. Dia pun banyakberjalan dan belajar. Saat dia keEropa, Australia, New Zealand, TimurTengah dan berbagai negeri, bukanuntuk shopping, tapi selalumelangkah mengunjungi pendidikanyang baik. Belajar membaca apa yangada di dunia ini, melihat manakelebihan dan kekurangannya.Maka, setelah ada kesepemahaman,visi dan misi yang sama dengansahabat-sahabatnya, kesepakatanpendirian sebuah lembaga punterwujud. Bersamaan dengan HariRaya Idul Adha 10 Dzu Al-Hijjah 1413H, pada tanggal 1 Juni 1993, AS PanjiGumilang dengan para sahabatnya,bersepakat mendirikan YayasanPesantren Indonesia (YPI) yangsecara resmi dituangkan dalam AktaPendirian tertanggal 25 Januari 1994No. 61 oleh notaris Ny. Ii RokayahSulaeman, SH, dan terdaftar diKepaniteraan Pengadilan NegeriSubang pada tanggal 28-01-1994,dengan pertama kalinya berkantorsekretariat di Kabupaten Subang.Kemudian pada tanggal 17-05-1995didirikan cabang YPI di KabupatenIndramayu dengan nomor akte 34oleh notaris yang sama, dan terdaftardi Kepaniteraan Pengadilan NegeriIndramayu pada tanggal 22-05-1995,beralamat di Desa Mekarjaya,Kecamatan Haurgeulis, KabupatenIndramayu, Provinsi Jawa Barat.Para pendiri yayasan ini adalahumat Islam Indonesia yang bersatukeyakinan membangun suatu lembagadan wahana untuk membangunpendidikan umat dan bangsa yangkuat. Mereka bersepakat membangunsesuatu yang hasanah dalam arti katadan makna yang seluas-luasnya, yangmereka tuangkan dalam programutamanya: Ikut berperan sertamencerdaskan bangsa denganmenempuh jalan pendidikan danekonomi. Konsep dasarnya adalahmenjadikan pendidikan sebagai guladan ekonomi sebagai semutnya.Jadi secara legal formal YPI adalahpemilik Al-Zaytun. Namun lebih daripada legal formal itu, dalam bukusaku Mengenal Ma’had Al-Zaytundisebutkan bahwa Al-Zaytun adalahmilik umat. Timbul dari umat danuntuk umat bangsa Indonesia.Artinya, Al-Zaytun ada di mana-manadalam kalangan umat dan bangsaseluruhnya. Pendirinya adalah umatIslam yang menggabung dalamYayasan Pesantren Indonesia. Begitupula perihal pendanaanpembangunannya diperoleh dari umatIslam bangsa Indonesia dan bangsabangsa lain secara mandiri dansukarela. Jadi Al-Zaytun merupakanhadiah dari umat Islam Indonesiayang diperuntukan bagi umat seluruhdunia, khususnya bangsa Indonesia.Kesimpulan pemikiran sejakpertama, lokasi pendidikan haruslahdapat mengekspos segala kegiatanumat manusia, baik segi pendidikan,ekonomi, energi, environment danlainnya. Karena itu, tempat berdirinyalembaga pendidikan yangdiharapkannya itu harus memilikiluas tanah yang cukup.Langkah sudah menjadi gerakandan tanggung jawab bersama.Pencarian lahan, yang dipersyaratkanribuan hektar, makin diintensifkan.Syaykh AS Panji Gumilang dan parasahabat melangkah bersama kepelbagai penjuru negeri, Jawa,Sumatra dan Kalimantan. Sayang,
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42