Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 55
BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010 55BERITA HUMANIORAfoto: daylife.comMemang, argumentasi yang diungkapkan Igbal itu tidak bisa dijadikan sebagaisebuah reprensentasi umum, tetapi jumlah perokok di Indonesia tetap tinggi. Bisasaja di kalangan orangtua atau merekayang berusia lanjut-karena berbagaialasan, berhenti merokok. Tetapi jumlahperokok pemula jumlahnya lebih banyak,sehingga total jumlah perokok tetaptinggi. Larangan-larangan yang dikeluarkan pemeritah tidak mampu mengurangijumlah perokok.Sebuah data menyebutkan, lebih dari 31persen atau kira-kira 62 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan perokok danmenjadi pelanggan fanatik pabrik rokok.Jika sudah dicap sebagai pelangganfanatik, tentu larangan apa pun akan‘dilanggar’. Kebiasaan merokok seakantelah menjadi budaya di berbagai bangsadi belahan dunia, termasuk Indonesia.Ironis memang, tetapi itulah yang terjadidi negeri ini. Pabrik rokok tetap mengeluarkan produknya dan laris. Kebun tembakau tetap menjadi pilihan petani karenapasarnya terjamin. Tak dapat dimungkiri,industri rokok menjadi sebuah lapangankerja yang menyerap tenaga kerja dalamjumlah besar. Mulai dari pemanfaatanlahan tembakau, petani, pabrik pupuk,tenaga kerja di pabrik hingga penjual. Industri rokok juga mengisi devisa Negara.Namun Kementerian Kesehatan menyebutkan dampak positif yang disumbangkan industri rokok kepada Negara, tidakberimbang dengan dampak negatifnya.Sebuah data menyebutkan, perokok diseluruh dunia 47 persen pria dan 12persen wanita dengan berbagai jenjangusia. Banyak kriteria perokok, sepertiperokok sangat berat, sedang dan ringan.Perokok berat, bila 21-30 batang/hari,perokok sedang 11-21 batang/hari, perokok ringan, tidak lebih dari 10 batangper hari.Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia adalah Negara ke-6 penghasil tembakau dunia setelah China, Brazil, India,Amerika Serikat dan Turki. Tetapi sesungguhnya, penggunaan tembaku di TanahAir telah menyebabkan 70 persen kematian akibat penyakit paru kronik dan emfisema. Data sensus nasional tahun 2001,menyebutkan tembakau menyebabkanlebih dari 5 juta kasus kesakitan dan 400ribu di antaranya berakhir dengan kematian.Organisasi kesehatan dunia (WHO)memperkirakan, tahun 2020 penyakityang ditimbulkan bahaya tembakau/rokok akan menjadi masalah kesehatanutama terbesar dan menyebabkan 8,4 jutakematian setiap tahun. Diperkirakanseparuh kematian tersebut akan terjadi diAsia karena tingginya peningkatan penggunaan tembakau.Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin dan karbon monoksida. Taradalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darahdan mampu memicu kanker paru-paruyang mematikan. Karbon monoksidaadalah zat yang mengikat hemoglobindalam darah, sehingga membuat darahtidak mampu mengikat oksigen.Terus MeningkatBagi masyarakat Indonesia, merokoksudah menjadi bagian dari perilaku. Tiaptahun, konsumsi tembakau terus meningkat. Jika tahun 1970-an, hanya 33 miliarbatang rokok per tahun, maka tahun 2006menjadi 230 miliar batang rokok bahkansetelah tahun 2006 jumlahnya diperkirakan semakin meningkat. Itu artinya,anggota masyarakat Indonesia melakukanpembakaran uang lewat rokok sekitar Rp90 triliun tiap tahun. Prevalensi merokokdi kalangan orang dewasa meningkat dari26,9 persen tahun 1995 menjadi 35 persenpada tahun 2004. Tahun 2006, hasil survey the Jakarta Global Youth mengatakanlebih dari sepertiga pelajar (37,3%)merokok. Anak laki-laki lebih tinggidibandingkan perempuan. Lebih mengejutkan lagi, tiga di antara 10 pelajar atausekitar 30,9 persen menyatakan kalipertama merokok pada usia di bawah 10tahun.Dari hasil penelitian, seorang anak yangsempat mencoba merokok, maka dalamwaktu singkat akan terjadi ketergantungan dan tidak berdaya untuk melepaskan diri dari kecanduan. Banyaknya iklaniklan rokok yang menyesatkan, semakinmemperburuk situasi. Dalam arti, anakanak pemula akan larut dalam iklan itudan menjadi perokok aktif.Pusat pengendalian Penyakit di Amerika Serikat menyatakan bahwa asaprokok mengandung sekitar 60 zat penyebab kanker. Berbagai gangguan kesehatanpada anak dapat dipicu oleh asap rokok.Kaum usia lanjut, penderita asma sertayang mengalami gangguan jantung jugasangat rentan terhadap asap rokok.Artinya, asap rokok yang diembuskanperokok (perokok aktif) juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan kepadaorang yang tidak perokok (perokok pasif).Saatnya berhenti merokok, sebab merokok tidak hanya merugikan atau membahayakan diri sendiri, tapi juga orangorang di sekitar Anda yang bisa saja ituanak, istri, suami, orangtua, mertua atauanggota keluarga lainnya. Sudah pasti,merokok adalah kegiatan yang dilakukanmanusia untuk mengorbankan uang,kesehatan, kehidupan sosial, pahala,persepsi positif dan lainya lagi. Dengankata lain, merokok sama halnya melakukan kegiatan untuk mengakhiri hidupsecara pelan-pelan tapi pasti.WHO menyebutkan, setiap satu jamtembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun,terdapat 4,9 juta kematian di dunia yangdisebabkan tembakau rokok. Maka bersyukurlah Anda jika tidak merokok, karena Anda adalah yang pandai. Jika Andamau dan serius, pasti Anda dapat berhentimerokok, sekalipn Anda sudah tergolongperokok sangat berat.Ada sebuah anekdot: Sejumlah dokterahli melakukan riset di beberapa rumahsakit besar terhadap pasien dewasa yangrawat inap. Hasilnya 90 persen pasien ituadalah yang tidak merokok. Karenadiliputi keheranan, lalu dokter-dokter ahliitu berkumpul dan menganalisa hasil survey. Ternyata, para perokok, begituterkena serangan penyakit, tidak dapatbertahan hingga ke rumah sakit, tapilangsung mati. Anda mau pilih yangmana.PEROKOK BERAT: HS Lebih baik makanan dikurangi sedikit, daripada rokok tidak ada.