Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 85
P. 62
62 BERITAINDONESIA, Desember 2012BERITA BUKU Znya” banyak pemain sepak bola berbakat.Kadang kita sering menganggap orang-orangyang berbakat mendapatkan kemampuannyatanpa usaha. Namun, Daniel mengatakan jikakita berpikir seperti itu maka kita akan terjebakke dalam cara belajar yang mengerikan.Bagi Coyle, bakat adalah keterampilan yangdiulang-ulang yang tidak bergantung padaukuran fisik. Mari kita garis bawahi kalimat“keterampilan yang diulang-ulang”. Bakatdilahirkan dari latihan yang dilakukan berulang-ulang. Pengulangan latihan ini bertujuanuntuk meningkatkan kemahiran. Inilah yangmenjadi rahasia bakat.Rahasia bakat dikembangkan dalam penemuan-penemuan ilmiah revolusioner yangmenyertakan sebuah saraf insulator yangdisebut myelin. Informasi yang didapatkan darilatihan yang berulang-ulang akan tersimpan didalam myelin. Semakin sering seseorangberlatih (melakukan pengulangan) makalapisan myelin akan menghasilkan lapisan baru.Semakin tebal myelin tersebut, maka informasiyang ada di dalam myelin itu akan makintersimpan dengan baik, dan akan meningkatkankemahiran.Lalu, latihan seperti apa yang paling tepatuntuk dapat menghasilkan lapisan-lapisan barumyelin? Daniel menyebutnya dengan namaLatihan Mendalam. Latihan mendalam tidakcukup hanya memperhatikan mengenai kuantitas: seberapa sering anda berlatih?”, namunjuga harus memperhatikan kualitas: seberapabaik saya belajar dari latihan ini?”.Daniel Coyle menjelaskan latihan mendalamseperti ini: “Latihan mendalam dibangundengan sebuah paradoks: berjuang dengancara-cara bertarget tertentu - melakukan halyang melampaui batas-batas kemampuan andadan anda melakukan kesalahan-kesalahan,yang membuat anda lebih pandai. Atau dengankata lain, pengalaman yang memaksa andauntuk tidak tergesa-gesa, untuk membuatkesalahan dan mengoreksinya. Dan hal itulahyang dilakukan oleh para pemain sepakbola dariBrasil.Simon Clifford, seorang pelatih sepak bola,pergi ke Brasil untuk mengetahui bagaimanacara Brasil bisa menghasilkan pemain sepak bolayang terampil. Ia menghabiskan sebagian besarwaktunya untuk menyelidiki daerah luas penuhsesak di Sao Paolo. Ia menjumpai banyak halyang memang ingin ia lihat: hasrat, tradisi,pusat-pusat pelatihan yang benar-benarterorganisir, dan sesi latihan yang panjang.(Para pemain bola remaja di akademi-akademisepak bola Brasil menempuh latihan dua puluhjam setiap minggunya, jauh lebih lamadibandingkan pemain-pemain bola di Inggrisyang hanya berlatih lima jam setiap minggu).Namun Clifford juga melihat sesuatu yangtidak terduga: sebuah permainan unik yangmenjadi senjata rahasia di balik keterampilanpemain sepak bola Brasil. Permainan itumenyerupai sepak bola. Bolanya berukuransetengah dari ukuran bola biasa, bola itu sangatsulit dipantulkan. Para pemain dilatih bukan dilapangan rumput yang luas, tetapi di lapanganseukuran lapangan basket yang dibeton,berlantai kayu. Setiap kelompok terdiri dari limaatau enam pemain. Permainan ini memilikiirama dan kecepatan yang membabi-buta:permainan ini terdiri dari rangkaian tindakanrumit yang cepat tanpa kontrol, dan terdiri darigerakan dari ujung ke ujung tanpa berhenti.Permainan ini disebut futebol de salao, bahasaPortugal untuk “sepak bola dalam ruangan”.Bentuk modernnya disebut futsal.Futsal disebut sebagai incubator bagi jiwa orang-orang Brasil. Inkubasi tersebut tercermindalam biografi-biografi para pemainnya.Diawali dari Pele dan kemudian setiap pemainbesar Brasil bermain futsal saat kecil. Juninho,misalnya, mengatakan bahwa dirinya tidakpernah menendang bola berukuran penuh diatas rumput sampai ia berusia empat belastahun. Robinho menghabiskan waktu latihannyabermain futsal hingga ia berusia dua belastahun. Gerakan elastico (gerakan menggiringbola ke luar dan masuk) yang dipopulerkan olehRonaldinho bermula dari futsal. Begitu juga golsodokan kaki yang diperagakan Ronaldo padaPiala Dunia tahun 2002 juga berasal darigerakan futsal.Mengapa futsal bisa menjadi incubatorlahirnya pemain sepak bola yang berbakat?Salah satu alasannya bisa dijelaskan denganmatematika. Menurut penelitian di UniversitasLiverpool, para pemain futsal lebih seringmenyentuh bola dibandingkan pemain sepakbola - enam kali lebih sering per menitnya. Bolafutsal yang lebih kecil dan lebih berat dari bolabiasa membuat semakin tinggi akurasi penanganan yang dibutuhkan dan dihasilkan. Dalampermainan futsal yang dimainkan dalamlapangan yang lebih kecil dari biasa, pengoperan dengan tepat adalah kuncinya: secarakeseluruhan permainan tersebut berkaitandengan mencari sudut dan jarak yang tepat sertaberkoordinasi dengan cepat dengan pemain lain.Kontrol bola dan ketajaman penglihatanmerupakan hal yang sangat penting, sehinggaketika para pemain futsal bermain dalampermainan penuh, mereka merasa seolah-olahmemiliki satu ruang bebas untuk bergerak.Kesimpulannya: futsal memadatkan keterampilan sepak bola dalam kotak kecil; menempatkan pemain dalam wilayah latihan mendalam, membuat dan mengoreksi kesalahan dansecara terus menerus menghasilkan solusi atasmasalah-masalah yang muncul. Para pemainyang menyentuh bola 600 persen lebih sering,tanpa disadari belajar jauh lebih cepatdibandingkan dengan mereka yang berada dilapangan luas dan besar di luar ruangan. doRahasia Bakat Pesepak Bola BrasilBagaimana Brasil bisa menjadi tempat “lahirnya” pemain sepak bolayang handal?DTHE TALENT CODE: Bakat pemain timsepakbola Brazil ditempa di pusat pelatihanyang benar-benar terorganisir dengan sesilatihan yang panjanganiel Coyle, dalam bukunya The TalentCode (Rahasia Bakat), menceritakanmengapa Brasil menjadi tempat “lahir-