Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 54
54 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010BERITA HUMANIORAfoto: berindoMengapa MasihHarus Merokok?Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Kalimat diatas adalah sebuah peringatan, tertulis dan terpampangsecara jelas di setiap bungkus rokok yang secara resmidinyatakan produsen rokok.ihak produsen sangat sadarbahwa merokok dari aspek kesehatan sama sekali tidak adamanfaatnya. Merokok sangatberbahaya dan dapat menimbulkan ragam penyakit. Sering diibaratkan, merokok sama halnya mengakhiri hidup secarapelan-pelan dan menyakitkan pula. Lalumengapa orang-orang masih harus merokok? Masyarakat Indonesia membakaruang lewat rokok Rp 90 triliun lebih setiaptahun.Bagi perokok, peringatan itu -sekalipundibaca dan dipahami artinya, tidak menjadi penghalang untuk membeli rokok.Baginya merokok sudah merupakan kebutuhan. Saat sarapan pagi atau selepasmakan, seolah-olah masih ada yangkurang kalau tidak merokok. Baru merasaplong apabila asap rokok diisap dalamdalam hingga masuk ke rongga paru-parudan kemudian dikeluarkan lewat mulutatau hidung atau mungkin secara bersamaan. Bahkan banyak yang tidak bisa bekerja dengan baik, jika rokok tidak nempeldicelah-celah bibirnya.Bagi pihak-pihak tertentu, daya tarikrokok itu luar biasa. Perokok ulung,mungkin berhenti saat tidur, saat makan,dan saat mandi. “Lebih baik makanandikurangi sedikit, daripada rokok tidakada”, menjadi sebuah filosofi bagi perokok. Itulah sebabnya, berhenti merokoktidak semudah membalik telapak tangan.Saat sakit atau selama proses penyembuhan, bisa saja tidak merokok, tetapi setelah sehat kebiasaan merokok seakan otomatis kambuh kembali.Pemerintah juga menyadari bahayayang ditimbulkan rokok. Atas dasar itu,dikeluarkan berbagai peraturan yangintinya anggota masyarakat dilarangmerokok di tempat-tempat umum. Bahkan di sejumlah instansi pemerintah tidakada lagi ruangan bagi perokok. PemdaDKI Jakarta misalnya, telah mengeluarkan Perda yang isinya antara lain mendenda perokok Rp 50 juta atau subsiderenam bulan kurungan penjara jika tertangkap tangan merokok di tempat yangdilarang.Sesungguhnya, perokok pun tahu danpaham akan bahaya yang ditimbulkanrokok yang diisap. Tetapi, itu tadi, karenauntuk pihak-pihak tertentu, merokoksudah menjadi kebutuhan. Hidupnyaseakan hampa tanpa rokok. Paling aneh,ada orangtua yang tetap merokok padahalsedang bermain dengan anak-anaknyayang masih balita. Jika dilarang, malahmarah-marah. “Saya sangat sulit memulaiaktivitas tanpa merokok. Bagi saya merokok dapat mendatangkan ketenanganuntuk bekerja. Tanpa rokok pikiranrasanya kurang terbuka,” kata Moh Igbalyang mengaku sejak usia 15 tahun sudahmerokok dan terus dilakukannya hinggakini dia mendekati usia 56 tahun. Diamengaku tidak pernah berniat berhentimerokok dan dia juga mengaku tidakpernah mengeluhkan kesehatannya karena merokok. Justru, kalau tidak merokokdia merasa terganggu.PFAKTA: Lebih dari 21 persen atau sekitar 62 juta penduduk Indonesia merupakan perokok.