Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 49


                                    BERITAINDONESIA, Juni 2010 49BERITA KHASBERITAINDONESIA, Desember 2010 49mata terbuka, penulis ketemu keduanya(raja dan ratu itu), di tempat pertapaandi Tamansari-Jogjakarta. Mengenai halini, siapa pun bisa membuktikan, asaltahu syaratnya.Zaman EdanSementara itu, paranormal Permadiyang juga politisi dari partai Gerindrasecara terpisah mengatakan, banyaknyabencana yang terjadi di Indonesia saat inimendekati puncak dari goro-goro (masalah). Rakyat akan marah dan hawa marah yang keluar itu menjadikan alam ikutmarah. Seperti berbagai kejadian dariPapua sampai Aceh. Kekerasan makinsering yang dapat disaksikan di layar tv.Dari Griwikan (yang kecil) jadi grojokan(kejadian besar dan meluas).Menurut kepercayaan masyarakatJawa, kata Permadi, sekarang ini mendekati puncak zaman edan. Artinya, yangtidak masuk akal bisa terjadi. Sepertikasus super korupsi bank Century sampaisaat ini tidak jelas siapa yang bertanggungjawab. Kasus Gayus, di mana hukummenjadi permainan. Ditahan tapi nontontennis di Bali. Tentu Allah, Tuhan YangMaha Esa, leluhur dan alam pasti akanmarah. Kemarahan itulah yang ditumpahkan berupa goro-goro, mengapa alammarah dan terjadi bencana. Alam danmanusia saling samat-sinamatan (salingberinteraksi).“Manusia Indonesia saat ini sudahsangat marah, mereka tahu negeri inisangat kaya raya, subur makmur gemahripah lo jinawi, tapi kenapa rakyat tetapmiskin, ada apa? Ini akibat pengelolaanyang salah dan korupsi yang luar biasahebatnya, semua kekayaan sudah dihabiskan, hutan, pasir, tambak. Belum lagikasus Krakatau Steel yang oleh BungKarno, waktu itu, ditujukan untuk kemakmuran rakyat, dijual dengan harga murah,” kata Permadi.Kamarahan rakyat ada dua. Kata dia,anarkis dan kerusuhan tidak ada yangmemimpin, mengakibatkan masalah kecilmenjadi melebar dan besar. Sebagaipembanding, seperti angkatan 66, 98hingga jatuhnya Pak Harto, setiap gerakanmemunculkan pemimpin. Ini satu buktiakan terjadi goro-goro besar. RamalanJayabaya yang diteruskan Ronggo Warsito, akan datangnya zaman edan, sekarang puncak zaman edan dan akan muncul “satrio piningit”.Sebelum meletus gunung merapi, ungkapnya, wedhus gembel membentukwajah mbah Petruk. Itu pertanda gunungmerapi akan meletus, Semar menagihjanji. Dalam ‘pakem’ jangkar-Jayabaya,datangnya goro-goro diawali terjadinyabencana yang terjadi di mana-mana. Dariempat anasir bumi, air (banjir bandangtsunami), tanah (gempa bumi dan gunungmeletus), unsur api (kebakaran) dan angin(baru pertama terjadi, angin tornado diIndonesia).“Solusi, sejauh ini belum ada. Danterkenal itu, kata Permadi, sudah hampirsampai, bukan ramalan tapi lebih dari itu,yaitu “jongko” atau jangkar”. Artinya, kataPermadi, itu pasti terjadi. Di antararamalan Joyoboyo, besok bakal ono kretomabor (nanti bakal ada pesawat terbang),1000 tahun yang lalu, jangkar Jayabayasudah menebak, dan benar.Ramalan lain, Tanah Jowo bakal kalong wesi (rel kereta api), pasar bakalilang kumandange (pasar tradisional yanghiruk pikuk akibat transasksi-tergusurpasar modern), dan zaman edan yangsekarang memasuki fase puncaknya,seperti yang digambarkan pujanggaRonggowarsito.Bagaimana Ronggowarsito meramalkan, ungkapnya lebih jauh, zaman edanatau zaman kena pakeuwuh - negara yangkehilangan wibawa, penguasa yang kehilangan etika, dan alam yang terus melahirkan bencana. Tapi janji Tuhan sudahpasti, seuntung apapun orang yang lupadaratan lebih selamat orang yang menjagakesadaran.Lebih jauh ungkap Permadi, BungKarno pernah mengatakan, Indonesiaakan menjadi negara adikuasa. Di lainpihak ramalan Nestrogamus mengatakan,nantinya negara adidaya ada di Timur dandi negara matahari terbit.Terkait dengan hal itu, Jepang mengklaim dirinya sebagai negara matahariterbit. Namun peramal asal Perancis itumengatakan, bila negara itu mengalamiberbagai bencana selama satu tahunsecara berturut-turut. Sementara Jepangmengalami bencana hanya sekitar 6-7bulan. Berarti bukan negara itu yangdimaksud Nestrogamus dengan ramalannya itu. Jadi, negara mana yang dimaksud?Di Indonesia, bencana seperti tiadahabisnya. Di lain sisi, Bung Karno disebutsebagai putra sang fajar dan matahariterbit pada waktu yang sama hanya terjadidi Indonesia. Maka tidak berlebihanbahwa negara adikuasa dimaksud Nestrogamus itu, nantinya adalah Indonesia,”tutur Permadi yakin.“Saya yakin, sesuai ramalan Nestrogamus dan jangkar-Jayabaya, Indonesiaakan menjadi mercusuarnya dunia. Meskikita tahu bencana tidak hanya terjadi diIndonesia tapi secara universal terjadi dinegara lain,” katanya lagi.Bicara mengenai hubungan antaraKeraton Jogjakarta, Ratu Pantai Selatandan Gunung Merapi, kata Permadi adasejarahnya, dimana Ratu Pantai Selatanyang merupakan istri dari Sri SultanHamengku Buwono sampai ke IX. Dankewajiban raja Mataram melakukanlabuhan di empat tempat, seperti lautpantai selatan (Parang Kesomo), gunungMerapi, gunung Lawu dan Dlepih (Wonogiri) tempat pertapaan Sultan Agung. „ RInapalagi menghentikan berbagai bencanaitu, membangun kesadaran, tapi “pakem”(kejadian yang terjadi), seperti yangdialami para nabi, Nabi Nuh, Nabi Musa,dan nabi yang lain, yang membawakebenaran malah dibenci. Kehancuranyang terjadi, sebagai gambaran, bagaimana Nabi Musa, seperti “satrio piningit”yang menghancurkan Firaun melalui“Sepuluh Tulah,” kata Permadi.Indonesia Negara AdikuasaRamalan Jayabaya-Raja Kediri yangKP Sayid Yahya Assegaf Adiningrat
                                
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53