Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, September 2010 13BERITA UTAMAkemacetan akan terjadi dimana-mana.Kenyataan ini membuat keluhan danumpatan pengguna kendaraan pribadidan bus kota pun makin menjadi-jadi.Pemicunya masalah klasik, pertambahan jalan tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Menurut data Dinas Perhubungan DKI,setiap hari jumlah mobil bertambah 186unit dan sepeda motor bertambah 986unit. Pertambahan kendaraan rata-rata 8persen per tahun dan pertambahan luasjalan hanya 0,01 persen per tahun.Di sisi lain, total luas jalan mencapai40,1 kilometer persegi serta luas jalanprotokol dan kolektor 16,04 kilometerpersegi. Sedangkan total luas untuk 2,4juta mobil, 4,3 juta sepeda motor, 91.082angkutan umum di Jakarta, dan 700.000kendaraan dari luar yang masuk keJakarta mencapai 13 kilometer persegi.Kondisi ini, menurut ahli transportasiUniversitas Trisakti, Fransiskus Trisbiantara, akan membuat Jakarta macettotal pada 2012 atau pada tahun yangsama dengan pemilihan gubernur DKIJakarta. Prediksi ini lebih ekstrim dibandingkan dengan prediksi yang dikemukakan oleh Japan International CorporationAgency (JICA) bahwa Jakarta akan macettotal pada 2014 setelah melihat perkembangan penduduk, kendaraan dan saranajalan di Jakarta. Macet total yang dimaksud adalah, begitu kendaraan keluar darigarasi, ia akan langsung lumpuh dalamantrean panjang kendaraan. Tidak bisaberkutik. Jalanan sudah penuh sesak olehjutaan mobil dan sepeda motor.Yang membuat prihatin, akibat kemacetan kerugian mencapai Rp8.3 triliun pertahun. Jumlah kerugian yang dilansirlembaga bernama Study on IntegratedTransportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAMP) itu mencakup tigaaspek. Pertama, kerugian biaya operasikendaraan Rp3 triliun. Kerugian waktuRp2,5 triliun, dan dampak kesehatanakibat partikel PM 10 sebesar Rp2.8triliun.Bappenas juga pernah menghitung kerugian pemborosan bahan bakar minyakakibat kemacetan. Angka untuk mobildalam satu tahun Rp6,5 triliun. Sepedamotor sekitar Rp8.2 triliun. Total kerugian Rp14.7 triliun per tahun. Ini asumsiminimal karena macet pada 2009 lebihparah tiga kali lipat dibandingkan 1998.Pakar lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dr Firdaus Ali. MSc,mengatakan estimasi total kerugiankarena dampak kemacetan di Jakartalebih parah lagi mencapai Rp28.1 triliun.Firdaus memaparkan, total kerugianKerugian akibat kemacetan di Jakarta bisa mencapai Rp28,1 triliun per tahunfoto: dok.berindo
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17