Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Februari 2010BERITA NASIONALfoto: kompasDana Raib via ATMIndustri perbankan nasional harus segera mengganti kartudebit dari berbasis pita magnetik ke kartu chip untukmencegah pembobolan ATM yang marak belakangan ini.angkaian pembobolan bank papan atas lewat ATM yang terjadisecara bersamaan di Jakarta,Kalimantan Barat, Jawa Timur, danBali pada awal tahun ini patut mendapatperhatian yang serius dan kontinu. Sebab,hingga kini kepolisian masih menerimadua ratus lebih laporan dari masyarakatyang dana dalam rekeningnya raib dibobol.Pihak kepolisian pun masih terusmelakukan pengejaran terhadap pelakupembobolan. Sejauh ini polisi berhasilmeringkus 39 orang yang sudah dijadikantersangka dan 5 orang lagi masih buron.Pembobolan ATM dengan modus skimmer ini, oleh para pengamat didugamelibatkan orang dalam. Terlebih setelahpolisi menangkap pegawai Bank Danamon dan BCA di Bandung.Para pelaku cenderung membobolnasabah yang memiliki simpanan dalamjumlah besar. Seperti diketahui enambank nasional menjadi sasaran yaitu BankBCA, BRI, BNI, Mandiri, Permata, danBII. Bank-bank tersebut bisa dijebolmenyebabkan kerugian sementara Rp 6miliar (berdasarkan laporan Polri, 26Januari 2010).Kasus pembobolan bank lewat ATM inimencuat berawal dari laporan nasabahBank BCA Bali ke kepolisian setempat pada pertengahan Januari lalu. Kepolisianmenerima sejumlah laporan dari wargayang mengaku menjadi korban pembobolan rekening bank. Dari pengakuannasabah, mereka tidak pernah melakukantransaksi sebelumnya.Dari sejumlah transaksi yang dilakukan,mereka sendiri merasa aneh sebab lokasipenarikan yang dilakukan para pemboboltidak pernah dikunjungi nasabah sebelumnya. Penarikan-penarikannya pundilakukan dalam jumlah yang bervariasimulai dari Rp8 juta hingga Rp140 jutalebih. Hal ini tidak hanya dialami wargalokal, warga asing yang datang dariAmerika Serikat, Spanyol, Rusia, danBelanda yang tinggal di Indonesia jugamenjadi incaran pelaku.Di antara beberapa bank nasional ini,nasabah BCA merupakan korban pelakuyang paling banyak. Sekitar 200 lebihnasabah di berbagai tempat dengankerugian Rp 5 miliar. Sedangkan BNIdiperkirakan mengalami kerugian sekitarRp 200 juta, BRI dengan kerugian sekitarRp 48,5 juta. Menanggapi kasus pembobolan bank lewat ATM ini, pihak manajemen BCA langsung mengambil tindakanuntuk menyelesaikan persoalan. Kerugianyang dialami oleh para nasabah menjaditanggung jawab perusahaan. Sembilanpuluh persen kerugian nasabah telah diganti perseroan.Sebenarnya bagaimana cara para pelaku bisa memuluskan aksinya menggondoluang para nasabah tersebut? Ternyatamereka melakukannya dengan cara menggandakan kartu ATM dengan lebih dulumemasang skimmer di mesin ATM dan dielectronic data capture (EDC) sepertiyang banyak dijumpai di kasir-kasir.Pelaku juga mengintip personal identification number (PIN) pengguna dengankamera tersembunyi yang ditempatkantidak jauh dari mesin ATM atau EDC,biasanya ditempatkan pada kotak surat.Setelah mengetahui nomor PIN dansalinan data magnetic dari kartu ATMmilik nasabah (di-skimming), pelakukemudian menggandakan kartu ATM lalumenarik sejumlah uang dengan PINtersebut.Sebenarnya, metode pembobolan ATMsudah terjadi di mancanegara terutamayang mempergunakan mata uang dolaratau euro. Pakar telematika Roy Suryo,berkeyakinan bahwa pelaku pembobolATM adalah mafia internasional tapipelakunya orang Indonesia. Dugaanitupun semakin kuat sebab uang salahsatu nasabah berkebangsaan Swedia yangsedang tinggal di Indonesia, raib entah kemana. Padahal setelah dilakukan konfirmasi dengan pihak bank, diketahui adatransaksi internasional di Bulgaria, EropaTimur. Tak hanya itu, penarikan jugadilakukan dari Toronto, Kanada. Danyang paling besar, di Australia dimanapembobolan dilakukan 90 persen dari total dana yang ada.Kepala Divisi Humas Polri InspekturJenderal Edward Aritonang mengungkapkan, PIN nasabah pelbagai bank di Indonesia ternyata diperjualbelikan oleh sindikat pembobol rekening via ATM sejak2008. Setidaknya ada 264.000 PINnasabah bank-bank di Indonesia yangditemukan dalam database sindikatpembobol rekening via ATM. PIN tersebutdiperjualbelikan kepada pihak ketigadengan harga Rp1.000.000 tiap saturekening. Pelakunya memang masihwarga negara Indonesia, tapi ia tidakmenepis ada keterkaitannya denganjaringan internasional.Mengingat para pelaku kejahatan perbankan juga selalu mengikuti perkembangan teknologi ATM, para praktisiperbankan sepakat untuk mengimplementasikan teknologi chip yang lebihaman menggantikan pita magnetik konvensional, seperti yang sudah diterapkanpada kartu kredit untuk menjamin kenyamanan para nasabah. Tahun ini, PT BankMandiri Tbk (BMRI), PT Bank PermataTbk, dan PT Bank Central Asia Tbk(BBCA) sudah menyatakan kesiapannyasebagai pilot project dalam penggantiankartu debit dari berbasis pita magnetik kekartu chip.Selain itu, para nasabah juga diharapkan berhati-hati dan selalu teliti saatmelakukan transaksi via ATM. Nasabahdiharapkan senantiasa memperhatikankeadaan sekitar dan memastikan tidakada benda-benda lain yang mencurigakanyang menempel pada mesin ATM. Nasabah jangan memberi tahu nomor PINkepada orang lain dan lakukanlah pergantian nomor PIN secara berkala tanpadiketahui siapapun. „ BS, LORR
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54