Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 19


                                    BERITAINDONESIA, Agustus 2009 19BERITA UTAMAbisa ya, bisa juga bukan. Atau bisa jugasempalannya yang dimanfaatkan pihaklain. Kami belum sampai kesimpulan.Berpijak pada logika induktif dari temuanlapangan, semua kemungkinan itu diselidiki,” jelas Nanan kepada pers.Perkiraan lain juga muncul dalamkaitannya dengan Pilpres. Bahwa tidaktertutup kemungkinan teror bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz-Carlton itumembawa pesan yang berkaitan dengankemenangan SBY-Boediono dalam Pilpres2009. Bisa mungkin terkait dengandukungan Amerika Serikat dan duniainternasional (Barat) untuk SBY-Boediono. Dukungan itu terakhir terkemasapik dalam ucapan selamat Presiden ASBarack Obama kepada SBY yang dinilaitelah sukses melaksanakan pemilu, meskipun ketika itu belum ada pengumumanresmi KPU.Tidak tertutup kemungkinan bom itumerupakan reaksi kalangan kaum radikaldan fundamentalis terhadap demokrasidan kemenangan SBY-Boediono yangdidukung AS dan negara Barat. Apalagiditambah lagi dengan lawatan Manchester United, klub sepak bola Inggris, yangjuga simbol Barat. Kemenangan SBYBoediono ini bisa mungkin dianggapsebagai kemenangan AS dan Barat di Indonesia.Jika disimak dari beberapa kejadianpeledakan bom di Indonesia selalu terkaitdengan Amerika Serikat dan kepentinganBarat. Mantan petinggi JI, Abu Rusdan,yang telah bebas dari penjara, dari Kudus,Jawa Tengah, mengatakan sasaran ataupun momentum peledakan senantiasasegala sesuatu yang terkait kedigdayaanAmerika.Pendapat hampir senada dikemukakanSydney Jones, dari International CrisisGroup. Menurut Sydney Jones, hotel JWMarriott adalah lambang kehadirankapitalisme dan liberalisme Amerika dimana pun, di Pakistan maupun di Indonesia. “Yang ingin diserang teroris adalahsimbol-simbol kapitalisme, demokrasidan Neoliberalisme Amerika Serikat dimana pun ia berada,” kata Sydney.Syukur Tak TerbuktiData intelijen, bukan rumor, bukan isu,bukan gosip, yang dibeberkan PresidenSBY tentang adanya rencana untuk melakukan kekerasan dan tindakan melawanhukum berkaitan dengan hasil pemilu,rencana untuk pendudukan paksa KPUpada saat nanti hasil pemungutan suaradiumumkan, akan ada revolusi jika SBYmenang, sejauh ini, syukur tidak terbuktidan sudah diantisipasi.Hingga berakhirnya rapat pleno terbukauntuk penetapan dan pengumuman hasilrekapitulasi Pemilu Presiden dan WakilPresiden 2009 di kantor KPU, Jakarta,Sabtu (25/7), sampai pada pembacaankeputusan Mahkamah Konstitusi atasperkara Pilpres yang menolak semuagugatan yang dimohon pasangan MegaPrabuwo dan Jusuf Kalla-Wiranto padaRabu 12/8/2009, kondisi keamanan tetapterjaga dan terpelihara. Selain memangtidak ada tanda-tanda akan terjadi kerusuhan dan pendudukan KPU, pengamanan Gedung KPU di Jalan ImamBonjol itu pun sudah dibuat superketatsejak rekapitulasi penghitungan suarahasil Pilpres 22 Juli.Sistem pengamanan gedung KPU dilakukan dengan super ketat. Pagar kawatberduri dipasang sedemikian rupa. Berbagai kendaraan polisi dan Tim GeganaBrigade Mobil Polri serta lima panser TNIdan sebuah mobil Barracuda milik Polrijuga disiagakan. Kelima panser TNIdisebar di sisi kiri dan kanan Gedung KPU.Bukan hanya itu, pemeriksaan barang danidentitas pengunjung juga diperketat.Rapat pleno terbuka KPU itu, berlangsung damai dan lancar. PasanganSusilo Bambang Yudhoyono-Boedionoditetapkan sebagai pemenang Pilpresdengan meraih 73.874.562 suara atau60,80 persen. Disusul pasangan MegawatiSoekarnoputri-Prabowo Subianto mendapat 32.548.105 suara (26,79 persen)dan pasangan M Jusuf Kalla-Wirantomemperoleh 15.081.814 suara (12,41persen). Rapat pleno KPU penetapan danpengumuman hasil rekapitulasi pilpres ituhanya dihadiri pasangan YudhoyonoBoediono dan Kalla-Wiranto. Sementarapasangan Megawati-Prabowo tak hadirdan hanya diwakili tim kampanye.Memang, terjadi penolakan atas penetapan dan pengumuman hasil rekapitulasiPilpres itu dari pasangan MegawatiSoekarnoputri-Prabowo Subianto dan MJusuf Kalla-Wiranto, yang menilai terjadikecurangan dalam Pilpres. Tapi penolakan itu dilakukan melalui jalurhukum, yang memang diatur dalamundang-undang Pemilu Presiden-WakilPresiden. Dimana para pihak yang merasadirugikan diberi kesempatan mengajukangugatan ke Mahkamah Konstitusi dalamwaktu 3 x 24 jam sejak hasil Pilpresdiumumkan KPU.Setelah data intelijen yang dibeberkanitu tak terbukti, Koordinator Juru BicaraPasangan Kalla-Wiranto, Poempida Hidayatulloh, berharap Presiden SBY denganjiwa besar mencabut pernyataannyaterkait akan adanya upaya pendudukanpaksa Gedung KPU. Bahkan, katanya,kalau perlu, minta maaf kepada rakyatIndonesia.Hal senada dikemukakan Arif Wibowodari Tim Kampanye Megawati-Prabowo,secara etika dan moral, Presiden seharusnya meminta maaf, khususnya kepadapihak-pihak yang dituduhnya hendakmenduduki KPU dan mengganggu jalannya pemilu.Tapi, Juru Bicara Kepresidenan AndiMallarangeng menolak jika Presidenharus meminta maaf dan mencabutpernyataannya. Menurut Andi Mallarangeng, jika tak terjadi apa-apa di KPU,itu berarti aparat keamanan sudah mengantisipasinya sehingga mereka yang akanmelakukan upaya tersebut tidak jadimelakukannya karena bisa diketahuipublik dan aparat mencegahnya.„ BI/ TIMhkan barikade kawat di depan kantor KPU, 23 Juli 2009Sidney Jones
                                
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23