Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 47
BERITAINDONESIA, Februari 2010 47LENTERAkan Rakyatdipimpin Ibu Tonih dengan anggotaberjumlah 65 orang; kelompokRancaganggang yang dipimpin BapakWarsad dengan anggota berjumlah 70orang; serta kelompok Brebes dengananggota berjumlah 60 orang.Pembagian tugasnya sebagai berikut:Kelompok Gantar dan Rancaganggangbertugas menangani tanaman panganseperti padi, kedelai, cabai, jagung dansorgum; Sedangkan Kelompok Brebeskhusus bertugas menangani tanamanbawang merah.Kelompok Brebes, selanjutnya masihdibagi lagi menjadi tiga grup, masingmasing berkekuatan sekitar 20 orang.Grup 1 dipimpin Pak Marto yang saat ini(Februari 2010) mengelola lahan seluas4,5 bahu (1 bahu = 7000 m2), grup 2dipimpin Pak Wirjo yang mengelola 3,5bahu, dan grup 3 dipimpin Pak Salimyang mengelola 3,5 bahu. Namun,berbeda dengan pengelolaan tanamanlain yang biasanya menggunakan sistemkerja lepas atau harian, untuk tanamanbawang merah ini digunakan sistemborongan. Nilainya 15 juta rupiah perbahu untuk satu musim tanam darimulai persiapan lahan sampai panen.Cari Kesadaran dan PengalamanMeski dari segi besaran upah danlainnya tidak ada keistimewaan bekerjadi lahan Al-Zaytun dibanding dengan ditempat lain, banyak pekerja luar itumerasa senang dapat ikut bekerja danmengelola lahan pertanian milik AlZaytun. Karena menurut mereka, selaindapat melihat kampus Al-Zaytun daridekat, mereka juga dapat berkenalandengan civitas Al-Zaytun, sertamengetahui berbagai peraturan yangberlaku di Al-Zaytun. Hal-hal tersebutmenurut mereka merupakanpengalaman berharga yang tidak akanditemui di tempat lain.Wirjo misalnya, pria paruh baya asalDukuh Sekartoja, Kelurahan Pamuliaan,Kecamatan Larangan, Brebes, mengakudirinya cukup senang bekerja di AlZaytun karena selain berharap bisamendapat penghasilan yang lumayan, iamenganggap keikutsertaannya bekerjadi Al-Zaytun sebagai bagian dariupayanya mencari kesadaran danperbaikan diri. Mencari kesadaran yangdimaksudkannya di sini mungkin adalahkesadaran untuk hidup bersosialisasidan tidak merokok. Karena di Al-Zaytunmemang disarankan untuk hidupbersosialisasi dengan baik, dandisarankan untuk tidak merokok.Apalagi, kini usia Pak Wirjo yangsudah menginjak kepala lima dan darikeenam anaknya tinggal dua orang sajayang masih bersekolah yakni, si bungsuyang duduk di kelas VI serta kakaknyayang duduk di kelas IX, selebihnyasudah bekerja dan berkeluarga. “Ya,saya mah di sini bisa dikatakan sambilmencari kesadaranlah, supaya tahupengalaman di sini,” ujarnya.Alasan lain yang membuat Wirjo,Ketua Grup 2 Brebes, ini betah tinggal diAl-Zaytun adalah karena pekerjaan yangselalu ada, khususnya di musim hujan.Maklum, di daerah asalnya, saat musimhujan, pekerjaan justru cukup sulitdidapat, karena sawah yang adabiasanya ditanami padi semuanya,sehingga tinggal menunggu panen saja.Pekerjaan baru kembali banyak lagipada musim kemarau, setelah sawahsawah dialihfungsikan menjadi lahanbawang. Meski demikian, menurutWirjo, hal itu tidak banyak berpengaruhpada dirinya. Ia tetap saja hanya bisamenjadi buruh kasar karena dia sendiritidak memiliki lahan walau sepetak pun.Sedangkan untuk menyewa, harganyajuga, menurutnya, tidak terjangkaukarena cukup mahal yakni, mencapai 10juta per bahu untuk sewa selama satutahun.“Kalau masalah kerja, ya senangnggak senang, namanya juga sedangmburuh. Tapi saya cukup senang karenadi sini makan sudah ditanggung. Palingpaling yang agak berat, di sini dilarangmerokok. Jadi kalau kita ingin merokok,ya harus beli sendiri ke luar,”ungkapnya. Selanjutnya, menurutnya,dia juga akan melihat hasil pekerjaanmereka nanti, karena mereka memangmencari omset. Jadi, menurutnya, kalauomsetnya bagus mereka akan jalanterus, tapi kalau tidak bagus, diamungkin berhenti.Senada dengan Wirjo, Marto danSalim yang sama-sama berasal dariBrebes juga mngaku merasa senang bisabekerja di Al-Zaytun. Menurut Marto,Ketua Grup 1 Brebes yang sudah tigatahun bekerja di lahan Al-Zaytun,dirinya senang bekerja di Al-Zaytun,sebab pembayarannya lancar danmakan juga semuanya sudah ditanggungpenuh.“Kalau masalah penghasilan sihmungkin lebih baik di kampung(Brebes). Tapi namanya juga dikampung sendiri, walaupunpenghasilannya besar pengeluarannyajuga besar. Kalau di sini ada pemasukan,bisa ditabung. Nanti selesai nanam,bayarannya baru keluar. Jadi di siniuangnya bisa kumpul,” katanya. Jadi,bekerja di lahan Al-Zaytun, menurutnya,sip-sip saja, tidak ada masalah.Pak Marto, ketua grup 1 Brebes Pak Salim, ketua grup 3 Brebes Pak Wirjo, ketua grup 2 Brebes Ibu Tonih, ketua kelompok Gantar