Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 25


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2011 25saya tunda yang melakukan penelitian,bagaimana cara Anda meneliti. Mengapayang diteliti hanya guru Islam, mengapatidak diteliti guru dari agama dan anakdari agama lain.Kalau yang diteliti misalnya komunitasagama Islam. Kalau mereka ditanya,setujukah Anda kalau masjid didirikan disini. Saya yakin jawabannya tidak setuju.Karena jawabannya tidak setuju, makakesimpulan peneliti terjadi intoleransimasyarakat desa anu, kecamatan desaanu terhadap agama tertentu. Tapi itukesimpulannya padahal, memang masyarakat tidak dihitung. Orang menolakmasjid dibangun, itu belum tentu menolak karena agamanya. Tetapi mungkinsaja menolak karena brisiknya, jam tigaspeaker sudah bunyi. Jadi ini penelitianjuga harus otentik.Kalau yang diteliti apakah anak kelassatu. Kelas satu, ia bilang apa kalau iamasuk di bulan Juli, diteliti di bulanAgustus, kemudian anak itu menjadiradikal, betapa hebatnya penelitian itu.Betapa hebatnya guru-guru itu, pakaimetode apa ia dalam dua bulan membuatanak itu menjadi radikal. Pendidikananak di sekolah cuma dua jam seminggu.Dua belas minggu itu adalah 2x45 menit.Jadi ini harus diberi sistem. Saya katakankepada peneliti, Al-Quran saja bisaberbeda tafsir, apalagi hasil penelitian.Jadi ini memang saya sedang mencariada apa di balik ini. Jadi ini ‘kan nggakada adil. Coba anda teliti di komunitasIslam tentang intoleransi. Harus telitijuga di komunitas lain. Dengan demikiankita buat kesimpulan yang menyeluruh.Kalau kita meneliti, sama seseorangdimana keluarga pada umumnya itumemiliki keluarga yang tunggal agama.Satu keluarga bisa saja semuanya, contohKristen saja semuanya. Itu tentu berbedahasilnya dengan keluarga yang berasaldari Sumatera Utara, NTT, Maluku, ituakan berbeda. Karena umumnya di daerah-daerah itu, biasa kalau dalam satukeluarga itu ada Kristen, Islam, Hindu, itubiasa. Dan di dalam keluarga seperti itu,toleransi pasti lebih tinggi. Jadi, penelitiharus cermat jangan sampai melakukanpenelitian lalu hasilnya bias.Kompas: Merujuk pada penellitianMUI, lembaga itu menganjurkan pergantian pimpinan Al-Zaytun, bagaimanapendapat Bapak (Menag)?Menag SDA: Bisakah hasil penelitianitu dijadikan legalitas untuk menggantipimpinan suatu organisasi. Siapa yangmemiliki kewenangan untuk menggantiatau siapa yang bisa mengganti suatupimpinan sebuah organisasi? Kemudianapakah di dalam proses, misalnya, kalaukita sebutkan bahwa guru Al-Zaytunterkait dengan NII. Apakah tidak adaproses lain? Menurut saya, harus adaproses lain, yaitu pembuktian, apakahbetul-betul yang bersangkutan terbuktiterkait dengan organisasi negara Islam.Wartawan: Jadi menanggapi hasil penelitian dari MUI, jika memang ada, yangada di pendidikan sekarang sebaiknyadilakukan penelitian terlebih dahulu?Menag SDA: Perlu ada pembuktian.Tapi apa yang disebutkan dan apa yangditanyakan. Tadi ada merah putih, nyanyi lagu kebangsaan. Tidak ada fanatismesempit di sini, tidak ada. Saya tidakmelihat ada fanatisme sempit di sini!Wartawan: Tadi Bapak sangat mengapresisi Al-Zaytun dan Syaykh, apaBapak tidak takut di persalahkan orangdi luar sana?Menag SDA: Apa yang saya lihat, ituyang saya sampaikan, kemudian itumenjadi kesan bagi saya. Itu harus sayakatakan. Sekarang apakah Anda menginginkan saya membuat statement bahwaAl-Zaytun ada terkait dengan NII, maubegitu? Saya tidak melihat adanya tandatanda itu. Seperti tadi saya sebutkan, disini tidak ada fanatisme sempit.„ BIMenteri Agama Suryadharma Ali bersama rombongan dan Syaykh AS Panji Gumilang berfoto bersama di depan kediaman dan kantor SyaykhBERITA UTAMA
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29