Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 25


                                    BERITAINDONESIA, Agustus 2009 25BERITA UTAMAsore hari. Malam harinya, polisi mulaimelakukan pengepungan di rumah MuhJahri di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Sebab di rumah tersebut masihterdapat seorang teroris yang semuladiduga Noordin M Top.8 Agustus: Pengepungan selama 18jam berakhir sekitar pukul 8. Dalampengepungan, polisi melakukan beberapa kali peledakan dan tembakan untuk melumpuhkan si teroris yang diduga Noordin M Top itu dan ditemukantewas di kamar mandi. Menurut Kapolri, terdapat bom yang dipasang timer di dekat mayat yang ditemukan.Untuk memastikan siapa teroris yangjenazahnya dibawa ke RS Polri KramatJati itu, masih menunggu hasil tes DNAyang akan dilakukan juga kepada keluarga yang disangkakan kuat berhubungan dengan teroris tersebut.12 Agustus: Kepala Pusat Dokumentasi Kesehatan Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Edi Saparwoko,Rabu (12/8) pagi, mengumumkan,jasad pria yang tewas tertembak dalampengepungan Tim Polisi Antiteror diDusun Beji, Kedu, Temanggung, JawaTengah, Sabtu 8/8 itu adalah Ibrohim.Dijelaskan, Ibrohim alias Boim (37),penata bunga di Hotel Ritz-Carlton,memegang peran dominan dalam operasional pengeboman pada 17 Juli lalu.Ibrohim melakukan survei dan menyelundupkan bom ke dalam hotel melaluiakses masuk karyawan yang tidakterawasi secara ketat. Hal itu terungkapdari penyelidikan di tempat kejadiandan pemeriksaan polisi terhadap paratersangka yang tertangkap hidup. Dengan terungkapnya identitas Ibrohimtersebut, lima jasad tersangka teroristelah teridentifikasi. Mereka adalahIbrohim, Air Setiyawan (28), Eko JokoSarjono (27), Dani Dwi Permana (19),dan Nana Ichwan Maulana (28).Sikap PengecutJelas sudah bahwa ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, itudilakukan pelaku bom bunuh diri darisebuah jaringan penganut ajaran fundamentalis dan gerakan radikal. Para analismelihat, Indonesia masih merupakansasaran empuk bagi kaum teroris. Bahkankeberadaan mereka di Indonesia menjadisangat nyaman karena negara ini merupakan fertile ground bagi gerakan-gerakanradikal.Analisis ini dirangkum dari pengakuanpara tersangka tindak pidana terorismeBom Bali 12 Oktober 2002, yang secarajelas memperlihatkan ekspresi emosikeagamaan dengan ajaran fundamentalisdan gerakan radikal. Seperti yang pernahdiungkapkan Ali Ghufron, salah seorangtersangka teror Bom Bali, bahwa pemboman itu adalah ‘aksi pengabdian kepada Tuhan.’ Maka Ali Ghufron, ImamSamudra, Amrozi, dan kelompoknyamerasakan suatu delusion of grandeur,perasaan mendapatkan titah dan menjadibagian dari unsur kebesaran yang berkeyakinan dirinya mengemban misi khususdari Tuhan.Mengomentari hal itu, antropolog dariHarvard University, AS, Prof Engseng Ho,menilai kaum teroris senantiasa merasadiri sebagai ‘pejuang Tuhan’ yang terpanggil untuk bertindak atas nama Tuhandan agama, menjadi ‘tangan Tuhan’ dimuka bumi untuk merealisasikan ‘kemurkaan-Nya’ dalam sebentuk resistensi,Sejumlah polisi menggotong mayat seorang anggota teroris yang sebelumnya diduga sebagai Noordin M Top, di Beji, Kedu, Temanggung.
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29