Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 69
P. 15


                                    BERITAINDONESIA, Agustus 2009 15BERITA UTAMAPasca Pilpresguncang dan tercabik bom.dan merobek Hotel JWawasan Mega Kuningan,i 2009 pagi, pukul 07.45an 52 lainnya luka-luka.gis, hanya 10 hari setelahukan pilihan dalam Pemilu 2009. Sempat timbulni terkait dengan Pilpres?kedamaian dan ketenteraman juga mengguncang dinamika politik pasca (proses)Pilpres. Adalah Presiden SBY sendiri, baiksebagai kepala negara dan incumbent(Capres) yang tampaknya amat terguncang (terkena efek teror). Hal ini terlihatdari pidatonya di halaman depan IstanaPresiden, Jumat, 17 Juli 2009 mengenaiaksi pemboman di Hotel JW Marriott danRitz Carlton itu.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomengaitkan teror bom itu dengan situasipolitik pasca Pilpres 2009. “Aksi pemboman yang keji dan tidak berperikemanusiaan serta tidak bertanggungjawab ini terjadi ketika baru saja bangsaIndonesia melakukan pemungutan suaradalam rangka Pemilihan Presiden danWakil Presiden, dan ketika KPU sedangmenghitung hasil pemungutan suara itu,”kata SBY yang didampingi sejumlahanggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB),antara lain Menko Polhukam Widodo AS,Kapolri Bambang Hendarso Danuri,Seskab Sudi Silalahi, dan Juru BicaraKepresidenan Andi Mallarangeng.Terus terang juga, kata SBY, aksi pemboman ini terjadi ketika rakyat merasaprihatin atas kegaduhan politik di tingkatelit, disertai–sebagaimana yang saya ikutitiap hari–ucapan-ucapan yang bernadamenghasut dan terus memelihara suhuyang panas dan penuh dengan permusuhan.Presiden SBY dalam pidatonya mengingatkan masyarakat tak boleh berspekulasi dalam menyikapi tragedi bomini. SBY berseru agar semuanya harusberpijak pada aturan hukum yang berlaku. “Kita tidak boleh main tuding danmain duga begitu saja. Semua teori danspekulasi harus bisa dibuktikan secarahukum,” kata Presiden SBY.Namun, pada bagian lain SBY justrumenggunakan momentum itu membeberkan salah satu temuan intelijen yangditerjemahkannya sebagai ancamankepada dirinya. Temuan tersebut berupabeberapa lembar foto yang menggambarkan dua orang bertutup kepala hitam,tengah melakukan latihan menembakdengan menggunakan gambar Presidensebagai target.Yang paling mengagetkan dan membuat gaung efek teror makin intens danmeluas, tatkala SBY membeberkan bahwamasih berkaitan dengan intelijen, diketahui ada rencana untuk melakukankekerasan dan tindakan melawan hukumberkaitan dengan hasil pemilu. “Ada pularencana untuk pendudukan paksa KPU,pada saat nanti hasil pemungutan suaradiumumkan. Ada pernyataan, akan adarevolusi jika SBY menang. Ini intelijen,bukan rumor, bukan isu, bukan gosip. Adapernyataan, kita bikin Indonesia sepertiIran. Dan yang terakhir ada pernyataan,bagaimanapun juga SBY tidak boleh dantidak bisa dilantik. Saudara bisa menafsirkan apa arti ancaman seperti itu,” kataSBY.SBY dalam pidatonya bersumpah, demirakyat Indonesia, negara dan pemerintahakan melaksanakan tindakan yang tegas,tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman ini, berikut otak dan penggeraknya, ataupun kejahatan-kejahatan lainyang mungkin atau dapat terjadi di negerikita sekarang ini.Barangkali, kata SBY, ada di antara kitayang di waktu yang lalu melakukankejahatan, membunuh, menghilangkanorang barangkali, dan para pelaku itumasih lolos dari jeratan hukum, kali ininegara tidak boleh membiarkan merekamenjadi drakula dan penyebar maut dinegeri kita.Pidato SBY tentang teror ini berefekpanjang dan luas. Pidato resmi itu tampaknya mengundang kontroversi. Berbagai kalangan masyarakat, pengamat,dan partai politik mengomentarinya, dariyang bersifat kritik hingga ke sikapdukungan.Pengamat komunikasi politik UI IbnuHammad, Jumat (17/7), menilai pernyataan SBY itu, bukannya membuat publiktenang, namun sebaliknya membuatDUKACITA: Seorang pelayat menaruh bunga di luar hotel JW Marriott yang porak porandaakibat bom bunuh diri
                                
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19