Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, November 2010 29BERITA UTAMAWawancara SutiyosoLupa, Maut Sudahdi Ambang PintuMau memindahkan ibukota dari Jakarta bukan pemikiranjelek. Tapi saya takut setelah pindah, lalu fokus kepadapindah ibukotanya. Lupa, maut yang sudah di ambangpintu, kemacetan total 2014. Itu kan sebentar lagi,bahkan mungkin tahun 2012 sudah terjadi kalau tidak adatindakan yang signifikan.antan Gubernur DKI JakartaLetjen TNI AD (Purn) Sutiyoso, yang kini menjabatKetua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan danPersatuan Indonesia (DPN-PKPI) mengingatkan hal itu dalam percakapan denganWartawan Berita Indonesia, di kantornyaJalan KH Mas Mansur No 96/98 JakartaPusat, 8 Oktober 2010.Dia mengingatkan, yang namanyamengelola pemerintahan harus ada skalaprioritas, bahasa Jawanya ambeg pramaarta. Sutiyoso dengan nada tanya mengatakan, kenapa dulu Presiden Soekarnotidak jadi memindahkan ibukota kePalangkaraya? Karena dia merasa adakepentingan yang lebih mendesak. Demikian pula Pak Harto, juga tidak jadipindah ke Jonggol? Sama. Nah sekarangkita pertanyakan saja sudah saatnyabelum?“Kalau sudah saatnya, ya sudah, goahead,” ujarnya. Namun, menurutnya,carilah opsi yang realistis. Cari tempatyang dekat Jakarta, Jonggol, terjangkau,sehingga ada kebalikan sirkulasi kendaraan. Tidak usah semua pindah. Kalaupusat pemerintahan di sana, tersebar adabank dan sekolah di sana, maka akanimbang muternya, masuk dan keluar.Tidak seperti saat ini, kalau pagi semuamenuju ke Monas, Jakarta, sehinggasemua tol macet tapi sebelahnya, kosong.Sebaliknya, saat sore harinya.Maka, Sutiyoso tetap berkeyakinankonsep megapolitan yang digagasnyasebagai alternatif terbaik. Dengan Megapolitan Jabodetabekjur, menurut Sutiyoso, tidak ada daerah yang dirugikan.Semua tetangga Jakarta tidak mungkindirugikan, dia akan kecipratan madubukan racun. Sekarang ini racun terusyang dia terima. “Jadi kalau ada yangmenolak megapolitan, jadinya anehMfoto-foto: dok.berindoSUTIYOSO: Mantan Gubernur DKI Jakarta saat diwawancarai Berita Indonesia di kantornya di Jalan K.H Mas Mansyur, Jakarta, (8/10/2010)
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33