Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 22
22 BERITAINDONESIA, September 2010 foto: istdai. Di Terminal Kalideres, lokasi park andride berada di bagian belakang terminaldan tertutup bus-bus antarkota antarprovinsi yang parkir. Tidak ada plangbesar atau papan petunjuk arah untukmemberi tahu adanya park and ride danmengundang masyarakat memanfaatkansarana tersebut.Lahan park and ride di sebelah Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur,tampak merana dan sepi pengguna. Selaintak dilengkapi papan petunjuk, bentuklahan pun menyulitkan kendaraan yanghendak masuk ke sana dan rawan banjir.Pintu masuk kendaraan ke lahan ituterlalu sempit dengan belokan terlalutajam. Lahan rawan banjir karena dibuatlebih rendah dari dataran sekelilingnya.Hanya di Ragunan, fasilitas park andride berfungsi optimal. Berbagai kendaraan, mobil atau sepeda motor tertampung di sini. Selain masalah fasilitas,keberadaan bus transjakarta yang belummenjangkau seluruh wilayah kota danbelum terintegrasi dengan moda transportasi lain menyebabkan warga engganmenggunakannya.Persoalan lain yang masih dihadapiTransjakarta adalah mengenai perbedaantarif bahan bakar gas (BBG) yang diberlakukan Pertamina untuk transportasisehingga mengakibatkan bengkaknyabiaya operasional. Terkait dengan itu,Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ)pun menginginkan agar DPR RI turutmembantu mengatasi kemacetan di Ibukota dengan cara mengatasi persoalanTransjakarta ini.Menurut Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan, DPR bisa membantu dengan ikutmenyelesaikan problem perbedaan tarifBBG yang membuat pelayanan bus Transjakarta menurun. Di samping itu, ia jugamenyarankan agar DPR menggunakankewenangannya untuk mengatasi persoalan tentang pembatasan usia kendaraan. Karena menurutnya, jumlah kendaraan di Jakarta semakin hari semakinmenumpuk akibat tidak adanya pembatasan usia kendaraan.Selain masalah harga BBG, menurutKepala Badan Layanan Umum (BLU)Transjakarta, Daryati Asrining Rini,ketersediaan BBG juga merupakan faktorkendala dalam pengoperasian Transjakarta. “Kami punya 426 bus yang melayani 8 koridor. Seharusnya itu mencukupi. Tetapi, dalam praktiknya pergerakan armada kami terkendala bahanbakar gas,” ujar Rini.Sama seperti yang sudah diuraikan diatas, Daryati juga menyayangkan keberadaan busway yang diharapkan mampumenjadi moda transportasi alternatif diJakarta ternyata tidak seideal yang diharapkan akibat sejumlah rute busway diJakarta justru menjadi titik kemacetan.Seperti diketahui, delapan koridorbusway sudah beroperasi dari 15 koridoryang direncanakan dan diharapkan dapatrampung pada tahun 2012. Total panjanglintasan busway untuk saat ini sudahmencapai 143,35 Km dengan jumlah armada sebanyak 426 unit. Sedangkanuntuk jumlah penumpang yang diangkutsepanjang 2009 mencapai 8.205.397penumpang. Jumlah tersebut meningkatsekitar 11,50 persen dibanding pada 2008.“Rata-rata jumlah penumpang di setiapkoridor mencapai 250 ribu orang,” kataRini.Kembali kepada persoalan ketidaktepatan waktu yang dikeluhkan penggunabusway. Dari survei yang dilakukanYayasan Lembaga Konsumen Indonesia(YLKI) kepada 3.000 pengguna busTransjakarta pada Maret 2010 di semuakoridor ternyata 41,4 persen respondenpengguna bus Transjakarta mengeluhkanlamanya waktu untuk menunggu kedatangan bus. Sementara itu, 26,92 persenresponden mengaku terganggu dengankelebihan penumpang dalam bus Transjakarta.Terkait masalah kelebihan penumpang,persoalan ini juga telah menjadi penyebabtimbulnya persoalan baru dalam pelayanan Transjakarta. Sebab, bersesaksesakannya penumpang di dalam bustelah membuka kesempatan terjadinyapelecehan seksual. Buktinya, menuruthasil survei, sekitar 1,24 persen koresponden mengeluhkan pelecehan seksualyang terjadi dalam Transjakarta.Berbagai persoalan di atas jelas tidakbisa dibiarkan terus menerus. Dalam halini, perlu penanganan serius dari dinasterkait. Menurut Pengurus harian YLKITulus Abadi, pemerintah harus lebihmeningkatkan kualitas pelayanan terutama mencakup aspek utama yaitu:infrastruktur, sumber daya manusia, danproses bisnis. Sementara mengenai pelayanan, yang paling perlu ditingkatkan saatini adalah waktu tunggu dan waktutempuh dari halte ke halte, keselamatan,kenyamanan, sistem informasi, aksesibilitas, dan kebersihan. Menurutnya, untuk mengukur seberapa besar targetperbaikan yang harus dilakukan dankualitas pelayanannya, penerapan standarpelayanan maksimal menjadi salah satucara yang paling efektif.Muhammad Tauchid Tjakra Amidjaja,Asisten Pembangunan dan LingkunganHidup Pemprov DKI Jakarta mengatakan,sterilisasi akan terus dilakukan untukseluruh koridor, yang dibarengi denganperbaikan infrastruktur dan sarana prasarana bus Transjakarta. Misalnya denganmelakukan perbaikan separator danpengaturan ulang waktu lampu lalu lintasdi koridor busway agar jalan bus lebihlancar. Bahkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, PemerintahDKI Jakarta berencana membangun jalansusun seperti telah diterapkan di dua ruasjalan, yaitu Jalan Antasari dan Jalan ProfDR Satrio.Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo jugamengungkapkan, Pemprov DKI Jakartaakan terus mengedepankan sarana transportasi umum, dalam hal ini bus Transjakarata. Selain terus menambah jumlahberoperasinya koridor dari 8 koridorhingga mencapai target 15 koridor, penambahan jumlah armada juga akan terusdilakukan.Selain itu, Pemprov DKI juga akan terusmelakukan evaluasi standar pelayananoperator bus Transjakarta. Tujuannya,menekan kemacetan lalu lintas denganmenarik lebih banyak warga menggunakan moda transportasi umum ini dibanding kendaraan pribadi. BS, CIDBERITA UTAMAANTRE: Lamanya waktu tunggu membuat penumpang Transjakarta sering menumpuk di halte