Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 60


                                    60 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010 foto: sl pohanNaik Pesawat MurahSetelah Bandara Juwata Tarakan dapat didarati pesawatberbadan besar, harga tiket turun drastis. Tahun depan,ditargetkan bakal mampu melayani kargo internasional.ajah Nai Josua Tampubolontampak sumringah, satu haribulan Juni 2010 lalu. Ia barusaja pulang dari agen perjalanan untuk membeli tiket pesawat bagidia dan putranya yang baru berusia enambulan. Perempuan beranak satu yang ikutsuaminya yang bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Sebuku, KabupatenNunukan, Kalimanan Timur ini memangmau berangkat ke Medan. “Saya takmenyangka harga tiket pesawat terbangsemurah ini sekarang. Jauh lebih murahdari tahun lalu,” ujarnya membandingkan. “Padahal saat-saat liburan sekolahseperti sekarang, biasanya harga tiket pesawat dari dan ke Tarakan bisa melonjakdua sampai tiga kali lipat,” lanjut wanitakelahiran Duri, Riau, 24 tahun silam ini.Apa yang dikatakan Nai Josua itumemang benar. Tapi, itu beberapa waktulalu. Setelah panjang landasan pacu (runway) Bandara Juwata Tarakan ditingkatkan dari 1.850 meter menjadi 2.500 meter, perubahan jumlah penerbangan punterjadi ke kota terbesar di wilayah perbatasan Malaysia ini.“Bandara Juwata Tarakan sekarang sudah mampu didarati pesawat berbadanbesar dan lebar, seperti Boeing 737 seri900 atau Airbus seri A330. Kalau sebelumnya kita hanya melayani pesawat kecildengan jumlah seat (tempat duduk)terbatas. Sekarang kita mampu melayanipesawat besar dengan jumlah penumpanglebih banyak,” kata Husni Djau, KepalaBandara Tarakan dalam jumpa pers didepan 32 orang wartawan lokal dan pusat,Selasa 29 Juni 2010.Terkait harga tiket, tingginya harga tiketselama ini menurut Husni, dipicu terbatasnya pesawat. Tapi, setelah pesawat berbadan besar yang mampu mengangkutpenumpang lebih banyak dapat mendaratdi Tarakan, kondisinya berbalik. “Sebagaibukti, pesawat berbadan besar sepertiLion Air Seri 737 900ER sudah melakukanpenerbangan perdana Jakarta – Balikpapan – Tarakan, Mei lalu,” ujarnya.Bahkan, mantan Kabandara DjalaludinGorontalo, Sulawesi ini berani menargetkan, pada tahun 2012 nanti wajah Bandara peninggalan Bataafsche PetroliumMaatschappij (BPM), -perusahaan tambang minyak di Tarakan, sebelum Pertamina ini akan berubah total. “Kita siapmelayani kargo internasional. Kita jugaakan membangun tower, gedung radar,gedung operasional, dan fasilitas lainnya.Lahannya sudah dipersiapkan,” kataHusni Djau. Tentu, tidak itu saja. Pembangunan terminal seluas 900 ribu M2,sekarang terus dikerjakan.Hingga kini, keberadaan Bandara Juwata Tarakan di Wilayah Utara Kalimantan Timur, jika dibandingkan denganbandara Tawau, Sabah Malaysia Timur,yang dapat ditempuh hanya dengan waktu20 menit dari Tarakan, masih jauh ketinggalan. Padahal, Tawau, hanya setingkatkota Kecamatan Tanggul, KabupatenJember Jawa Timur. Itu sebabnya, jikarencana pengembangan Bandara Juwatadapat terealisasi, Husni Djau optimis rodaperekonomian di daerah ini akan berputarleih cepat.Memang, tidak mengherankan bilaBandar Tawau dipilih oleh masyarakat diwilayah Utara Kaltim jadi bandara keberangkatan ke luar negeri. Sebab ongkospesawat jauh lebih murah dari Tawau ketimbang melalui Balikpapan atau Surabaya, sebagaimana dikatakan beberapawarga Tanjung Selor, Bulungan yang berangkat ke daratan China, kepada wartawan Berita Indonesia, SL Pohan, diTarakan.Berdasarkan penelusuran Berita Indonesia, harga tiket pesawat dari Tawaumemang jauh lebih murah, dan ditunjangpelayanan serta kenyamanan bepergian.Itu sebabnya, masyarakat berharap Bandara Juwata Tarakan dapat membukakembali jalur penerbangan Tarakan – Tawau. Namun, seperti diungkapkan suamidari Hj Multy Kuku ini, kepastiannya masih menunggu kabar dari Kuala Lumpur.Hingga sekarang, pihak Bandara Juwata Tarakan sendiri, belum memperolehkabar. Padahal, pihak perwakilan penerbangan Malaysia Airline System (MAS)wings di Jakarta sudah melakukan penjajakan. Hasilnya pun sudah dilaporkan keMASwings di Kuala Lumpur. Tapi, untukmengetahui kepastian apakah MASwingstersebut membuka jalur penerbanganInternasional Tarakan Indonesia – TawauMalaysia, nampaknya masih panjang.Makanya, untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat yang kian mendesak, pihakBandara Juwata Tarakan sendiri menawarkan kepada perusahaan penerbanganyang menggunakan pesawat ATR 72 diKaltim. Tersebutlah seperti Kalstar,Trigana, dan Lion Air. Namun, sepertinyaada kekhawatiran perusahaan penerbangan lokal ini melayani Tarakan-Tawaujika nantinya bersaing dengan perusahaanMASwing yang memiliki pesawat baru,tiket murah, dan dengan pelayanannyayang terjamin pula.Sementara Husni Djau sendiri bersamaKepala Perwakilan Kantor MASwing diTarakan belum lama ini sudah berangkatke Tawau untuk menanyakan keseriusanpenerbangan milik Malaysia itu terbangke Tarakan. “Kita sudah memperolehlampu hijau dari perusahaan tersebut.Makanya kami mendesak percepatansurat ijinnya,” katanya. Ia berharap,realisasinya bisa dalam waktu dekat.„ SLPWSebuah pesawat komersial di Bandara Juwata Tarakan.BERITA DAERAH
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64