Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 49
BERITAINDONESIA, Februari 2010 49LENTERAbahkan berharap pekerjaan terus adadan mereka pun terus dilibatkan. Diadan temannya siap jika dibutuhkanborongan maupun harian. Yang pentingbayarannya gampang. Dengandemikian, dia mengaku kerjaannya jugaakan semangat. “Tapi kalau boleh milihsih enakan borongan, meskipun harusbawa bekal makan sendiri tapi kitakerjanya bisa lebih semangat, selesainyalebih cepat dapat uangnya juga lebihcepat,” katanya.Larangan MerokokMeski secara umum merasa senang,para pekerja luar ini mengaku agaksedikit berat dengan larangan merokokyang berlaku di Al-Zaytun. MenurutWirjo, untuk yang satu itu merekabelum bisa meninggalkan secara total,paling-paling hanya mengurangi sedikitmisalnya dari yang biasanya satubungkus menjadi setengah bungkussehari. Untungnya, menurut Wirjo,Syaykh Al-Zaytun sendiri masihmemberikan toleransi. Meski demikianmereka tidak lantas seenaknya sajamenghisap rokok di sembarang tempat.Bagaimanapun juga mereka sangatmenghormati peraturan itu dan hanyaberani merokok di tempat-tempattertentu saja seperti di mess atau ditengah-tengah sawah yang jauh dariaktivitas pelajar.“Yang agak berat disini dilarangmerokok, jadi kalau kita ingin merokokya harus beli sendiri ke luar. Tetapisampai saat ini sih walaupun Syaykhtahu, belum pernah negur kita. Cumaanak-anak ya saling menghargai, kalauada Syaykh nggak berani atau ngumpet.Terus kalau di dekat gedung-gedung kitajuga tidak berani merokok. Jadi menaatiperaturan sini,” ujar Wirjo.Lain lagi, menurut Marto, selainrokok, hal lain yang terasa berat adalahlingkungan di Al-Zaytun yang berbedadengan lingkungan kampunghalamannya. Maklum, sebagai seorangpemuda lajang Marto biasamenghabiskan waktu berkumpul danmencari hiburan bersama kawankawannya. Sedangkan di Al-Zaytun, iatidak bisa leluasa pergi ke mana-mana,selain masih belum familiar denganlingkungan mess tempat ia dan kawankawannya tinggal, juga jauh dari manamana. Meski demikian, Wirjo maupunMarto sadar betul keberadaannya di AlZaytun adalah untuk bekerja. Jadi,meski tidak persis seperti di kampunghalamannya mereka mengaku senang Grup 1 Brebes sedang melakukan perawatan tanaman bawang merah di lahan KTT I dan enjoy saja. BI/AZSalim (kaus hitam) dan anggota grup 2 Brebes lainnya menyiapkan bibit bawang merah yang akan ditanam