Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 82
P. 12


                                    12 BERITAINDONESIA, Februari 2011BERITA UTAMAkala prioritas pembangunaninfrastruktur perkeretaapian itudikemukakan secara terpisaholeh Syaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang (20/1), Menteri Perhubungan Freddy Numberi, mantanDirjen Perkeretaapian KementerianPerhubungan Soemino Eko Saputro danDirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan kepada Berita Indonesia. Merekasependapat bahwa kereta api merupakanmoda transportasi massa (penumpangdan barang) yang memiliki multi keunggulan, hemat lahan, hemat energi, danrendah polusi.Terutama bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 jutajiwa. Dalam 10 tahun terakhir terjadi‘ledakan pertambahan’ penduduk sebesar32,5 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen. Pertambahan ini lebihbanyak dari penduduk Malaysia. Jikapertumbuhan penduduk tetap 1,49 persen, pada tahun 2045 penduduk Indonesia 450 juta jiwa. Saat itu jumlah penduduk dunia diproyeksikan 9 miliar jiwa.Berarti, satu dari 20 penduduk dunia orang Indonesia.Dengan jumlah penduduk 2010 yang“hanya” 237,6 juta jiwa, masalah transportasi sudah menjadi masalah pelik.Jakarta, misalnya, sudah terancam macettotal tahun 2014 jika tidak ada upayaserius mengatasinya. Di Pelabuhan penyeberangan Merak, Banten sering padatmacet, banyak truk yang harus menunggubeberapa hari baru bisa menyeberang.Bagaimana keadaannya jika nanti penduduk Indonesia 300 juta dan apalagimendekati 500 juta tahun 2050?Soemino Eko Saputro, Direktur Jenderal Perkeretaapian pertama setelahdibentuk berdasarkan Perpres nomor 9tahun 2005 dan Perpres nomor 10 tahun2005, menggagas kebijaksanaan Grandstrategy penanganan perkeretaapian Indonesia. Grand strategy itu pernahdipresentasikan ke DPR pada kesempatanrapat kerja antara Departemen Perhubungan dan Komisi V DPR, April 2006.Soemino menegaskan kereta api adalahmoda pelayanan angkutan penumpangdan barang secara massal yang memilikinilai tambah, berdaya saing, handal,aman, selamat, terpercaya serta terjangkau.Maka, dia memandang perlu memprioritaskan upaya peningkatkan perankereta api sebagai angkutan publik.Kereta api sebagai tulang punggungRevitalisasi Kereta ApiDengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa (Sensus 2010),kereta api (KA) seharusnya menjadi alat transportasimassa unggulan di Indonesia. Untuk itu, perludiprioritaskan (urgen) merevitalisasi perkeretaapian Indonesia. Selain melakukan optimalisasi dan menghidupkanlintas mati juga membangun lintas baru, terutamaterowongan bawah laut Selat Sunda dan Bali yangmenghubungkan Sumatera-Jawa dan Bali.angkutan massa, baik untuk barangmaupun penumpang. Menurutnya, kereta api sebaiknya dijadikan sebagai peloporterciptanya angkutan terpadu.Soemino mengatakan, kebijakan strategis penanganan perkeretaapian IndoneSyaykh al-Zaytun Panji GumilangSLintas kereta Tegal-Pekalongan.foto-foto: dok. berindo
                                
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16