Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 22
22 BERITAINDONESIA, Mei 2011 foto-foto: reprokepentingan pribadi.Yang kedua, dari seorang guru yangtidak ada lagi di sini. Mereka ada kecurigaan, ada guru jalur khusus dan guru jalurumum. Mungkin Syaykh bisa jelaskan.Syaykh Al-Zaytun: Kalau saya tertutup,saya tidak bisa membuat seperti ini. Tidakakan bisa membuat seperti ini kalautertutup. Kemudian kalau ingin tahuberapa dana Al-Zaytun itu, datang kekantor pajak. Laporannya tiap bulan ada.Pajak saya dibayar tiap bulan.Jadi untuk apa diumumkan. Paling yangmau saya umumkan itu, biaya untuk masjidkurang, ayo kita bangun. Kalau saya punyauang ‘kan terus itu jadi. Tapi itu bukanmenunjukkan bahwa Al-Zaytun tidakpunya uang. Skala prioritasnya ini, anakjangan nangis kurang mangan, anaksampai kebocoran tidur, jangan sampaitidak punya buku. Karena apa? Untuktingkat pendidikan dari tingkat dasarsampai menengah, hari ini dianggap cukup.Mengenai guru, jalur itu dimana-manaada, jalur khusus dan jalur umum. Kalaukhusus itu artinya, dewan guru yang harihari mempertanggungjawabkan kepadaSyaykh. Jadi tidak semua dimintai pertanggungan jawab, repot nanti. Jadidibentuklah dewan guru, ada delapansampai sembilan orang. Itulah yangmempertanggungjawabkan yang khusus.Sedangkan yang umum, kami data secaraumum. Seluruh guru, setiap habis jumat,namanya ba’diyatul jum’at.Jadi nggak ada, mendidik murid sebanyakini masak menyembronokan guru. Ngakada yang disembronokan. Guru yangsudah hadir, dikasih garapan.Media Indonesia: Tentang ponpes diBengkalis, mungkin bapak punya penjelasan.Syaykh Al-Zaytun: Kalau mengenaiponpes begini, ya kita bekerjasamadengan Pemda Bengkalis. Pada 2004kami diajak pemerintah Bengkalis mendirikan pendidikan seperti di Al-Zaytun.Wong yang namanya diajak mendirikanpendidikan. Wong nggak diajak saja kitamendirikan. Apalagi diajak, kami mau.Bicara sana-sini, katanya mau dibelitanah 100 hektar bahkan lebih. Namunbelum keluar sertifikatnya, namun sudahdisuruh untuk membangun. Kemudiandisuruh saja membangun, tapi sistemnyakontrak. Kontraknya pada awal itu, 5,6miliar. Kami selesaikan. Yang kedua, 5,3miliar, kami selesaikan.Awalnya Pemda Bengkalis akan menyediakan 100 hektar tanah dan bahkan lebihuntuk dibangun tempat pendidikan.Tanahnya belum ada sertifikat, namun AlZaytun diminta untuk membangun.Kontrak Rp 5,6 miliar dan Rp 5,3 miliardiajukan kepadanya.Namun akhirnya Al-Zaytun mengundurkan diri dari proyek tersebut karenatidak ada sertifikat atas tanah. Kami jugapunya piutang Rp 200 juta belum dibayar. Tapi mau dibayar Alhamdulillah,nggak dibayar juga Tuhan kan tidak tidur.Trans 7: Kenapa di Al-Zaytun adastruktur seperti negara, ada menteri dansegala macam.Syaykh Al-Zaytun: Di Indonesia iniharus diperkenalkan kehidupan sepertiitu. Jangan tertutup. Di sini, santri sajaada presiden santri. Presiden itu caraLondo. Ketua cara Indonesia, lek petinggicara Jawa. Ya begitu saja.Trans 7: Tadi Syaykh mengatakanbahwa tidak ada keterkaitan secarastruktural maupun secara historis denganNII. Tapi struktur negara itu menguatkandugaaan bahwa ada negara dalam negara.Syaykh Al-Zaytun: Persisnya, iniketerkaitannya adalah dengan NegaraRepublik Indonesia, nyontoh. Nanti kalaukamu ke luar nak, kamu bisa jadi presidenseperti Pak SBY. Itu yang ngurusin halikhwal peribadatan itu, kamu bisa menjadi menteri agama. Waktu itu ‘kan tidakbisa memberi contoh begitu datangseperti beliau. Kok begitu saja, kok takut.Demokrasi, nyebut presiden saja takut.Lah orang taxi saja sebut presiden taxi.Trans 7 untuk Menag: Tadi tanggapandari Syaykh sudah dijelaskan soal dugaanSyaykh dengan NII dan segala macam.Tapi terlihat wacana NII sudah sempatberhenti, kemudian timbul lagi, berhentilagi. Bagaimana sikap tegas pemerintahdan apa tanggung jawab pemerintahdalam hal ini.Menag SDA: Boleh saya tanya balik.Kesan Anda semua para wartawan dengan penjelasan ini dan terus masukmelihat secara fisiknya seperti itu, kegiatannya seperti itu. Tadi yang saya sebutkan pendidikan di sini mengaitkan denganrealitas kehidupan. Karena ada prosesBERDOA: Menteri Agama Suryadharma Ali dan Syaykh AS Panji Gumilang bersama rombongan berdoa bersama di Masjid Rahmatan Lil Alamindi kampus Al-Zatyun, Rabu, 11 Mei 2011BERITA UTAMA