Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 15


                                    BERITAINDONESIA, September 2010 15BERITA UTAMAsayup terdengar. Diberitakan, untuktahap pertama, tidak lama lagi proyekMRT akan dimulai dengan pembangunanjalur MRT 14.5 km dari Terminal LebakBulus hingga Stasiun Dukuh Atas.Nasib paling ‘gelap’ adalah transportasiangkutan air atau sungai (waterway).Walaupun sudah sempat dilakukan demonstrasi di Kali Ciliwung, namun waterway tampaknya bukan merupakan prioritas Pemprov DKI. Buktinya, demonstrasi itu berhenti hanya sampai demonstrasi saja, tidak ada kelanjutan nyata. Bahkan, untuk jangka panjang pun, niat pemerintah meneruskan gagasan itu masihdiragukan. Disebut demikian karena pembangunan banjir kanal timur (BKT) yangsedang berjalan tampaknya tidak mempersiapkan pembangunan sarana transportasi waterway ini. Hal tersebut tampakdari pembangunan jembatan-jembatanyang cukup rendah di sepanjang jalurBKT, serta diperbolehkannya mendirikantiang beton raksasa untuk saluran listriktegangan tinggi tidak jauh dari pinggirBKT yang seyogianya diperuntukkansebagai jalan raya jika kelak waterwaydirealisasikan.Harapan transportasi massal lainnyaterletak pada kereta api (KA) Jabotabek.Angkutan ini diharapkan mampu memindahkan pengendara kendaraan pribadi dari kawasan pinggiran yang masukke Jakarta. Berdasarkan data Dishub DKIJakarta tahun 2007 saja, dalam seharisekitar 650.000 kendaraan berbagai jenisdari Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerangberjejal masuk ke Jakarta.Untuk mengurangi jumlah kendaraan,Pemprov DKI Jakarta bersama PT KAkemudian mendirikan PT KAI CommuterJabodetabek untuk mewujudkan jaringanKA lingkar luar atau loop line yangmelayani jaringan rel listrik sebanyak 150kilometer, yang menghubungkan ruteJakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi, JakartaTangerang, dan Jakarta-Serpong. Namun,saat ini realisasi jalur lingkar itu masihterhambat oleh permukiman ilegal, jalurrel yang kurang terawat, rawan banjir,persimpangan sebidang dengan jalanraya, dan belum terintegrasinya stasiundengan moda angkutan lainnya dan tatakota di sekitarnya.Terseok-seoknya upaya mewujudkanProgram Pengembangan Pola Transportasi Makro (PTM) DKI Jakarta ini kini semakin mendapat sorotan publik. Banyakkalangan mulai mempertanyakan komitmen Gubernur DKI Jakarta, FauziBowo (Foke) dalam mengatasi kemacetandi Jakarta. DPR bahkan meminta Gubernur Foke untuk segera merealisasikanproyek transportasi massal selain TransJakarta. “Harusnya Foke berani mengambil inisiatif. Harusnya monorail dibangun untuk menghubungkan area bisnisdan itu sangat membantu,” kata WakilKetua Komisi II DPR, Teguh Juwarno diGedung DPR (20/07).Politikus Partai Amanat Nasional(PAN) ini merasa sangat kecewa dengankebijakan Gubernur DKI Jakarta FauziBowo dalam mengatasi kemacetan Jakarta yang tidak kunjung berhasil. “PakFoke sudah membuktikan bahwa seusaikampanye, dia percayakan atasi kemacetan kepada ahlinya, dan terbukti dia ahlingeles,” keluhnya. Selama dua setengahtahun, katanya, Foke tidak melakukanterobosan apapun yang dapat meringankan masyarakat.Sejumlah pihak bahkan berpendapatkebijakan demi kebijakan yang dibuatPemerintah Provinsi DKI Jakarta malahmemicu kemacetan baru. Kebijakan yangada sekarang hanya memanjakan pengguna kendaraan pribadi dan para investor. Atau dengan kata lain, Pemprov DKIlebih memilih menomorduakan pembangunan sistem transportasi publik yangsudah dirintis.Ketua Komisi B (Bidang Transportasi)DPRD DKI Jakarta, Slamet Nurdin,misalnya, berpendapat rencana PemprovDKI Jakarta membangun 6 jalan tol susunbukan solusi tepat mengatasi kemacetanJakarta. Penambahan jalan itu justrumenambah kemacetan Ibukota.TahunJumlahKendaraanTerdaftar(STNK)JumlahKenderaandi Jalan(Asumsi 70%)LuasKendaraandi Jalan(m)2LuasJalan(m)2201320112014201020092007200820125.798.0026.325.6206.901.2527.529.2668.214.4298.961.9429.777.47810.667.2294.830.8765.270.4865.750.1006.273.3596.844.2354.427.9344.058.6017.467.06027.334.68029.822.13632.535.95135.496.72238.726.92442.251.07446.095.92250.290.65140.077.74040.081.74840.085.75640.089.76540.093.77440.097.78340.101.79340.105.803Prediksi P ediksi Pediksi Perbandingan antar an antaran antara Ruas Jalandan Luas KendaraanJika Pertumbuhan Kendaraan tetap 9% per tahun dan pertumbuhan luasjalan tetap 0,01% per tahunMacet terjadi lebih cepat, yaitu tahun 2011/2012 dari perkiraan semulatahun 2014 (dengan telah memperhitungkan jumlah sepeda motor).Sumber: Kementerian PerhubunganBambang Susantono Yayat Supriyatna
                                
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19