Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2010 45LENTERAperikemanusiaan, perdamaian, persahatan antar bangsa bebas dari penindasan antar sesama maupun antar negara,dan hal itu merupakan kandungan citacita kemerdekaan dan deklarasi kemerdekaan Indonesia.Syaykh pun mengingatkan pesan yangterkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya terdapat satu diktum kalimatyang berbunyi “Hiduplah IndonesiaRaya”. Negara kita Indonesia Raya, hidupdan akan terus hidup serta tegak berdiridi atas dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,Persatuan Indonesia, dan Kerakyatanyang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatuKeadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Untuk kesekian kalinya, Syaykh menjelaskan bahwa nilai-nilai dasar negara Indonesia ini, sepenuhnya merupakanajaran Ilahi, yang dapat berlaku untuksemua rakyat dan bangsa Indonesia.Nilai-nilai dasar negara ini merupakanideologi modern, untuk masyarakatmajemuk yang modern, yakni masyarakatIndonesia. Semuanya adalah manifestasidaripada taqwa.Menurut Syaykh, negara adalah sebuah wahana Darma Bhakti, pengabdiandan ibadah. “Maka pengabdian dalamsebuah negara asasnya adalah taqwa.Kalau dianalogkan, negara analoginyaadalah masjid, tempat sujud (pengabdian). Maka masjid itu harus didirikan diatas asas landasan taqwa,” jelasnya. Lalumengutip QS At Taubah 108: “Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasartaqwa (mesjid Quba), sejak hari pertamaadalah lebih patut kamu sholat didalamnya. Di dalamnya mesjid itu adaorang-orang yang ingin membersihkandiri. Dan sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang bersih.”Kemudian, lanjut Syaykh, negara yangmerupakan wahana aktivitas dan interaksi sesama warga (bergotong royong),maka segala aktivitas dan interaksimereka (gotong royong) harus dilakukandi atas taqwa juga. Dalam kaitan ini,Syaykh mengutip QS Al-Maidah: 2: “dantolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalamberbuat dosa dan pelanggaran. danbertakwalah kamu kepada Allah,Sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.”Karenanya, Syaykh memaparkan,sebagai nilai-nilai dasar yang modern,juga menjadi ideologi yang dinamis;dimana watak ideologi dinamis itu adalahterbuka. Konsekuensinya, seluruh nilaiyang terkandung di dalam konstitusi(UUD) negara sepenuhnya harus berlandaskan ideologi dan nilai-nilai dasarnegara tersebut. Tafsir daripada nilainilai dasar negara yang baku sesungguhnya adalah konstitusi atau UUDnegara. Karenanya, UUD menjadi tidakrelevan bahkan tidak valid bila bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara.“Karena tafsir nilai-nilai dasar negarayang paling baku adalah konstitusi/UUD,maka jika individu, kelompok, lembaganon pemerintah maupun pemerintahyang bertindak, berlaku konstitusional,maka ia adalah penjunjung dan pengamalnilai-nilai dasar negara, harus dihormatioleh siapa pun warga bangsa ini,” kataSyaykh, lalu menguraikan pemahamandan tafsir atas lima nilai-nilai dasarnegara RI.Ketuhanan Yang Maha EsaMemahami substansi nilai-nilai dasarnegara adalah menjadi hak dan kewajibansetiap warga negara. Tatkala memahamiKetuhanan sebagai pandangan hidup inimaknanya: mewujudkan masyarakatyang beketuhanan, yakni masyarakatyang anggotanya dijiwai oleh semangatmencapai ridlo Tuhan/Mardlatillah,melalui perbuatan-perbuatan baik bagisesama manusia dan kepada seluruhmakhluk.Karenanya, membangun Indonesiaberdasar Ketuhanan Yang Maha Esaadalah membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangatuntuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiapperbuatan baik yang dilakukannya. Darisudut pandang etis keagamaan, negaraberdasar Ketuhanan Yang Maha Esa ituadalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untukmemeluk agama dan beribadat menurutagama dan kepercayaan masing-masing.Dari dasar Ketuhanan Yang Maha Esaini pula menyatakan bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesiamenjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinanmereka.Selanjutnya, Kemanusiaan yangAdil dan BeradabSejarah adalah wujud pengalamanmanusia untuk berperadaban dan berkebudayaan, karenanya, peradaban, politik,dan kebudayaan adalah bagian dari padakehidupan manusia.Kemanusiaan, sangat erat hubungannya dengan ketuhanan. Ajaran Illahimenjadi tidak dapat diimplementasikanjika tidak wujud sikap kemanusiaan yanghakiki. Struktur pemerintahan tidaksepenting semangat perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab yang jauhPara peserta seminar terdiri para dosen, mahasiswa dan guru sebayak 600 orang
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49