Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 55


                                    BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011 55BERITA PUBLIKui Inovasi Bisnislistrik aliran atas, tiketing electric danpassenger information sistim. PT LENpunya kemampuan dan pengalaman.Guna merealisasikan kesiapan itu, LENbekerjasama dengan pihak Jepang, dansudah dilakukan presentasi. Terkaitproyek MRT, seperti diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, diperkirakan mulai 2012.Proyek lain, ungkap Abraham, airportlink di Surabaya, Medan dan Jakartasudah dipersiapkan dan sudah dilakukanpresentasi. Kesiapan lainnya, LEN jugamengantisipasi penggunaan ATP (Automatic Train Protection) di loko KA. Sistemyang dipakai di banyak negara maju,kapan digunakan di Indonesia, LENsudah siap.“Sebagai salah satu BUMN, group dibidang strategi dan sebagai industri yangmenjadi counter park dari pemerintah,PT LEN selalu mendukung kebijakanpemerintah. Tapi yang penting, seberapabesar produk LEN turut mendukungpembangunan nasional sesuai harapanstake holder,” jelas dia.Menurut Abraham, bagi proyek yangmenggunakan APBN, selama sistem danproduk berasal dari luar negeri, itunamanya bukan strategis. Idealnya,dianggap strategis bila penggunaan produk dalam negeri di atas 50 persen. LENsendiri, 80 persen menargetkan penggunaan produk lokal, baik komponen maupun sistem. Dengan demikian, akan memberi nilai tambah terhadap industri lokalagar makin tumbuh dan berkembang.Berbagai peluang bisnis secara maksimal terus dilakukan, di samping melaluianggaran APBN, LEN industri, kata Abraham, melakukan inovasi pendanaan dariberbagai sumber, yakni bagaimana LENturut ambil bagian mengurangi mengalirnya devisa ke luar negeri akibat impor.Dan turut menumbuhkan industri dalamnegeri, membuka lapangan kerja baru danmenjadi bagian mengurangi tingkatkemiskinan. PT LEN dan BUMN yang lainsecara bersama turut memajukan kesejahteraan rakyat.Computer Base InterlokingSementara itu, Adi Yusuf, General Manager Transportation System BusenessUnit PT LEN mengatakan, PT LEN siapmendukung penuh pembangunan perkeretaapian nasional, khususnya dalambidang persinyalan, melalui; Pertama,resignalling, yakni penggantian sistempersinyalan mekanik yang sudah tua dansulit dikembangkan menjadi sistempersinyalan elektrik. Dengan tujuan untukmeningkatkan keselamatan, pelayanandan efisiensi operasional kereta.Kedua, modifikasi single track menjadidouble track dan double-double track,dalam rangka meningkatkan kapasitaslintas dan meningkatkan keselamatan.Dan ketiga, pembangunan sistem persinyalan untuk jalur-jalur KA baru, sepertijalur KA batubara di Sumatera danKalimantan, serta KA perkotaan di daerah-daerah.Terkait peranan LEN di bidang transportasi, khususnya bidang persinyalan,Adi menjelaskan, diwujudkan denganberbagai produk LEN yang dibagi menjadi3 kelompok:yakni, Pertama, generasi SIL(Sistem Interloking LEN) diganti CBA(Computer Base Interloking) yang dirilistahun 2009. Tahun 2012 akan diterapkandi berbagai stasiun di Jawa dan Sumatera.Ini merupakan produk kelompok danhasil pengembangan PT LEN.Kedua, produk penunjang persinyalan,LEN TBI (Token Block Instrumen) sudahditerapkan di 40 stasiun di SumateraUtara dan dikembangkan di lintas lainnya.Mobis (Mikanical To Optical Block Intervise sistem) sebagai penunjang persinyalan, khususnya dalam komunikasiantar block. Ketiga, sistem integrasimelalui jaringan fiber optik dan komunikasi melalui modifikasi. Alat ini sebagaipenunjang double track dengan peralatansistem enterloking existing dan beberapafender internasional.Modifikasi, ungkap Adi, single track,double track dan double-double track,dengan kemampuan rancang bangunyang dilakukan PT LEN sebagai produkdalam negeri. Turut mendukung pengembangan perkeretaapian Indonesia, melaluipersinyalan otomatis produk LEN yangtersebar di jalur KA, baik di Jawa maupundi Sumatera. “Sesuai UU 23/2007, bilaswasta dan Pemda akan melakukanpembangunan perkeretaapian, diharapkan sistem persinyalan disesuaikan dengan persinyalan Indonseia. Khususnyaproduk PT LEN yang diakui secara internasional,” kata Adi.Di tempat terpisah, Toni Surakusumah,manajemen proyek unit bisnis sistemtransportasi PT LEN mengungkapkan,bila bicara bisnis trasportasi, berartimenyangkut hajat orang banyak danpertumbuhan ekonomi bangsa.Ke depan, Toni berharap PT LEN menjadi perusahaan persinyalan internasional.Arah ke sana sebenarnya sudah terlihat.“Adanya penawaran berbagai negara, dimana PT LEN telah tercatat sebagai engineering company dalam bidang persinyalan. Kepercayaan perusahaan besarmancanegera yang bersedia jika produknyadimanufaktur di Indonesia dengan menggunakan tenaga Indonesia,” katanya.Toni menambahkan, LEN sedang meningkatkan sistem keamanan dan siapmewujudkan Auotomatic Train Protection(ATP). Dengan ATP ini, walau tidakdiharapkan, bila masinis tertidur dan KAyang dikemudikan melanggar sinyal,secara otomatis kereta akan berhentidengan sendirinya. „ RIAbraham MosePekalongan.
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59