Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 46
46 BERITAINDONESIA, Februari 2010LenteraL ENTERA46Cara Al-Zaytun BerdayakSejak awal berdiri, Al-Zaytun senantiasa berupayamemberdayakan masyarakat sekitar dan luar untukterlibat dalam berbagai kegiatan. Mulai dari terlibat dalam berbagai kegiatan. Mulai darimemasok material bahan bangunan dan bahanpangan sampai mengelola lahan pertanian. pangan sampai mengelola lahan pertanian.Sebagai pusat pengembanganilmu pengetahuan berbasis ajaran Ilahi, pesantrenmerupakan “Menara Air”yang mampu memberikan kesejukandan kehidupan, “Menara Api” yangmampu memberikan penerangan danpencerahan, serta “Menara Gading”yang mampu menjadi kebanggaan dansimbol keagungan bagi masyarakatsekitarnya.Sejarah mencatat, kehadiranpesantren selalu membawa berkahbagi masyarakat sekitarnya. Polahubungan yang tercipta antarapesantren dengan masyarakatsekitarnya biasanya terjalin erat,saling mengisi dan menerima laksanaair dan ikan. Dalam hal ini, pesantrenyang notabene merupakan pusatpengembangan ilmu pengetahuan,ibarat air yang jernih, bersih danmenghidupkan, sedangkanmasyarakat adalah ikan yangmemperoleh kehidupan dan beragammanfaat lain dari keberadaanpesantren tersebut.Pola hubungan laksana “air danikan” ini pula yang selama inidipraktikkan oleh Al-Zaytun. Sejakawal didirikan, Al-Zaytun senantiasamerangkul masyarakat sekitarnyauntuk terlibat langsung dalamberbagai kegiatan mulai dari menjadisupplier material bahan bangunan,bahan pangan bahkan mengelolalahan-lahan pertanian milik AlZaytun. Untuk yang terakhir kalidisebut, dilakukan dalam berbagaiskema, dari mulai sistem sewa lahan,bagi hasil, hingga melibatkanmasyarakat sebagai pekerja lepasharian maupun borongan pada lahanlahan pertanian milik Al-Zaytun.Masyarakat juga menyambut baikkesempatan yang diberikan Al-Zaytuntersebut. Alhasil, selain memilikikaryawan tetap yang mencapai duaribu orang, saat ini YPI-Al-Zaytunjuga mempekerjakan ratusan orangyang berasal dari masyarakat sekitarkampus. Mereka berasal dari desadesa di sekitar Al-Zaytun, sepertiMekar Jaya, Gantar, Tanjungkerta,Situraja dan lain-lain. Tetapi, selaindari lingkungan KabupatenIndramayu, ada juga yang datang daridaerah yang agak jauh seperti Brebes,Jawa Tengah. Para tenaga kerja dariBrebes tersebut biasanya adalahtenaga-tenaga profesional yangkhusus didatangkan untuk mengelolatanaman bawang merah.Keberadaan para pekerja luar -istilah bagi para pekerja selainkaryawan tetap - dikoordinir olehKelompok Tani Terpadu (KTT) I yangdipimpin langsung oleh Syaykh AlZaytun AS Panji Gumilang. Karenaitu, para pekerja luar tersebutstatusnya adalah pekerja KTT I dankhusus bekerja pada lahan-lahan yangdikelola KTT I. Dengan demikian,segala hal yang berkenaan denganpembayaran gaji, pemenuhankebutuhan pokok sehari-hari dan lainsebagainya, sepenuhnya menjaditanggung jawab KTT I. Karena harustinggal di dalam kampus, kepadamereka juga disiapkan mess khususyang terpisah dari mess karyawantetap.Untuk memudahkan koordinasi danpembagian kerja, para pekerja luar inidibagi dalam beberapa kelompok,meliputi: Kelompok Gantar yangIbu-ibu pekerja dari Brebes sedang menanam bawang merahfoto-foto: dok al-zaytun