Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 16


                                    16 BERITAINDONESIA, Agustus 2009BERITA UTAMAfoto: daylife.companik. Ia menilai pernyataan SBY lebihbernuansa membela diri, bukan menenangkan rakyat, malah curhat saja.Ibnu merasa heran, kenapa SBY yangmengaku tahu dirinya diancam, bahkandia punya rekaman teroris latihan menembaki fotonya, tapi tidak segera melakukan tindakan pencegahan?Dari segi komunikasi politik, IbnuHammad menilai sungguh sulit memahami logika Presiden SBY terkait bom diKawasan Kuningan itu. Bukan rasa amandan nyaman yang didapat, tapi publikjustru diajak berspekulasi tentang siapadalang dan pelaku teror bom itu.Tim advokasi Capres-Cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subiantodan M Jusuf Kalla-Wiranto dalam keterangan pers bersama seusai melakukanpertemuan di Kantor Pusat Partai Golkar,Jakarta, Sabtu (18/7), menilai selain adabeberapa materi pidato SBY itu yangsetidaknya memberikan pencitraan burukterhadap pasangan calon lain, juga SBYdinilai mencampuradukkan posisi sebagaikepala negara dan sebagai calon presiden.Hadir dalam pertemuan tersebut antaralain Chairuman Harahap, Elza Syarief,Poempida Hidayatulloh (tim JK-Wiranto)serta Gayus Lumbuun, Ahmad Muzani,Arteria Dahlan, dan Budiman Sudjatmiko(tim Megawati-Prabowo).Koordinator tim advokasi JK-Wiranto,Chairuman Harahap menyayangkan pernyataan SBY yang membeberkan informasi intelijen (rahasia negara) kepadapublik. “Seharusnya fakta dan buktiintelijen itu tidak dilemparkan ke publikkarena hanya akan menimbulkan rasatakut dan keresahan di tengah masyarakat,” kata Harahap. Menurutnya, kalaubenar itu data intelijen, tentu digunakanuntuk mengambil kebijakan,” kata Chairuman. Lagi pula, kata Chairuman, datadata itu belum teruji kebenarannya danseharusnya menjadi dokumen rahasianegara.Elza Syarief menambahkan, PresidenSBY terlalu cepat berkesimpulan. Pernyataannya bersifat prematur. “Polisi danintelijen belum secara tuntas mencaritahu tapi Presiden sudah mendahuluidengan kesimpulan. Buktinya apa?” tanyaElza.Apalagi, sesal Elza, hanya selang beberapa jam saja, Kapolri Jenderal BambangHendarso Danuri maupun Menko Polhukam Widodo AS segera merilis informasi bahwa ledakan bom Kuninganterkait dengan teroris yang sedang buronNoerdin M Top. Pernyataan Kapolri ini,kemudian terbukti dengan ditangkap danditembaknya beberapa orang pelaku terorbom tersebut yang memang terkaitjaringan teroris Noerdin M Top.Sementara, Ahmad Muzani (Tim MegaPrabowo) mengingatkan Presiden SBYagar menghentikan segala bentuk aksiyang dianggap memprovokasi elit politik.“Jangan memanfaatkan situasi ini untukkepentingan politik,” kata Sekjen PartaiGerindra itu dalam jumpa pers bersamadi Kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta, Sabtu(18/7). Seharusnya, seru Ahmad Muzani,sebagai seorang negarawan, SBY mengajak seluruh komponen masyarakatmenyelamatkan negara dari bahayaterorisme. “Tapi apa yang dilakukanpresiden lewat statement itu untuk kepentingan politiknya dengan menuduh ataumengesankan bahwa ini adalah perbuatanlawan-lawan politiknya,” ujarnya.Efek Pidato SBY, Cawapres TerimbasPidato SBY itu pun dinilai sarat pasemon (sindiran) yang justru terkesanmengajak menimbulkan spekulasi baru.“Kalau orang kira Megawati dan saya yangbuat, tidaklah,” tegas Wapres Jusuf Kalladi Istana Wakil Presiden, Jumat (17/7),menanggapi pidato SBY. Menurut JK,berdasarkan pengalaman yang pernahterjadi sebelum ini, teror bom seperti itupasti telah direncanakan berbulan-bulansebelumnya. “Ini tak ada hubungannyasama sekali (dengan Pilpres), yang ngebom pasti merencanakan jauh sebelumnya berbulan-bulan. Kalau Pilpreskan baru dua minggu lalu,” jelas JK.Apalagi, sebagai akibat langsung atautidak langsung pernyataan resmi SBY itu,spekulasi soal pelaku pemboman HotelJW Marriott dan Ritz Carlton itu berkembang semakin liar. Hanya beberapa menitWARGA ASING: Seorang warga Amerika, Simon Louis, terluka akibat serangan bom bunuh diridi hotel JW Marriott and Ritz-Carlton. Ia dipindahkan dari Rumah Sakit MMC, Jakarta ke sebuahrumah sakit di Singapura, 17 Juli 2009Ibnu Hammad
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20