Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 90
P. 27
BERITAINDONESIA, September 2013 27Y BERITA TOKOH27kepadanya, Wiranto menolak pemisahan jabatan itu karena kuatir akanmenimbulkan dualisme kepemimpinan.Akhirnya, Presiden BJ Habibie menetapkan Wiranto merangkap keduajabatan itu. Tampaknya, BJ Habibielebih percaya kepada Wiranto.Bahkan, setelah itu, 22 Mei 1998malam, diduga akibat adanya isu kudeta, Probowo justru dicopot dari jabatanPangkostrad, dan digantikan oleh Mayjen Johny Lumintang. Lalu kemudian,pada 20 Juni 1998, Kivlan Zen jugaharus meletakkan jabatan Kepala StafKostrad. Kivlan dituduh ikut membahaskeabsahan jabatan Habibie dan perubahan UUD 1945 di Hotel Regent.Hal kontroversial yang juga pernahdiungkap oleh Kivlan Zen adalah tentangkeberadaan Pam Swakarsa yang menjadi cikal-bakal Front Pembela Islam(FPI) yang belakangan sering melakukan aksi main hakim sendiri.Menurut Kivlan, ketika itu digelarSidang Istimewa (SI) MPR pada 10-13November 1998. Waktu itu ada upayademonstran untuk menggagalkan SIMPR. Sementara tidak ada demonstran(massa) yang berani mendukung SI secara terang-terangan. Maka dilakukanupaya perekrutan kekuatan massa pendukung SI (yang belakangan disebutPam Swakarsa).Kivlan Zen berperan merekrut massadari kalangan ormas Islam. Sekitar 30ribuan massa pendukung SI yang tergabung dalam Komite Islam BersatuPenyelamat Konstitusi (KIBLAT) mengadakan apel akbar di Parkir TimurSenayan empat hari menjelang digelarnya SI. Tapi, menurut Kivlan, perekrutan Pam Swakarsa itu atas perintahWiranto serta diketahui Kapolda MetroJaya Mayjen Pol. Nugroho Jayusman,dan Pangdam Jaya Mayjen Djaya Suparman. Disebut juga keterlibatan pengusaha Setiawan Djodi sebagai pemberibantuan dana Pam Swakarsa.Ketika itu, terjadi bentrokan berdarahantara pendukung SI dengan anti-SI,serta bentrok mahasiswa dengan aparatsehingga menewaskan beberapa orangmahasiswa. Peristiwa ini dikenal sebagai“Peristiwa Semanggi I”. Akibat terbunuhnya aktivis dari suku tertentu dalambentrok pendukung SI vs anti SI pada 13November 1998, rupanya berbuntutdendam. Sehingga massa yang terlibat,bentrok kembali di Ketapang JakartaPusat, pada 22-23 November 1998.Kerusuhan berlanjut di Kupang pada 30November 1998, dan di Ambon, 19Januari 1999.Tapi, dalam bukunya bertajuk “Bersaksi di Tengah Badai”, Wiranto menyangkal keras keterlibatannya dalamPam Swakarsa. Bahkan Wiranto sempatmengancam akan menuntut Kivlan.Atas ancaman ini, Kivlan bergeming.Kepada Imam Prawoto Wartawan BeritaIndonesia, dalam wawancara yang cukup panjang, Kivlan Zen menegaskanpembentukan PAM Swakarsa atas perintah dari Jenderal Wiranto, tidak adaperintah dari jenderal yang lain. “PakWiranto mengamankan Sidang Istimewa MPR 1998 dengan PAM Swakarsa.Saya ditugaskan langsung memimpinmassa di lapangan. Pak Wiranto dapat10 miliar, saya tidak dapat apa-apa aliasnol. Kalau tidak PAM Swakarsa, SidangIstimewa bisa dibubarkan oleh pendemoanti/menolak SI oleh pemerintahanrevolusioner pimpinan LB. Moerdani,”katanya. Sebuah pengulangan pernyataan kontroversial.Kontroversi atas nama Kivlan jugamencuat tatkala KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyebut inisial “MayjenK” sebagai provokator kerusuhan Ambon. Banyak orang mengaitkan namainisial “Mayjen K” itu dengan MayjenKivlan. Merasa namanya disudutkan,Kivlan mendatangi Gus Dur di rumahnya di Ciganjur untuk meminta klarifikasi. Kepada Kivlan, Gus Dur membantah bahwa inisial “Mayjen K” yang dimaksud itu adalah Kivlan.Kendati hanya sekadar isu dengantudingan inisial “Mayjen K”, ketika ituKivlan merasa perlu segera memintaklarifikasi, karena putranya yang sekolah di sebuah SMA di Malang merasaditeror dengan cemooh sebagai ‘anakprovokator’. Lagi pula, bagi Kivlan, peristiwa sejarah harus diluruskan, kebenaran harus diungkap.Itulah sekelumit kontroversi yangmewarnai perjalanan karier MayjenKivlan Zen. Dari sudut pandang ‘sekolahkehidupan’ hal itu sebuah gambaranbetapa Kivlan Zen memiliki peran danpengaruh signifikan dalam pusaran perjalanan sejarah reformasi 1998. Sebagai(hanya) Kas Kostrad, dia pasti banyaktahu jalan sejarah itu. Yang jika melihatkemampuannya, seandainya kala itudia memegang jabatan Panglima (pengendali keamanan) kemungkinan Tragedi Mei 1998 itu akan bisa cepat dilokalisir. Sebab, di mata publik, tragedi ituterjadi karena tidak adanya jenderallapangan yang handal.Dinamika KarierKivlan Zein, lulusan Akademi Militer(Akmil) angkatan 1971. Dia memilihpengabdian di Kesatuan Infanteri, Baret Hijau. Dimulai sebagai KomandanPeleton (1971), kemudian Ki-B Batalyon753, hingga Danyon (1973). Pada,1974, pasukan Kivlan berhasil meringkus gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Juga ketika bertugas diTimor Timur, Kivlan dinilai berhasilsehingga mendapat kenaikan pangkatluar biasa.Dia menjabat Kepala Staf BrigadeInfanteri Linud 1/Cilodong/Kostrad(Kasdivif I Kostrad) dengan pangkatKolonel, (1990). Tahun itu juga dia bertugas di Filipina, memimpin KontingenGaruda. Lulusan Sekoad 1990 itu berhasil menjalankan tugasnya di Filipina.Terbukti dia mendapat penghargaan(medali kehormatan) yang dianugerahkan secara khusus oleh PresidenFilipina Fidel Ramos karena Kivlandinilai berhasil membujuk pimpinanMNLF, Nur Misuari, agar mengakhirikonflik Moro di Filipina Selatan. Kala itu,Kivlan yang memimpin KontingenGaruda XVII, juga berperan menjadi pengawas genjatan senjata setelah adanyaSyaykh Panji Gumilang menyambut Mayjen Kivlan Zen dan isteri di Al-Zaytun