Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, November 2010BERITA UTAMAkarena penggabungan megapolitan itupenggabungan tata ruang bukan administrasi. Dia tetap walikota, tetapDPRD, Tangerang tetap di bawah Banten.Bekasi, Depok, Bogor tetap di bawahJabar, apa yang perlu berubah? Tataruang yang kita kelola secara terintegrasi,”kata Sutiyoso.Berikut ini, petikan wawancara denganLetjen TNI AD (Purn) Sutiyoso denganWartawan Berita Indonesia Ch. RobinSimanullang dan Marjuka Situmorang.Anda 10 tahun menjadi GubernurDKI Jakarta (1997-2007) telah melakukan upaya mengatasi kemacetan dan mengatasi banjir yangmenjadi masalah sangat krusial diJakarta. Diprediksi tahun 2014akan terjadi kemacetan total. Sehingga untuk mencegahnya, padatahun 2003, Anda sudah membuatsuatu program pola transportasimakro di Jakarta. Tapi setelah Andamelepas jabatan gubernur, tidakada lagi upaya yang serius melanjutkannya. Boleh kita ulang sedikitbagaimana gagasan itu Anda keluarkan dan apakah yang sudahAnda lakukan?Lima tahun pertama saya jadi gubernur(1997-2002), saya disibukkan atau fokusbagaimana melakukan recovery untukJakarta yang hancur-hancuran akibatperistiwa Kerusuhan Mei. Peristiwa Meiitu menghancurkan semua yang kitamiliki di Jakarta, baik kerusakan fisikmaupun non-fisik. Terutama psikologismasyarakat, merosotnya pertumbuhanekonomi bahkan minus. Kemudian padasaat saya terpilih untuk yang keduakalinya (2002-2007), saya mulai fokusbagaimana cara mengatasi kemacetan diJakarta. Saya juga berusaha mencarikonsep-konsep yang mungkin ada sebelumnya, ada tidak? Ternyata memangtidak ada.Maka saya kumpulkan pakar-pakartransportasi, termasuk dewan transportasi kota, agar saya tahu A sampai Z.Sebab untuk memulai mengatasi masalahtransportasi ini, kita harus tahu akarpermasalahannya apa. Tim itu melakukansurvey dan kajian. Lalu tahun 2003, hasilsurvey tim yang terdiri dari pakar dipaparkan dan sungguh sangat mengejutkan.Pada tahun 2003 saja jumlah kendaraansudah ada 5 juta (3 juta kendaraan roda4, dan 2 juta roda 2). Lalu pertumbuhankendaraan bermotor juga sangat mengejutkan, persentasenya di atas 11%, sementara pertumbuhan jalan hanya 0,03,bahkan sekarang ini hanya 0,01. Ketimpangan ini sudah barang tentu akan menimbulkan kemacetan yang terus bertambah.Pada saat itu juga perbandingan kendaraan pribadi dan kendaraan umum itu2% dibanding 98%. Jadi 2% pun kondisinya buruk. Selain itu, berapa kendaraan tetangga dari Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, tiap hari, pada tahun2003 itu sudah ada 600 ribu kendaraan,datang pagi pulang sore. Itulah antara lainmemberi kontribusi kemacetan karenamereka hanya rumahnya saja di sana,sementara bekerja di Jakarta. Lalu apalagi yang kita survey? Setiap mobil pribadiitu rata-ratanya hanya dinaiki oleh duaorang.Dari data itu tadi maka saya bertanyapada tim ini: Apa yang terjadi kalau sayamembiarkan saja terus? Tim ini mengatakan secara meyakinkan, secara tegas, akanterjadi stagnasi, kemacetan total. Tahunberapa? Tahun 2014. Ini kajian ilmiahmereka. Stagnasi itu gambarannya sepertiapa? Keluar garasi dari Taman Suropatisana sudah langsung mogok di depanrumah karena sudah penuh mobil. Sayamembayangkan stagnasi itu sebuah malapetaka, terjadi tahun 2014, padahaljabatan saya sudah berakhir tahun 2007.Berarti 7 tahun berikutnya. Kalau saya cariselamat saja, “Ah sudahlah nggak usahrepot-repot dari dulu juga dibiarkan saja.Yang akan digebukin orang kan gubernurtahun 2014.” Andai kata saya berpikirseperti itu, tetapi saya kan pemimpin,tidak boleh berpikir seperti itu. Malapetaka itu akan terjadi maka saya harusberpikir bagaimana supaya tidak terjadi.Oleh sebab itu, saya bekerja dengan timini untuk menyelesaikan masalah. Lalusaya melakukan studi banding ke berbagainegara termasuk ke Amerika Latin. Dasardasar yang saya temukan termasuk perbedaan kota-kota besar di dunia lain terutama di ibukota negara adalah kitalahsatu-satunya ibukota yang tidak mempunyai transportasi umum yang basisnyamassal dan representatif. Angkutanumum yang representatif itu adalah angkutan yang aman, nyaman, cepat, terjangkau tiketnya. Lalu dari hasil studi banding itu, saya simpulkan bahwa Bogota,ibukota Colombia, dulu sama seperti Jakarta tapi mereka berhasil keluar darikemelut kemacetan. Setelah ketemuwalikota Bogota itu, saya berpikir kenapakok nggak berguru sama mereka?Makanya saya minta, walikota Bogotaini mengirim expert-nya ke Jakarta.Bergabunglah dia dengan tim yang kitabentuk, tim inilah saya perintahkan agarmembangun jaringan transportasi makroibukota yang basisnya adalah kendaraanangkutan massal. Moda yang akan digunakan apa? Saya bilang, Anda sendiriyang lebih tahu, asal jaringan ini integrated, saling mengakses. Termasukmengakses tetangga kita. Itulah petunjuksaya.Mengakses tetangga kita menjadi penting karena ada 600 ribu kendaraan daritetangga yang masuk Jakarta waktu itu,sekarang ini sudah 700 ribuan. Salah satupertanyaan saya kepada tim ini adalahkenapa tetangga kita itu pada nekat bawamobil, padahal mereka kena macet,kehilangan waktu, kehilangan bensinbanyak, bayar tol. Jawabannya adalahkarena tidak ada alternatif, kalau nggakpake mobil sendiri mau pake apa? Nah,alternatif itulah yang saya rancang, supayakalau tetangga kita punya akses dengantransportasi makro itu, harapan saya,tentu mereka akan meninggalkan mobilnya masing-masing di rumah.Jadi pola pikir kita adalah membanguntransportasi massal yang integrated.Setelah itu terjadi, kemudian kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadidengan aturan pemerintah daerah. Banyak yang bisa kita adopsi tentang pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. Misalnya 3 in 1, efektif atau tidak,kalau tidak ya harus diganti. Di Bogota itu,genap ganjil. Pada hari Senin, Selasa,mobil-mobil yang nomor buntutnyagenap bisa jalan, sebaliknya begitu berturut-turut. Ada juga dengan ERP (Electronic Road Pricing). Nanti kita adopsimana yang lebih cocok untuk kita tapijelas penyelesaiannya harus tergelarjaringan transportasi itu.Lalu bekerjalah tim ini membangunsebuah jaringan yang disebut PTM (PolaTransportasi Makro). Lalu diekspos didepan saya, yang dihadiri oleh seluruhstaf. Saya bilang sebelum rapat itu, bahwarapat ini harus membuahkan sebuahkeputusan.Karena itu, saya minta semua yang ikutBusway diharapkan menjadi andalan angkutan massal mfoto: repro
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34