Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 61
BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010 61Pasangan Gagah-Derry Diperiksa PanwaslukadaBerprestasi di TengahKesederhanaanDengan sarana dan prasarana pendidikan yang sangatsederhana, SMA N 2 Dolok Sanggul raih juara II dan IIIolimpiade tingkat Provinsi Sumatera Utara di bidangbiologi, TIK, dan fisika.inimnya sarana dan prasaranapenunjang pendidikan ternyata tidak selalu membuatsebuah sekolah menjadi minim prestasi. Dengan semangat belajardan mengajar yang tinggi, kekurangantersebut ternyata bisa sedikit tertutupi.Seperti diperlihatkan SMA Negeri 2 DolokSanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut. Dengan semangat belajardan mengajar yang cukup tinggi, sekolahyang hanya dilengkapi fasilitas sangatterbatas ini mampu meraih prestasi yangcukup membanggakan.Seperti sudah dilaporkan majalah ini edisisebelumnya, SMA yang baru berdiri beberapa tahun ini berhasil meraih juara I se Kabupaten Humbahas di bidang mata pelajaran teknologi informatika komunikasi(TIK), fisika, dan biologi. Dan yang terbaru,juga meraih juara I di bidang olah raga dandesain. Bahkan di olimpiade se Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juni lalu, sekolahyang dipimpin oleh Kepala Sekolah GordonSimarmata S.Pd ini bisa meraih juara II danIII di bidang biologi, TIK, dan fisika.Menanggapi prestasi tersebut, Simarmata kepada wartawan Berita IndonesiaParasian Manalu mengaku hal itu tidak lepas dari tingginya semangat siswa siswinya, pengorbanan para staf pengajar, sertabesarnya dukungan dari Komite Sekolah.Tapi di tengah kebanggaan atas prestasitersebut, Simarmata sangat menyayangkan kurangnya fasilitas di sekolah tersebut. Seperti disaksikan Berita Indonesia,ruang kelas di sekolah ini baru ada 4ruangan. Meja belajar masih seadanya,papan tulis yang tanpa meja, kursi dariplastik, serta sarana dan prasaranapenunjang pendidikan minim lainnya.Untuk mengatasi kekurangan tersebut,Simarmata memang mengaku sudahmengajukan permohonan pengadaan mobiler sekolah ke Dinas Pendidikan Humbahas agar dapat dianggarkan dalamtahun ini.Sementara itu, Ramli Simanullang, SHsebagai Ketua Komite sekolah ini menyebut, permohonan mobiler sekolah tersebutsudah diterima oleh dinas terkait. Danmenurut konfirmasi yang Ramli dapat dariKepala Dinas Pendididikan KabupatenHumbahas, Drs. Pensus Sihombing, mobiler tersebut rencananya akan dialokasikan pada bulan September tahun ini.Dengan prestasi SMAN 2 ini, PensusSihombing yang memang sangat pedulipada dunia pendidikan itu mengaku merasa terpacu untuk meningkatkan mutupendidikan di Kabupaten Humbahas.Kini, realisasi dari mobiler sekolah itusangat ditunggu masyarakat, khususnyaoleh pelajar SMAN 2. Kelak dengan ditingkatkannya fasilitas sekolah ini, merekaoptimis pestasi yang semakin baik juga akanmereka raih. “Kami sangat bangga sekolahdi sini. Kami sangat senang kalau pemerintah hendak membantu sekolah kami ini,”kata para siswa berharap. PMDituding memalsukan dukungan warga, bakalcalon Walikota dan Wakil Walikota Depok, JawaBarat, Gagah Sunu Soemantri dan Derry Drajatharus berurusan dengan Panitia PengawasPemilihan Umum Kepala Daerah (Panwaslukada) Depok, Rabu (7/7/2010).. Tuduhan itudidasari atas laporan Asti Ediawan yang merasanamanya dicatut serta tanda tangannya dipalsukan. Asti yang wartawan harian media lokal Monitor Depok ini memprotes penggunaan KTP-nyadalam berkas dukungan, karena ia merasa takpernah memberikan dukungan dimaksud.Seperti diberitakan, pasangan Gagah danDerry ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calonwali kota dan wakil wali kota Depok periode 2011-2016, dari jalur independen. Untuk itu, merekatelah menyerahkan berkas dukungan ke KPUDepok, Kamis (24/6). Sebagai persyaratan calonindependen, pasangan calon minimal harusmengumpulkan dukungan sebanyak 45.319 orang. Gagah dan Derry sendiri sebenarnya sudahmengumpulkan dukungan 52.108 orang, namunyang diakui oleh KPU Kota Depok hanya 41.907.Dengan begitu, mereka masih kekurangandukungan 3.412 suara lagi. Untuk menambahjumlah dukungan tersebut, KPU Depok masihmemberikan waktu hingga 5 - 18 Agustus 2010kepada pasangan ini.Kembali terkait kasus KTP dan tanda tanganyang diduga palsu, pasangan ini mengaku belumbisa memastikan siapa pihak yang bisa disalahkan. Sebab, pengumpulan tanda tangan itumenurut mereka, dilakukan oleh para relawan,sehingga mereka tidak bisa melakukan pengontrolan satu per satu. BIMRamli Simanullang SH (kiri) dan kepala sekolah SMA N 2 Bapak Gordon Simarmata S.PdBERITA DAERAH