Page 9 - Majalah Berita Indonesia Edisi 91
P. 9


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2013 9YBERITA UTAMAgalkan nama karena perbuatannya.“Macan mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading,” begitu pepatah Indonesia.Hari ini kita berbicara pepatahpepitih karena pepatah-pepitih ituadalah hikmah. Hikmah yang berkaitan dengan apa yang kita sampaikan tadi, yaitu membangun budaya.Yang kita maksudkan membangunbudaya di sini, kita sempitkan dariglobal sector menjadi local sector,yaitu Indonesia. Kita tinggal di wilayah Indonesia yang luas. Membangun artinya mendirikan, membina, memelihara dan memerbaiki.Berapa lama bangsa Indonesia iniberada atau eksis, tampil dengan namanya? Baru sekitar 85 tahun, dihitung dari bulan Oktober 1928 lalu,Indonesia menjadi sebuah bangsayang masih terlalu dini dan muda.Kita tengok negara tetangga. Brunei sejak purbakala namanya tetapBrunei maka cepat tertib. Singapuramerupakan perubahan nama dariTemasek (ketika menjadi wilayahMajapahit) maka cepat berubah budayanya walaupun merdeka baru57 tahun. Malaysia memunyai nama tetap kerajaan Malaka, kerajaanMalaya, kerajaan Malaysia, rentetannya sambung-menyambung maka budayanya cepat mapan.Bangsa Indonesia ini sebuah bangsa yang benar-benar baru, 85 tahunitu bukan hitungan bangsa yanglama. Nama Indonesia ini namapengingkaran dari apa yang adaketika itu. Nama ini mengingkariMajapahit, mengingkari Mataram,mengingkari Sriwijaya. Jadi, namanama itu kini tidak ada semua.Yang ada adalah Indonesia. Jadi,Indonesia ini nama revolusioner,haddam banna, menghancurkansemua yang ada, didirikan sebuahnama baru Indonesia. Siapa yangharus menjaga? Siapa yang harusmembangun? Siapa yang harus memelihara? Siapa yang harus memperbaiki? Jawabnya adalah: BangsaIndonesia!Setelah satu nusa, satu bangsa,dengan apa kita memperbaikinya?Dengan lisan, artinya dengan bahasa yang baik; Tetapi bahasa bangsa ini sedang carut-marut. Bangsaini tidak memunyai bahasa yangdicintai. Bagaimana sekali menyampaikan sesuatu dengan bahasa, bisacenderung kepada yang benar makayang benar itulah yang harus kitacenderungi dan tidak berat sebelahitu sudah menjadi biasa.Kemudian yang harus ditempuhlagi adalah beradab. Apa itu adab?Adab itu boleh diartikan memunyaiadab, berbudi bahasa, solah-bowo.Menyampaikan sesuatu dengan ungkapan yang benar, dengan bahasalisan maupun fisik (body languagenya) benar.Berbudi bahasa bermakna memunyai akhlak dan moralitas. Itulahyang disebut beradab. Selain itu,beradab bermakna memunyai kemajuan lahir dan batin. Kemajuanyang dapat dibanggakan di mukadunia. Sudahkah kita memunyai kemajuan itu?Mari kita simpulkan pembicaraankita ini, bahwasanya membangunbudaya adalah membangun pikiran,akal, kepribadian supaya mampubertindak tidak berat sebelah, mampu bertindak membela yang benar.Bertindak bersahaja, kemudianmemunyai adab, sopan santun, moralitas tinggi, kepribadian dan memiliki kemajuan lahir dan batin.Disimpulkan oleh bangsa Indonesiamenjadi cita-cita bangsa adalah mewujudkan manusia yang adil danberadab.Bangsa kita ditanya, apa budayaIndonesia? Sering dijawab kebudayaan Indonesia adalah budaya ketimuran. Apakah saudara mengetahui budaya ketimuran itu? Budayasampai ke otak bangsa Indonesia?Dengan apa membangun seperti itu?Dengan satu nusa, satu bangsa dansatu bahasa: Indonesia.Saya mengajak kita semua menggunakan bahasa Indonesia, yangsudah kita proklamasikan sejak 28Oktober 1928 (Sumpah Pemuda),dengan baik dan benar.Frame Kemanusiaan yang Adildan BeradabKemudian membangun budaya.Budaya itu bukanlah seperti lenong,wayang kulit atau tari-menari. Apaitu budaya? Budaya adalah akal,pikiran, hati dan kepribadian. Budaya itu akal bukan lenong atau wayang kulit. Singkat tetapi bukan singkatan ini. Ini yang akan kita bangun.Membangun budaya adalah membangun akal, pikiran dan kepribadian. Melalui apa kita membangunsemua itu? Pendidikan!Kita, bangsa Indonesia akan membangun budaya, apa fokusnya? Apabatasannya? Apa yang akan diciptakan?Frame kita adalah kemanusiaanyang adil dan beradab. Allah Swtmenyuruh kita menjadi manusiayang adil dan beradab. Kita jabarkan lagi manusia adil dan beradabitu bersahaja, bersikap wajar. Adiltidak saja berarti tidak berat sebelah.Adil itu membela yang benar, condong pada kebenaran terbingkai dalam sikap toleran dan damai. Ituadalah sebuah kewajaran. Kalau kitaKHUTBAH DIALOGIS: Jamaah menyimak pemaparan Syaykh Al-ZaytunYBERITA UTAMA
                                
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13