Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 23
foto: dok.berindo BERITAINDONESIA, September 2010 23BERITA UTAMAKereta KomuterBisa DiandalkanKereta rel listrik (KRL) yang lebih murah, lebih cepat dannyaman sangat berperan mengatasi kemacetan di Jakarta.ila melihat ke belakang, sejarahperkeretaapian di kawasanJabodetabek sudah dimulaisejak 1917. Ide dan pembangunan elektrifikasi kereta api dimulaioleh para pakar kereta api dari perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda bernama Staats Spoorwegen(SS).Elektrifikasi jalur KA yang pertamadilakukan adalah jalur KA rute TanjungPriuk-Meester Cornelis (kini: Jatinegara)yang dimulai pada tahun 1923 dan selesaipada 24 Desember 1924. Peresmianelektrifikasi jalur KA itu sendiri dilakukanbersamaan dengan hari ulang tahun ke 50Staats Spoorwegen, sekaligus peresmianstasiun Tanjung Priuk yang baru, yaitupada 6 April 1925. Pembangunan berikutnya adalah elektrifikasi jalur KA yangmengelilingi kota Batavia (Jakarta) yangselesai pada 1 Mei 1927. Dan elektrifikasitahap selanjutnya pada jalur KA ruteBatavia (Jakarta Kota) - Buitenzorg(Bogor) yang dioperasionalkan mulaitahun 1930.Jalur kereta listrik di Batavia ini kemudian dianggap menandai dibukanyasistem transportasi umum massal yangramah lingkungan yang pada zaman itumerupakan salah satu sistem transportasipaling maju di Asia. Di masa itu, keretalistrik telah menjadi andalan para penglaju (komuter) untuk bepergian, terutamabagi para penglaju yang bertempat tinggaldi Bogor dan bekerja di Jakarta.Namun dalam perjalanannya, pengembangan kereta Komuter (KRL Jabodetabek) ini kurang diperhatikan. Buktinya,tiga puluh tahun setelah Indonesia merdeka, Pemerintah Indonesia tidak pernahmembeli lokomotif listrik untuk mengganti atau menambah lokomotif listrikyang ada. Baru pada 1976, karena dipandang tidak lagi memadai, maka lokomotifitu mulai digantikan dengan rangkaianKRL baru buatan Jepang.Seiring perkembangan zaman, keretaKomuter yang beroperasi sekarang sudahmemiliki berbagai fasilitas dan kelas,mulai dari tempat duduk yang “empuk”hingga air conditioner (AC) yang menyejukkan. Saat ini ada tiga kategori ataukelas pelayanan kereta komuter, antaralain komuter ekonomi non-AC denganharga tiket Rp 1.500, komuter ekonomiAC dengan harga tiket antara Rp4.500 -Rp 5.500 (tergantung rutenya), dankomuter ekspres AC dengan hargaRp9.000.Saat ini, kereta komuter melayani pergipulang lintas Jakarta-Bogor; JakartaTanahabang; Jakarta-Bekasi; JakartaTangerang; dan Jakarta-Serpong. Selainitu, ada juga kereta komuter lingkarJakarta dengan nama KRL Ciliwung,dengan rute Manggarai-TanahabangAngke-Kemayoran-Pasar Senen-Jatinegara kembali ke Manggarai dan arahsebaliknya.Bagi pekerja di wilayah Jabodetabekyang terpaksa pulang malam hari, kinijuga telah dioperasikan komuter ekonomiAC malam hari untuk lintas JakartaBogor, Jakarta-Depok, Jakarta-Bekasi,Manggarai-Tangerang dan ManggaraiSerpong.Bahkan, sejak beberapa tahun terakhirini, setiap Sabtu dan Minggu telah disediakan pula Komuter Wisata yang melayanijalur Bogor-Ancol, Serpong-Ancol, Tangerang-Ancol, dan Bekasi-Ancol. KomuterWisata tersebut melayani penumpangpulang-pergi, pada pagi dan sore hari.Harga tiket sudah termasuk tiket masukke Taman Impian Jaya Ancol.Untuk mengimbangi semakin tingginyaanimo masyarakat akan pelayanan keretaKomuter, Pemprov DKI Jakarta bersamaPT KA kemudian mendirikan PT KAICommuter Jabodetabek (PT KCJ). PTbaru yang dibentuk sesuai dengan InpresNo. 5 tahun 2008 dan Surat MennegBUMN No. S-653/MBU/2008 tanggal 12Agustus 2008, ini resmi menjadi anakperusahaan PT Kereta Api (Persero) sejaktanggal 15 September 2008 dan resmiberoperasi sejak tanggal 19 Mei 2009.Pembentukan PT. KCJ ini menurut situs resmi perusahaan ini, krl.co.id, merupakan proses pemikiran dan persiapanyang cukup panjang, yakni dimulai dengan pembentukan Divisi AngkutanPerkotaan Jabotabek oleh induknya PTKereta Api (Persero) yang memisahkandiri dari saudara tuanya PT Kereta Api(Persero) Daop 1 Jakarta. Setelah pemiBSTASIUN KA TEBET: Kereta Api Commuter masih menjadi andalan para penglaju dari Bogorke Jakarta