Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 89
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, Juli 2013 53Y BERITA KOTAWarga yang sembarangan membuangsampah dikenakan denda hingga 500 riburupiah. Sedangkan pengelola fasilitasumum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos)yang alpa menyediakan fasilitas pemilihan sampah dikenakan sanksi administratif berupa uang paksa mulai dari 1 jutahingga 50 juta rupiah.BantargebangSelama ini Pemprov DKI Jakarta harusmengeluarkan uang triliunan untukmengatasi masalah sampah. Pemprovantara lain bekerjasama dengan PTGodang Tua Jaya (GTJ) dalam pengolahan sampah di TPA Bantargebang. Dalamnota kerjasama (sejak 2008) tersebutdisyaratkan PT GTJ membuat teknologipengelolaan sampah dengan Gasifikasi,Landfill, and Anaerobic Digestion (Galvad).PT GTJ mendapatkan kontrak kerjasama pengelolaan sampah dengan PemprovDKI selama 15 tahun sejak 2008. Dalamperjanjian, PT GTJ akan membangun pengelolaan sampah berteknologi Galvad danmenjual listrik serta kompos. Lalu, padatahun 2023, PT GTJ menyerahkan asetnyake Pemprov DKI. Sementara PemprovDKI wajib membayarTipping Fee sampaiakhir perjanjian.Anggota DPRD DKIJakarta Boy Sadikinmengungkapkan,Pemprov DKI Jakartaselama ini berkewajiban membayar tipping fee Rp 114.000per ton sampah ke PTGTJ. Jumlah sampahDKI sekitar 6.000 tonsehari. Maka setiapbulan Pemprov harusmembayar tipping feesekitar Rp 19 miliarkepada PT. GTJ.Sementara, menurut Boy, sampai sekarang, PT GTJ masih menjalankan Landfill Gas yang sudah dilakukan DinasKebersihan sejak dulu. Anehnya lagi, kataBoy, Pemprov DKI dan GTJ sudah tigakali melakukan adendum (perubahan)kontrak kerjasama. Pada kontrak awal,yang tandatangan Gubernur, tapi adendum hanya oleh Kepala Unit PengelolaTeknis TPST.Keterlambatan pekerjaan malah disiasati dengan mengubah perjanjian kerjasama. “Ini namanya penipuan, PemprovDKI kok mau saja ditipu, sejak 2008, PTGTJ sudah menerima hingga Rp 1,2triliun, kok belum juga diterapkanteknologinya, lebih baik kontrak barusaja, dilelang investasi lagi,” kata BoySadikin.Sementara itu, Direktur Utama PTGodang Tua Jaya, Rekson Sitorus menjelaskan terjadi peningkatan volume sampah setelah Jokowi menjadi GubernurDKI Jakarta. Sebelumnya sampah yangmasuk ke Bantargebang 5.300 ton perhari. “Setelah Jokowi jadi gubernur, sampah jadi 6.000 ton karena semua sampahdiselokan dibersihkan dan dibawa keBantargebang,” ujar Rekson.Rekson juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalankan kewajiban sebagaimana disepakati dalam perjanjiankerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.Saat ini, PT Godang Tua Jaya bisa menginstalasi sampah sampai 2.000 ton danmengubahnya menjadi energi terbarukanberbentuk listrik sampai 10 megawatt.Program daur ulang sampah menjadienergi terbarukan dilakukan PT GodangTua Jaya bersama PT Pertamina dan PTSolena Grup sejalan dengan programPemerintah. Rencananya pada tahun2025, Pemerintah menargetkan 25,6persen energi terbarukan dihasilkan darisampah. „ BERINDO | tslPengolahan sampah terpadu wargaPara pemulung memilah sampah di TPST Bantargebang
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57