Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, Juli 2013BERITA MANCANEGARAZresiden Venezuela Hugo Rafael ChávezFrías meninggal pada 6 Maret lalu danlangsung dimakamkan dua hari sesudahnya. Jenazahnya dibalsem dan dibaringkan dalam peti kaca seperti Ho Chi Minh, Lenindan Mao, agar “dapat dilihat untuk selamanya”.Demikian menurut pemimpin sementara Venezuela, Nicolas Maduro.Selain tubuh dinginnya, nampaknya pemikiranChavez yang inspiratif juga akan terus dikenanguntuk selamanya. Di dunia internasional, Chavezmerupakan salah satu pemimpin paling karismatik sekaligus kontroversial karena keberaniannyamelawan Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpinkapitalisme global.Di bawah kepemimpinannya selama ini, perusahaan minyak nasional Venezuela, Petroleos deVenezuela SA (PDVSA), pernah memenangkanpengadilan internasional atas proyek-proyekminyak di negeri itu dengan perusahaan minyakmultinasional milik AS, ExxonMobil. PemerintahVenezuela berani membayar sebesar 255 juta dollar AS sebagai ganti rugi aset-aset ladang minyakyang dinasionalisasi. Sebelumnya beberapa ladangminyak di Venezuela memang dimiliki ExxonMobil, namun dengan keputusan pengadilan internasional itu, Venezuela seakan mendepak ExxonMobil dari negeri tersebut.Chavez meninggalkan legenda tersendiri. DiVenezuela, Amerika Latin (AL), dan kawasanKaribia, Chavez dipandang sebagai pemimpinyang populis dan memanjakan rakyat dari hasilminyak untuk sandang-pangan dan papan. Selama14 tahun memimpin Venezuela, Chavez berhasilmengentaskan kaum miskin di atas 75 persen danmembebaskan mereka dari buta huruf.Menurut laporan Komisi PBB bagi EkonomiAmerika Latin (CEPAL), Venezuela berhasilmenurunkan 44 persen angka kemiskinan: 5 jutajiwa dari total penduduk tak lagi miskin. Dalamhal kesadaran berdemokrasi, partisipasi elektoralmencapai lebih dari 88 persen penduduk. Padapemilu terakhir, 55 persen suara diberikan untukChávez.Menyangkut anggaran dana sosial, negaranegara sosial demokrasi Eropa tak bisa menyaingiVenezuela, yang mengalokasikan 60 persen daritotal produk domestik bruto. Sebanyak 14 jutapenduduk mendapat subsidi pangan, dan tahunini 61 persen penduduk membeli pangan di pusatpusat perbelanjaan milik negara. Selama 2011,Chávez menyerahkan 146.022 rumah kepadapenduduk paling miskin.Chavez juga menarik perhatian dunia karena kebijakan luar negeri Venezuela telah membawa masalah keamanan di belahan dunia Barat (westernhemisphere) berhadapan dengan kebijakan luarnegeri AS. Diplomasi Chavez yang menggunakanminyak sebagai kuasa lunak (soft power) memungkinkan negara lain ikut tidak tunduk kepadaideologi atau kekuatan militer AS. Sebagai alatkebijakan luar negeri, kuasa lunak memang efektifuntuk mendapatkan sekutu sekaligus menyeimbangkan kekuatan yang mengerem nafsu AS untukmenguasai dunia.Di dalam negeri, Chavez menjalankan reformasiagraria dalam Plan Zamora. Sementara tokohpembangkang lainnya di kawasan AL, PresidenBolivia Evo Morales, juga melaksanakan programperbaikan pertanian dan nasionalisasi perusahaanmigas. Tak kalah pentingnya peran Presiden Brazil Lula Inacio da Silva (sejak 1 Januari 2011digantikan oleh Dilma Rousseff, mantan pemimpin gerilya dan presiden perempuan pertama diNegeri Samba itu) yang memimpin Gerakan PetaniTanpa Tanah (Movimento dos TrabalhadoresRurais Sem Terra/MST) demi mewujudkankeadilan agraria.Dari Paraguay, tahun 2008, terpilihnya Fernando Lugo seakan menambah kekuatan para pemimpin sosialis AL itu. Lugo, mantan pastor miskinpenganut Teologi Pembebasan, pernah berpidatobegini: “Saya akan melanjutkan mimpi AmerikaLatin yang lebih kuat, bersatu dan dihormati, tanpabatas.” Terkait itu seorang ahli AL, Alvaro VargasLlosa, mengatakan: “Populisme sudah datangkembali di Amerika Latin. Kita mengira sudahmenanggalkan populisme ini akhir tahun 80-andan permulaan 90-an, namun ia datang kembalidengan kekuatan penuh. Dan populisme ini akanmenjadi komponen utama dari bidang politik danekonomi Amerika Latin dalam beberapa tahunmendatang (VOA, 20/1/2006).Inilah fenomena kebangkitan sosialisme di ALyang merupakan upaya “merevisi model kapitalisme yang buas”. Negara-negara di kawasan inisedang berada dalam orkestra besar memainkansimfoni neososialisme global. Tahun 2006, untuk memperingati tujuh tahunkedudukannya sebagai presiden, Chavez mengumumkan berlakunya kenaikan gaji atau upahminimum 15% sehingga menjadi 220 dollar AS perbulannya. Ini merupakan kenaikan yang cukupbesar, mengingat gaji atau upah minimum di Venezuela pada 1999 adalah 183 dollar AS perbulannya, yang kemudian naik menjadi 188 dollarAS per bulan pada 2005.Memang, taraf hidup sebagian besar rakyat VeOleh Dr. Victor Silaen, MAChavez Sang PemimpinPMasih banyaksisi positifChavez yangbisa diungkapdan dijadikanrujukan bagiparapemimpin,takterkecuali diIndonesia.Rasanya takberlebihanjikamengatakankita rindusosokpemimpinseperti ElComandante(SangKomandan)Hugo Chavezmenjadipresiden diIndonesiatahun depan.Penulis:Dr. Victor Silaen,Doktor Ilmu Politik,Dosen FISIPUniversitas PelitaHarapan dan KetuaForum Penulis danWartawan IndonesiaNeososialisme Global
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60