Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 85
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2012 33L ENTERADEMOKRASI, TOLERANSI DAN PERDAMAIANLENTERA Khalifah Tuhandalam hubungan yang bertanggung jawab danpenuh kasih sayang terhadap sesama manusia danmakhluk lainnya. Hanya bila ia berada di tengahtengah lingkungan keluarganya dan dalam hubungan sosialnya, ia betul-betul memantulkan citraIlahi.c. Struktur diri manusia itu adalah satu kesatuandaripada: jasad/badan/daging, jiwa dan roh, yangtidak terpisah-pisahkan.Jiwa boleh jadi menekankan unsur perseorangandan kuasa hidup manusia itu, dengan penekananpada hidup batiniah, perasaan dan kesadarandirinya. Badan, dipakai untuk penekanan kaitansejarah dan lahiriah yang memengaruhi hidupnya.Tetapi jiwa ialah jiwa, yang memang harusmenyatu dengan badannya, dan demikian jugasebaliknya. Manusia juga mempunyai hubungandengan Roh Allah, sehingga dia sendiri mempunyairoh, tetapi sekalipun demikian manusia tidak dapatdisebut suatu roh, dan roh juga tidak dapatdianggap sebagai unsur ketiga dari diri manusia.Manusia sebagai jasad/badan/daging, ialahmanusia dalam hubungannya dengan dunia alamdan dengan umat manusia sebagai keseluruhan,tidak hanya dalam kelemahannya, tapi juga dalamkedosaannya dan kekufurannya terhadap Allah.Segi-segi khusus atau fungsi tertentu darimanusia, yakni dorongan emosi dan perasaan,dianggap bersumber (dalam arti sebenarnyamaupun kiasan) dari organ-organ badan sepertijantung, hati buah pinggang (ginjal), dan ususperut. Begitu juga darah, dianggap sebagai pusatkehidupan atau jiwa, dan khusus jantung dianggap sebagai pusat sejumlah besar kegiatan jiwamanusia, seperti kehendak, budi dan perasaan,yang merupakan segi batiniah yang tersembunyi,dalam kata lain pikiran, hati, suara hati, hatinurani. Dalam diri manusia yang satu itu, terdapatperbedaan antara manusia batiniah dan manusialahiriah, tapi kedua segi yang berbeda ini tidakdapat dipisahkan dari manusia yang satu itu.d. Dalam perjalanannya manusia dapat terjerumus ke dalam dosa, kejahatan, kesalahan, olehsebab penolakan manusia terhadap petunjuk Ilahi,menolak penyatuan langkah pada jalan yangdiridlai Ilahi untuk menyempurnakan tujuanketika ia diciptakan. Manusia seperti itu selaluberusaha mencari pembenaran akan keberadaannya hanya dari dalam dirinya sendiri.Manusia yang terjerumus dalam dosa, tidakberusaha hidup dalam keterikatan yang benardengan Ilahi dan dengan persekutuan/persahabatan yang akrab dengan sesama manusia, di manaia dapat memantulkan citra kemanusiaan yang adildan beradab, yang berarti juga memantulkan citrakemuliaan Tuhan YME, yaitu Allah Swt.Manusia yang terjerumus dalam dosa, selaluberusaha memaknai hidupnya melulu dalamhubungannya dengan dunia ciptaan ini, dalam artialam sekitarnya. Akibatnya ialah: hidupnyaTatkala Allahmenciptakanmanusia, Iamengambil sikapdan perhatianyang sangatkhusus danmendalamterhadap manusiaitu. Dan carapendekatanNyaialah melibatkandiriNya dalamhubungan yanglebih erat denganmanusia ciptaanNya itu,dibandingkandengan semuaciptaan lainnya.
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37