Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 23
BERITAINDONESIA, Mei 2011 23ekonomi yang berjalan di sini dari mulaiproduksi, pengolahan, distribusi sampaijuga dengan penjualan. Apakah itu tadidipergunakan untuk keperluan di sini ataudi luar.Saya tadi juga memperhatikan, adagamelan, band, tarian. Terus lagu yangdinyanyikan, kita sering dengarnya dihotel. Bukan di pondok pesantren.Jadi sangat susah untuk mengaitkanbahwa Al-Zaytun memiliki kaitan denganpaham Islam radikal. Paham Islam yang keras. Karena pada umumnya paham Islamyang keras yang radikal itu tidak suka dengan yang modern. Begitu juga dengan proses ekonomi yang berlangsung di Al-Zaytun.Kemudian gedung-gedung itu luar biasamodern. Kemudian musik, berbagaimacam-macam musik, lagu. Yang kitalihat mulai dari yang klasik sampai yangmodern. Ini menunjukkan suatu nuansatersendiri.Terus terang, sambil makan tadi, sayamengintip di sini ada santri yang menyanyi sambil menari-nari. Itu tidak kitatemukan di pondok pesantren lain. Hal itumenjelaskan bahwa Pondok Pesantren AlZaytun itu benar-benar modern. Kalauyang radikal itu, kelihatannya sangatkhusus, sangat berbeda.Termasuk Syaykh. Saya juga mendapatkan kabar bahwa kalau NII itumengkafirkan yang lain. Islam itu menurut mereka hanya mereka yang bergabung dalam NII. Sedangkan di luar NIIitu kafir. Tadi saya sudah buktikan, sholatbareng. Sebab kalau NII, saya akandianggap kafir pada waktu sholat dimasjid tadi. Namun sebaliknya bahkansaya ditawari sebagai imam. Tapi itu, tatakrama sopan santun tamu, itu buat saya,memang tuan rumah begitu. Jadi itu (NIIdi Al-Zaytun-red) tidak tergambar.Sengaja saya ajak Anda (para wartawan) kemari, itu dalam rangka menyaksikan sendiri, dimana ini. Sebab kalausaya menjawab sendiri tidak bisa sayamenjawab. Kementerian Agama sudahmelakukan penelitian. Dan salah satu kesimpulannya itu, tidak ada kaitannya lembaga pendidikan Al-Zaytun dengan NII.Tidak ada kaitannya antara kurikulum AlZaytun dengan NII. Ini kesimpulanpenelitian dari Kementerian Agama.Terus terang saja, saya tergoda denganpemberitaan selama ini dan juga setiapsaya bertemu dengan wartawan selalumenanyakan. Saya tidak bisa menjawab.Oleh karena itu, marilah kita ke sana. DanAlhamdulillah Syaykh Panji Gumilangsudah memberikan jawaban. Sekarangkesimpulannya ada di Anda (wartawan)semua.TVOne: Anda sebagai pimpinan tertinggidi Kementerian Agama, melihat hal iniapakah memang struktur NII di KW 9dengan apa-apa yang diungkapkan dimedia itu betul-betul adalah pimpinanyang ada di Al-Zaytun. Kita sekarangtidak berbicara Al-Zaytun sebagai lembaga pendidikan, tapi bicara struktural.Menag SDA: Saya tidak gelisah denganstruktur itu, misalnya ada presiden,menteri. Karena dimana-mana di partaipolitik ada shadow cabinet. Kalau dianalogkan ketua partai politik, itu samadengan presiden. Dan ketua-ketua partaidi partai politik menganalogkan sebagaimenteri. Jadi saya tidak terlalu risau.TVOne: Apakah Anda membantah hasilpenelitian MUI?Menag SDA: Hasil penelitan Kementerian Agama adalah tidak ada kaitan antara lembaga pendidikan Al-Zaytun dengan NII. Tidak ada! Jadi bukan berartimembantah, kemudian mengatakan sebaliknya. Sekarang seperti apa yang kita lihat, dalam benak saya, kalau yang namanya aliran keras, itu sangat tertutup, sangat tradisional, dalam pandangan saya.Dan bisa dikatakan sempit wawasan, padasatu pandangan saja. Tidak toleran dengan pandangan-pandangan lain.Saya melihat toleransi di sini besar.Toleransi besar itu bisa dilihat daripenerimaan Syaykh Panji Gumilangdengan keluarga besar Al-Zaytun terhadap musik. Itu menggambarkan toleransi sebetulnya. Kalau saya masuk, ituhanya satu dua jenis musik, satu dua jenislagu. Misalnya lagu-lagu Arab, lagu-laguQasidahan. Ini alat musiknya sudahmacam-macam dan termasuk lagunyamacam-macam. Itu luar biasa. Yang tadisaya gambarkan, kalau lagu-lagu yangkita dengar, saat makan siang tadi. Itubiasanya lagu-lagu yang dinyanyikan dihotel-hotel. Bukan di pondok pesantren.TVOne: Jadi Anda tidak merasa NII ini.Menag SDA: Yang mana dulu. Sekarang, ada nggak NII itu. Kalau ada, itubukan urusan Menteri Agama. Itu urusanKepolisian, itu ada Kapolda di sini.TVOne: Yang Anda katakan tidak resahitu apa?Menag SDA: Shadow cabinet. Yang sayakatakan tidak resah itu, istilah jabatan,misalnya presiden, menteri. PresidenMahasiswa, presiden taxi, nggak ada apaapa. Presiden taxi nggak disebut makar.Tadi saya katakan, struktur seperti itu adadi partai politik. Kalau NII melanggarundang-undang, ya, selesaikan. Sekarangkita bertanya, apakah ada NII di AlZaytun, tidak ada. Kalau Anda mengaitkan dengan struktur, jabatan itu yangmenyerupai struktur di dalam negara. Ituyang saya sebut tidak perlu diresahkan,karena partai politik juga begitu.TVOne : Okelah secara institusi AlZaytun tidak terkait dengan NII. Tapisecara pribadi Syaykh itu pernah menjadianggota NII. Terus yang kedua, sayaanalisa ke belakang isu-isu cuci otak yangdikaitkan dengan NII dan Al-Zaytun iniselalu menjelang pergantian tahun pelajaran, apakah ini merupakan indikasisupaya orangtua pada takut memasukkananaknya ke sini (Al-Zaytun)?Syaykh Al-Zaytun: Saya tadi sudahkatakan bahwasanya organisasi yangmenamakan Negara Islam Indonesia(NII) dalam sejarah itu pernah ada tahun1949-1962. Setelah itu sudah berhenti,tidak ada. Pada ketika itu, saya ditanya“Anda (Syaykh) terkait apa tidak?”Saya tidak pernah terkait dan tidak TANAM POHON: Menteri Agama Suryadharma Ali menanam pohon di kampus Al-Zaytun, Rabu,11 Mei 2011BERITA UTAMA