Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 51
BERITAINDONESIA, Mei 2010 51BERITA DAERAHGema Kartini Hangatkan PurwakartaIbu merupakan pilar pokok bangsa yang bisa melahirkananak-anak bangsa yang sehat dan berpendidikan.alam rangka memperingati perjuangan tokoh perjuangan hakwanita R A Kartini, PemerintahKabupaten Purwakata serta jajaran Kepolisian Resort (Polres) Purwakarta menyemarakkan Hari Kartini 21April 2010, dengan berbagai kegiatan danlangsung berinteraksi dengan masyarakatbanyak.Pada acara puncak peringatan HariKartini ke-131 yang bertempat di AulaWikara Pemkap Purwakarta, di hadapanpara unsur muspida, organisasi perangkatkabupaten, serta berbagai organisasiwanita, seperti Dharma Wanita, Bayangkara Percit Kartika Candra Kirana, sertaibu-ibu aktivis perempuan, Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH dalam pidatonya mengajak seluruh hadirin untukmerenung perjuangan R A Kartini. Dalamkehidupan sekarang, bupati juga mengaitkan perjuangan Kartini dengan kisah paraparaji atau bidan kampung yang bekerjatanpa pamrih.Menurut Bupati Dedi Mulyadi yangdikenal punya slogan “Berbuat denganrasa, bertindak dengan hati” itu, ‘mempelajari’ tidak selalu hanya dengan membacabuku atau berita. Mempelajari menurutnya, juga bisa langsung lewat realitaskehidupan sosial di masyarakat. “Hidupkan itu rasa, maka hakekatnya ilmu tidakhanya diartikan dengan intelektual saja,tetapi kepekaan hati dan rasa jauh lebihpenting,” katanya.Dedi Mulyadi mengaku sangat terkesanakan sosok seorang paraji atau bidankampung yang berusia 76 tahun pada saatdirinya berkunjung ke Desa Cijunti Kecamatan Campaka pada satu acara. Menurutnya, banyak suri tauladan yang patutditiru khususnya oleh kaum perempuandari sosok seorang paraji.Dalam pandangan Bupati Dedi, seluruhjiwa raga seorang paraji diabdikan untukkelahiran seseorang tanpa berpikir apayang dia dapat dari kelahiran itu. Walaudemikian, sepengetahuan Dedi, sampai 21April 2010, negara belum pernah memberikan penghargaan pada paraji, padahal paraji menurutnya secara iklas telahmengabdi pada negara.Dijelaskan Bupati Dedi, sesekali memangada juga ibu yang ditangani paraji yangmeninggal dunia, tetapi meninggalnyadengan keadaan senyum. Dalam hal ini,Dedi mengatakan bahwa perspektif meninggalnya seorang ibu yang sedang melahirkan jangan dipahami hanya dari sisi kesehatan, karena perspektif kesehatan tidakakan melahirkan keindahan apapun. Tetapiperspektif melahirkan bagi seorang ibuharus dipahami dari sisi spiritualitas,bahwa seorang ibu bisa jadi meninggaldalam keadaan kebahagiaan mengantarkan kehidupannya pada kesempurnaan.Dalam kaitan itu, Dedi mengatakan,Kartini membuktikan dirinya hidup dalamkesempurnaan. Dia wanita yang pahamakan perubahan tetapi meninggal setelahmelahirkan. Dedi lebih lanjut mengatakan,bagi seorang ibu, revolusi pemikiran tentangpendidikan keluarga mutlak diperlukanpada kondisi saat ini. Dia juga menyebut,sifat konsumerisme akan membuat keluarga, moral, pendidikan, dan kesehatananak tidak diperhatikan. “Sehingga, tidakmustahil kehancuran keluarga menjadi awaldari kehancuran negara,” tegas Dedi. Karenaitu, menurutnya, ibu merupakan pilar pokokbangsa yang harus mau dan mampu melahirkan anak-anak bangsa yang sehat,berpendidikan serta didukung denganpersiapan ekonomi keluarga yang memadai.Sementara itu, di luar gedung acara,persisnya di jalan utama kota Purwakarta,Kasat Lantas Polres Purwakarta AjunKomisaris Polisi Edi Kurniawan bersamapuluhan anggota Polwan melakukanoperasi simpatik Lodaya dalam bentukbagi-bagi bunga kepada pengendarasepeda motor. Seraya membagi senyum,para Polwan dengan ceria menyapa parapengendara yang melintas dengan ucapan“Bangkit Kartini” sekaligus memberikansetangkai bunga.Menurut Edi Kurniawan, selain memperingati Hari Kartini, kegiatan tersebutjuga sekaligus dimaksudkan untuk mewujudkan program sejuta kawan yangdigerakkan Polres Purwakarta dalamupaya mendekatkan anggota kepolisiandengan masyarakat banyak. BND/AMRDGapura Pendopo Puwakartafoto: berindo.bndPilkada Kukar Berjalan LancarPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di KutaiKartanegara (Kukar), Kalimantan Timur yangdigelar pada 1 Mei 2010 dinilai berjalan lancar.Pilkada diikuti oleh enam pasangan yakni IdrusSY-Agus Shali, Awang Darma Bhakti-SaifulAduar, Awang Ferdian Hidayat-Suko Buono,Edward-Syahrani, Sugiyanto-Fathan Djoenaidi,Rita Widyasari-Ghufron. Terdapat 431.656 wargayang terdaftar sebagai pemilih tetap, 229.408pemilih laki-laki dan 202.248 perempuan yangtersebar di 1.427 TPS di 227 desa/kelurahanyang ada di 18 kecamatan se-Kukar.Dari hasil hitungan cepat yang dilakukanLingkaran Survei Indonesia (LSI) yang bekerjasama dengan Citra Publik Indonesia menyatakanPilkada Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berlangsung satu putaran. Pasangannomor urut 6, Rita Widyasari yang juga anakmantan Bupati Kukar Sayukani HR yang berpasangan dengan Gufron Yusuf menang telak dengan perolehan suara 55,10persen. Sedangkan pasangan lain, M Idrus SY-AgusShali (1,89 persen), AwangDharma Bakti-Saiful Aduar(11,47 persen), Awang Ferdian Hidayat-Suko Buono(17,59 persen), Edward Azran-Syahrani (6,61 persen),dan Sugiyanto-Fathan Djoenaidi (7,34 persen).Rita Widyasari