Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2010 53BERITA MANCANEGARAGejolak Tak BerujungKelompok Kaus Merah pendukung mantan PM ThaksinSinawatra sudah dua bulan lebih berdemomemperjuangkan pemilu secepatnya. Sebelum ada pemiluyang jujur dan adil, situasi Thailand akan terus membara.eski sudah 27 orang tewas danmelukai sedikitnya 1.000 orang, kondisi keamanan Thailand tetap tak menentu. Kelompok Kaus Merah tak henti-hentinyamenggelar demonstrasi. Mereka telahmenggelar protes sejak 14 Maret danmenduduki jantung komersial Bangkokdemi mengegolkan tuntutan agar PerdanaMenteri Abhisit Vejjajiva membubarkanparlemen dan menggelar pemilu dini.Berulang kali pula Abhisit menolaktuntutan menggelar pemilu yang hampirpasti membawa kekalahan baginya.Ketegangan semakin meningkat setelahmunculnya konfrontasi dari warga yangbergabung dalam kelompok multiwarnakepada demonstran kaus merah. “Kamimenginginkan kedamaian dan melawankaus merah yang cenderung memakaikekerasan,” kata salah satu pemimpinkelompok multiwarna di Bangkok (21/4).Kelompok multiwarna merupakanpendukung Perdana Menteri (PM) AbhisitVejjajiva yang terdiri dari warga kelasmenengah Bangkok, akademisi, komunitas bisnis, dan anggota kelompok kauskuning dari Aliansi Masyarakat untukDemokrasi. Sedangkan, kelompok kausmerah berasal dari warga miskin pedesaan pendukung mantan PM ThaksinSinawatra yang dijungkalkan oleh militerlewat kudeta tidak berdarah tahun 2006.Thaksin kini tinggal di luar negeri untukmenghindari hukuman karena korupsi.Situasi makin diperparah dengan insiden ledakan granat yang menewaskansatu orang dan melukai 88 orang (22/4).Sejumlah ledakan granat diarahkan padamassa pendukung pemerintah Thailand.Otoritas keamanan mengatakan, daripemeriksaan sementara, serangan dilakukan menggunakan peluncur granat M79.Pihak militer sendiri terlihat ragu dalammenindak demonstran. Hal itu disebabkan adanya perpecahan di tubuh militer.Petinggi militer terbagi antara pendukungdan nonpendukung Thaksin. Kantorberita Reuters menyebutkan ada isutentara semangka, simbol kulit berwarnahijau, dan buah berwarna merah. Bajuseragam mereka berwarna hijau, tetapimereka simpatisan Kaus Merah.Penguasa militer terkuat sekarang iniberasal dari kelompok anti-Thaksin.Kelompok ini dikenal sebagai kelompok“kuning” dan musuh Thaksin. Tetapi dijajaran bawah, pasukan di lapangan,banyak simpatisan Thaksin. Mereka iniberada di antara demonstran dan menembakkan peluru ke arah aparat.Keadaan yang semakin tidak menentumembuat militer mengerahkan sekitar60.000 tentara untuk berjaga-jaga disekitar tempat pemrotes menggelar aksimereka di jantung komersial Bangkok danmengancam akan menggunakan senjatadengan peluru tajam jika diprovokasipemrotes. Kaus Merah kemudian menyatakan bersedia berunding (21/4) melaluipihak ketiga. Sebelumnya, mereka pernahdua kali dialog dengan PM Abhisit, tetapigagal membuahkan kesepakatan.Perdana Menteri Thailand AbhisitVejjajiva (25/4), menegaskan bahwapemerintah akan segera membersihkankawasan komersial Bangkok yang dikuasai oleh para demonstran. PernyataanAbhisit muncul sehari setelah perundingan dengan para pemrotes, yangmenuntut diselenggarakannya pemilihanumum (24/4), gagal.Tuntutan membubarkan parlemendalam waktu 30 hari dan menggelarpemilu dalam 90 hari tetap diperjuangkanpemrotes. Ribuan pemrotes yang tergabung dalam Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD),bahkan melakukan strategi baru denganmelepaskan kostum khas mereka (26/4),agar mereka tidak mudah menjadi sasaran aparat keamanan jika terjadi penumpasan terhadap pemrotes.Selain mengganti kostum, para pemimpin “Kaus Merah” juga meminta anggotanya untuk menghalang-halangi aparat keamanan yang dikerahkan dari luarBangkok untuk membantu menindakpemrotes. Para pendukung Kaus Merahlangsung menjawab seruan itu denganmendirikan blokade-blokade di sejumlahprovinsi di Thailand.Teguhnya komitmen para demonstran“Kaus Merah” akhirnya membuat PerdanaMenteri Abhisit Vejjajiva menyerah juga. Kelompok kaus merah (4/5), menerima tawaran Abhisit, yaitu menggelar pelaksanaanpemilu baru pada 14 November mendatang.Meski demikian, kelompok kaus merahmengatakan, mereka belum akan mengakhiri unjuk rasa di jantung kota Bangkok.Mereka meminta Perdana Menteri AbhisitVejjajiva menjelaskan kapan dia akanmembubarkan parlemen dan menarikpasukan dari ibukota, yang masih dalamkeadaan darurat.Sejumlah analis politik melihat, bilaparlemen dibubarkan dan pemilu dimenangkan kubu Thaksin, para jenderalyang setia dengan kerajaan akan tergeser.Prospek itu memunculkan kekhawatiranakan hilangnya kekuasaan monarki diThailand. „ PANMfoto: daylife.comSeorang demonstran anti pemerintah Thailand (Kaus Merah), berdiri di balik barikade duri.
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57