Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 18


                                    18 BERITAINDONESIA, September 2010BERITA UTAMAfoto-foto: istSolusi Transportasi di Beberapa NegaraDi Jepang dan beberapa kota di negaramaju, naik mobil ke kantor bisa sangatmahal karena biaya parkir yang sangattinggi. Semua kebijakan memahalkanberkendaraan pribadi ini tentunya harusdiimbangi dengan penyediaan layananangkutan umum yang andal, aman, nyaman, efisien, dan terjangkau. Dalam halini, kesetaraan tetap terjaga dan aksesibilitas tetap terbuka karena publik diberikan pilihan, mau pakai yang manadan dalam kondisi apa. Kalau misalnyaada pesta atau harus menjamu rekananbisnis, mungkin hari itu seseorang akanmemakai kendaraan pribadi, sedangkandi hari-hari biasa dia akan pakai angkutanumum untuk bekerja atau beraktivitas.Di sisi lain, solusi bus Transjakarta(busway) yang ada saat ini memang sudahsepantasnya diapreasiasi. Namun buswayhanyalah penundaan sementara darimasalah kemacetan yang kian buruk.Busway bukanlah solusi jangka panjanguntuk menyelesaikan krisis transportasidi Jakarta. Sebab bus TransJakarta yangmenjadi kebanggaan Pemprov DKI belumbisa meraih 5 juta orang per hari sesuaitarget 2012. Saat ini rata-rata penumpangharian mencapai 260 ribu orang.Mengutip pendapat Darmaningtyas,transportasi massal seharusnya menjaditulang punggung mobilitas pendudukJakarta. Namun sayangnya malah terjadikemunduran di bidang transportasi.“Pemprov tidak konsisten dan transparanatas rancangan transportasi makro yangdisusunnya sendiri, seperti pembangunan15 koridor busway,” tutur Darmaningtyas,saat memberi sambutan diskusi di selapeluncuran bukunya berjudul ‘Transportasi Jakarta: Menjemput Maut’ diJakarta, Rabu (23/06/2010). Oleh sebabitu, selain menambah menambah koridorbusway, pemerintah juga harus meneruskan pembangunan proyek MRT seperti subway dan LRT seperti monorel.Bila kita berkaca dari negara-negaralain di Asia dan Eropa, subway dan monorel terbukti bisa membuat pengendarakendaraan pribadi beralih ke transportasiumum. Singapura, China, Hong Kong,dan Jepang misalnya. Negara-negara inimemiliki layanan transportasi bawahtanah, sarana transportasi supercepat,dan terintegrasi. Singapura dan HongKong memiliki kereta bawah tanah (MRT)yang mampu menjangkau seluruh wilayah di sana.Kepadatan lalu lintas di Hong Kongmampu teralihkan di bawah tanah sehingga lalu lintas di atas tanah lebih lancar dantidak terjadi polusi udara akibat kendaraan bermotor. Ini membuat pejalankaki dan pengguna sepeda kayuh lebihnyaman.Sedangkan di Eropa, hampir seluruh kotasudah memiliki MRT mulai dari Amsterdam, Athena, Barcelona hingga Lisbon,Liverpool, London, Madrid, Marseille,Milan, dan Moskow. Bahkan kota-kotabesar di Afrika pun sudah memiliki MRTseperti Alexandria, Kairo, Aljazair.Selain sistem MRT yang dipercaya dandigunakan oleh mayoritas warga, kotakota besar di dunia juga punya sistem lainuntuk mengurangi kemacetan. Kota Oslodi Norwegia misalnya menerapkan program penyewaan sepeda untuk publik.Berbagai cara sudah dilakukan sejumlahnegara di dunia untuk mengatasi kemacetanterutama negara yang berpenduduk sangat padat.Anda lebih memilih mana?Trem di JermanTrem atau lengkapnya Trem Kota termasukkategori light rail train (LRT) yang memiliki relkhusus di dalam kota. Jam keberangkatannyabiasanya berselang waktu 5-10 menit. Rangkaiantrem umumnya satu set (dua kereta) karena harusmenyesuaikan dengan keadaan lingkungan jalankota yang tidak boleh terlalu panjang. Namun bisasaja dua set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail Transit). Disebut Light Rail karena memakai keretaringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberatkereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur denganlalu-lintas kota, atau terpisah seperti busway,bahkan bisa pula layang (elevated) atau subway,hanya untuk sebagian lintasan saja.Berbagai keunggulan LRT adalah dapat dibuatoleh pabrik karoseri bus; dapat berbaur denganlalu-lintas kota; dapat berbelok dengan radiuskecil atau tajam (sekitar 15 meter, sehingga dapatmenyelusuri bangunan tua pusat kota, sedangkanHRT minimum dengan radius 150 meter); mampumengangkut 80.000 penumpang per jam, bandingkan dengan HRT 140.000 penumpang perjam, monorel 40,000 penumpang per jam,sedangkan busway hanya 25.000 penumpang perjam.Trem pernah dikembangkan di Indonesia padazaman pendudukan Kolonial Belanda beroperasidi beberapa kota di Indonesia seperti di Jakartadan Surabaya dan dihilangkan pada tahun1960an, karena pada waktu itu tidak dirawatdengan baik sehingga dianggap mengganggu lalulintas karena sering mogok.LRT di SpanyolKereta api ringan dikenal juga sebagai LightRail Train (LRT) banyak digunakan di berbagainegara di Eropa dan telah mengalami modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehinggadapat dioperasikan tanpa masinis, bisa beroperasipada lintasan khusus, penggunaan lantai yangrendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai lowfloor LRT untuk mempermudah naik turunpenumpang.Kereta api ringan dibagi dua jenis. Pertama,kereta api ringan di jalan atau disebut juga LRT I,beroperasi di jalan bersama dengan lalu lintaskendaraan, tipe ini membutuhkan percepatan danperlambatan mendekati performansi kendaraanbermotor. Kapasitas sekitar 10 000 sampaidengan 30.000 penumpang/jam. Kecepatanperjalanan sekitar 15 sampai 20 km/jam. Kedua,kereta api ringan di jalur eksklusif atau disebutjuga LRT II beroperasi pada lintasan eksklusif,sehingga mempunyai keunggulan daya angkutyang lebih besar antara 25 000 sampai 40 000penumpang per jam, kecepatan perjalanan sekitar25 sampai 35 km/jam.Darmaningtyas
                                
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22