Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 24
24 BERITAINDONESIA, Mei 2011pernah keluar. Tidak pernah mengikutdan tidak pernah keluar. Karena tidakpernah, dua-duanya saya jadikan satu.Saya tidak terkait dengan sejarah itu. Sayatidak pernah keluar karena tidak pernahmasuk. Itu sudah saya berikan jawaban.Nah ditanya lagi dan disaksikan Menteri.Saya tidak akan menjawab lebih dari itu.Wartawan: Kami perhatikan belakangan ini sangat besar informasi yangmemojokkan Al-Zayun dan Syaykh PanjiGumilang, tapi Syaykh menanggapinyadengan santai. Apakah tidak ada rencanaSyaykh untuk meng-clear-kan ini dengancara menuntut balik misalnya?Syaykh Al-Zaytun: Biasa-biasa saja.Kalau memang sudah tidak, tapi masihdikuyo-kuyo. Ya santai saja, tidak adamasalah. Tapi santai dalam arti, kitaseperti ini tapi mempunyai pandangan kedepan yang lebih baik.Kemudian apakah nuntut? Untuk apamenuntut, Indonesia ini perlu kerukunan.Nanti saling tuntut-menuntut, yangmenang itu monyet. Lihat kucing mendapatkan daging, yang satu dipotong saja,nanti kita timbang. Indonesia ini memerlukan persatuan jangan ditutup olehremeh-temeh seperti itu. Ke depan masihada ramah-tamah dan ramah-mamah,bukan remeh-temeh.Wartawan (untuk Menag): Saya mendengar apresiasi Pak Menteri dengan AlZaytun. Adakah langkah KementerianAgama untuk meng-clear-kan ini, palingtidak untuk membantu Al-Zaytun menyelesaikan masalah ini?Menag SDA: Kita harus pilah kewenangan. Tidak semua merupakan kewenangan Kementerian Agama. Ada yangmenuntut kepada Kementerian Agama,“Pak Menteri, NII dibubarkan saja dong.”Itu bukan kewenangan Menteri Agama.Lalu saya menjawab, “NII itu tidak bisadibubarkan karena itu organisasi tidakresmi, tidak berbadan hukum. Kalau tidakberbadan hukum apanya yang mau dibubarkan. Apanya yang mau dicabut, tidakada. Itu organisasi di bawah tanah.Dan Menteri Agama tidak punya kewenangan untuk membubarkan. Ada instansi yang lain. Tentu berdasarkan informasidari intelijen, kepolisian, pengadilan, daninstitusi lain yang terkait. Dari sisiKementerian Agama, kalau kita temukan,misalnya, suatu lembaga pendidikan yangmengajarkan ajaran yang bertentangandengan UU dan agama, tentu Kementerian Agama memiliki peran agama disitu untuk melakukan pembinaan sampaidengan pencabutan izin. Kalau yangbersangkutan masih mengajarkan prinsip-prinsip pokok yang tidak sesuaidengan ajaran agama.Tetapi kalau sudah sampai kepadaajaran-ajaran yang membahayakan keutuhan bangsa, maka itu bukan kewenangan Kementerian Agama lagi, tapimerupakan kewenangan aparatur keamanan. Jadi harus dipisahkan.Nah, sama saja dengan sekarang mengenai maraknya aliran-aliran sesat ditengah masyarakat. Apa yang bisa dilakukan oleh Kementerian Agama? Yangbisa dilakukan adalah membentuk celahdi tengah-tengah masyarakat maupunmembentuk celah di lembaga-lembagapendidikan di bawah Kementerian Agamaagar tidak kemasukan ajaran-ajaran yangbertentangan dengan undang-undangmaupun agama, itu saja.Oleh karena Kementerian Agama padatanggal 12 Mei 2011 yang akan datangakan melakukan Rapimnas yang mengikutsertakan kanwil-kanwil seluruh Indonesia, rektor-rektor, ketua-ketua sekolahtinggi agama, seperti IAIN, UIN. Institutagama yang lain, seperti Kristen, Hindu,Budha, akan ikut serta dalam pelaksanaan Rapimnas. Di situlah kami akanmenyampaikan kepada mereka agarmenutup peluang, celah bagi masuknyaajaran-ajaran yang bertentangan. Tapikalau itu sudah sampai makar, Kementerian Agama sudah tidak bisa masuk.Bintang Indonesia: Saya menganalogikan Al-Zaytun itu, cantik dan lain-lain.Ada nggak tips untuk menghindar dariNII atau cuci otak agar masyarakat bisaterhindar dari pengaruhnya?Syaykh Al-Zaytun: Supaya tidak dicuciotak. Kembalilah kepada ajaran. Kitaselalu mengatakan Pancasila, Pancasila,Pancasila. Prakteknya tidak ada lima silaitu. Praktekkan. Al-Zaytun mempraktekkan itu. Kalau Berketuhanan yangMaha Esa, itu artinya orang beriman.Jangan menyakitkan sana-sini. KalauKemanusiaan yang Adil dan Beradab. Lahmbok hancur harga diri manusia ini.Wong kek wong, nggak usah mojokinwong. Wong itu di wonge, orang itudiorangkan. Kalau mau duduk kasihduduk.Kemudian Persatuan Indonesia. Sudahbersatukah kita ini? Menanggapi beginisaja, Pak Panji adukan, yang sana adukan.Dua-duanya adukan, iki wedhus opokambing. Itu namanya adu domba, bukanPersatuan Indonesia. Ya kalau kita lakukan, Persatuan Indonesia.Kemudian Kerakyatan, ada pemimpinnya kerakyatan itu. Hikmat kebijaksanaan wujudnya permusyawaratandan perwakilan tadi. Kemudian usahanyaapa? Mewujudkan suatu keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia. Nah ituobat. Itu tanamkan. Menanamkannyapada generasi muda. Darimana itu jalannya, di pendidikan itu.Kalau sekolah-sekolah itu diadakanseperti ini, tidak ada itu bahasa cuci otak.Tidak ada bahasa-bahasa yang lain-lain.Itu akur. Karena apa? Itu ajaran Ilahi.Namanya nilai-nilai dasar yang lima itu,ajaran Ilahi. Iman kepada Tuhan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan sosial, itu ajaran Ilahi.Wartawan: Apa benar bahwa Al-Zaytunitu dibekingi orang-orang kuat dalamtanda kutip. Kemudian pada tahun 2003lalu mantan Kepala BIN Hendropriyonosempat mengunjungi Al-Zaytun. Kalautidak ada apa-apanya untuk apa ia datang.Kemudian yang kedua, apakah Syaykhmelihat ada motif di balik semua ini, sebabyang dikaitkan adalah Syaykh dan AlZaytun sendiri.Syaykh Al-Zaytun: Sekarang yang jelassaja, kunjungan Pak Menteri AgamaRepublik Indonesia, ada apa pak? Jelas,lha Pak Hendropriyono, namanya tentara,badan intelijen, ia masuk-masuk kesebuah tempat itu wajar saja. Gitu saja kokdiusut-usut. Sekarang kita tanya pak polisibuat apa datang ke sini, kepala intelijenPolda Jawa Barat. Terus ditanyakan adaapa ini datang-datang ke Al-Zaytun, bantuapa ini. Janganlah begitu cara berpikir,adem-ayem saja.Badan intelijen datang ke sini saja kokterus kait mengait sana ke mari. Yangadem-ayem saja jadi bangsa itu. Wajarsaja toh, sebuah pendidikan dikunjungi.Setelah itu pulang. Sayonara, nyanyinyanyi, kalau akrab kan bagus. Nantikalau kami bertentangan. Wah, Al-Zaytunbertentangan terus dengan alat negarabertentangan. Sekarang apik-apikan, wahapik-apikan. Ditanya, kok apik-apikan?Motifnya: Iklas saja, gusti Allah ora turu(Allah itu tidak tidur). Hangkoro murko,lebur dining pangastuti. Kelakuan agartetap tenteram, istiqomah.Kompas: Setelah kunjungan ini, kirakira apa follow up Kementerian Agama.NII Bapak bilang gerakan di bawah tanah,tidak terlihat seperti yang ada di permukaan. Apakah nanti ada upaya kelanjutan dari Kementerian Agama untukmeneliti lebih dalam, tidak hanya AlZaytun, tapi pondok pesantren lain yangdiduga tersangkut NII. Artinya, apa yangtampak di depan kita belum tentu sesungguhnya itu. Apa upaya yang dilakukan,karena banyak juga yang selalu mengaitngaitkan, kenapa orang mengaitkan inidengan NII pasti ada alasan di balik itu?Menag SDA: Kalau soal NII sebagaigerakan bawah tanah, itu bukan urusanKementerian Agama. Itu urusan bidangkeamanan, karena Kementerian Agamatidak memiliki kompetensi untuk mengejar NII sampai ke bawah tanah.Oleh karenanya, saya kemari ini dalamrangka menemukan ada apa sebetulnya.Kok ributnya luar biasa. Termasuk sayamengkritisi hasil penelitian yang menyatakan bahwa pendidikan dan pendidikdan anak didik pendidikan agama Islamdi sekolah meningkat intoleransinya. LaluBERITA UTAMA