Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 41
BERITAINDONESIA, Desember 2010 41LENTERAmengerjakan kambing ditugaskan untukmengerjakan sapi. “Karena kalaukambing ini, rumit, harus ngulitin.Kalau sapi ‘kan nggak. Kita siram airpanas dengan kapur, lalu dikerok, “ kataMustaqim yang bertugas sebagaipenanggungjawab bagian pemotonganhewan qurban yang dilakukan dibasement Masjid Rahmatan Lil Alamin.Alhasil pemotongan hewan kurbantergolong cepat dari tahun-tahunsebelumnya, hingga pendistribusiannyadapat berjalan lebih cepat dan tepat.“Semua dikerjakan selesai pukul 12:30,baik pengiriman ke luar, ataupuninternal warga Al-Zaytun. Jadi kitasudah selesaikan, “ jelas Mustaqimmembandingkan pengerjaan tahun ini.Hewan kurban pun dapat dibagikantepat waktu seperti tahun-tahunsebelumnya mulai pukul 10 pagi. Dagingyang sudah dikemas dalam daun jatidibagikan kepada 3.077 mustahiq. Yangrata-ratanya per mustahiq mendapathampir satu kilogram (0,9 kg). Darisebagian jumlah tersebut, sebanyak1.141 orang tersebar di wilayahKecamatan Gantar, Indramayu, meliputiDesa Mekarjaya sebanyak (240), BalaiRaja (186), Situ Raja (183), Sanca (183),Gantar (200), Gantar Waru (149). Selainitu, juga dibagi-bagikan di kalanganinteren kampus baik karyawan, guru,tokoh masyarakat, saiq (driver) yayasan,pelaksana pertanian atau pekerjapertanian di Al-Zaytun yang berasal daridaerah Brebes, beserta para tukang ojek,yang totalnya mencapai 1.936 orang.Pertahankan Tradisi Antar LangsungTidak seperti di kebanyakan tempat,yang masih sering diwarnai kericuhandan berdesak-desakan saat pembagiandaging kurban, Al-Zaytun tetapmempertahankan tradisinya mengantarlangsung kepada para mustahiq(penerima daging kurban) untukmenghindari hal-hal yang tidakdinginkan seperti berdesak-desakanyang bisa mengakibatkan jatuhnyakorban. Selain itu, tradisi antar langsungini dimaksudkan untuk terjun langsungmelihat kondisi masyarakat sekaligusmembina hubungan kekerabatan antaraAl-Zaytun dengan masyarakat.Seperti biasa untuk mempercepatpendistribusian daging kurban sampaike tangan mustahiq, enam trukdikerahkan untuk mengangkut dagingdan beras yang telah disiapkan. Tiaptruk-nya didampingi sebanyak 40 orangsantri sehingga proses pembagianhewan kurban bisa berlangsung lebihcepat dan tertib.Para warga memuji metode yangdilakukan Al-Zaytun denganmengantarkan langsung hewan kurbantanpa harus menyuruh warga untukdatang berjubel-jubel lalu berdesakdesakan. Pak Taswan, misalnya, KetuaRW 9 RT 14 dari Blok Tanjung Jaya,Desa Mekar Jaya, menilai cara yangdilakukan Al-Zaytun lebih bagus dantepat sasaran. “Metodenya untuk inilebih bagus, lebih tepat sasaran dan lagipula tidak saling merugikan. Maksudnyamasyarakat kan kalau berdesak-desakanotomatis ‘kan ada yang sakit atau apagitu. Dengan cara ini ‘kan tidak adaantrian. Semuanya pas dengan sasaran,“ katanya memuji langkah yangdilakukan Al-Zaytun. Ia jugamenambahkan kalau pembagian inidilakukan di dalam Kampus Al-Zaytun,otomatis akan berdesak-desakan ditempat pengantrian.Pak Taswan juga berharap Al-Zaytuntetap memperhatikan masyarakatsekitarnya. “Saya berterimakasih,Mahad Al-Zaytun memperhatikanmasyakarakat sekitarnya. Denganmemberikan suatu bingkisan dagingkurban kepada masyarakat saya,”katanya. Di samping itu, ia jugamenambahkan agar data-data semakinakurat setiap tahunnya. Mengingat adayang dapat tahun lalu, lalu kemudiantahun ini tidak dapat. Hal ini untukmencegah ada kecemburuan di antaramasyarakat. “Kalau bisa makinbertambah tiap tahunnya, “ kata PakDjafar Ketua RT, menimpali pernyataanTaswan.Semua SenangPara mustahiq yang menerima hewankurban yang rata-rata petani inimengaku senang mendapat bingkisandaging dari Al-Zaytun. Sepertidiungkapkan Sahroh (25) yang sudahtiga kali dalam tiga tahun menerimadaging kurban dari Al-Zaytun. “Gimanaya, senang aja. Saya baru tiga tahun ini,”kata Ibu Sahroh yang kelihatan malumalu dan ingin buru-buru pergi ketikadihampiri wartawan.Sementara itu perempuan paruh bayaIbu Ade Sawiyah (45) juga mengakusenang menerima kurban tahun ini. Iamengaku sudah sering mendapatkandaging kurban dari Al-Zaytun. “Senangsekali. Sudah ada empat tahun,”katanya. Ia berharap tahun depan masihmendapatkan daging kurban. “Karenasaya orang yang tidak mampu.Harapannya tahun depan masih bisadapat, “katanya.Ekspresi yang tidak kalah bahagianyajuga ditunjukkan Pak Aswan (45)setelah menerima bagiannya. Karenasaking bahagianya, bahkan ia hampirsudah tidak ingat lagi berapa kalimendapat. “Tiap tahun, kalau saya ingatsudah empat atau kelima itu,” katanyasambil bersyukur atas apa yang sudahdiberikan Al-Zaytun.Begitu juga dengan Kasri (70) wargaBlok Jenggot RT 13 RW 08. Nenek yangsudah memiliki empat cucu ini jugamengaku sudah sering dan hampirsetiap tahunnya menerima dagingkurban dan berterimakasih kepada AlZaytun. “Terimakasih, senang bangetsampai ke hati, “ katanya sambilberharap mudah-mudahan Al-Zaytundikasih berkah selamat serta berharaptahun depan dagingnya bertambahbanyak. Ketika ditanya wartawan serayabercanda. “Sering makan daging?”Dengan agak terkejut nenek dari empatcucu ini berkata. “Makan daging?”“Airnya saja, dagingnya sih lihat, buatcucu, “ kata Kasri yang mengaku bekerjamenanam padi dan mau berkorbandemi cucunya. BI/Hotsan-ArifSantri Mahad Al-Zaytun dengan senang hati terjun ke desa-desa membagikan daging kurban.