Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 91
P. 10


                                    10 BERITAINDONESIA, Desember 2013BERITA UTAMAZketimuran, memang kita tinggal diTimor Leste? Timor Leste saja kitalepaskan bukan?Kemudian kita ditanya lagi, apa itubudaya Indonesia? Dijawab: “Kearifan lokal.” Apa itu kearifan lokal?Semua tanda tanya yang tidak bisadijawab.Maka yang paling tepat, budayaIndonesia adalah budaya yang membawa kepada manusia yang adil danberadab. Kapan manusia bisa adil danberadab? Kalau ke atas memunyaikeimanan kepada Tuhan. Keimanankepada Allah, membawa ajaran Ilahi,baru bisa adil. Kapan manusia itu bisaadil dan beradab? Kalau bersatu.Kita mengkhayalkan persatuan umat manusia sedunia. Awali duludengan persatuan Indonesia. Itu dasar manusia yang adil dan beradab,sinar dari atasnya membangkitkanajaran Ilahi. Kemudian kursi kokohnya adalah persatuan Indonesia. Kakinya adalah kerakyatan.Indonesia kita ini menganut madhab republik, artinya kembali kepada rakyat. Rakyat yang mana? Rakyatyang memiliki kemampuan hikmahdan kebijaksanaan. Dari mana itutumbuhnya? Dari ajaran Ilahi. Kemudian didasari lagi oleh kaki yangkokoh yaitu mewujudkan keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Negara Hukum atau Negara Opini?Duduk di atas arsy tadi disinarioleh nur Ilahi, “Allahu nur al samawati wal ardh,” maka kemanusiaanBERITA UTAMAZyang adil dan beradab, itulah potretbudaya Indonesia. Sudah adakahhari ini? Sudah wujudkah hari ini?Sudah bisakah dibaca hari ini?Jawabnya: “Belum.”Inilah dalam perjalanan membaca, mewujudkan dan mengadakan.Bangsa kita ini bangsa yang sedang’menjadi’. Kata Bung Karno, “Nationin the making.” Mengapa demikian?Karena baru 85 tahun. Kalau sekarang kita ukur dan jawabannya tidakatau sudah, hancur kita ini. Makajawabnya belum.Saya bertanya kepada kita semua,boleh dijawab ramai-ramai bolehdijawab sendiri-sendiri. Negara apanegara kita ini menurut kebanyakanorang?Kata Pak Harto, “Ojo gumunan.Ojo kagetan.” Sekarang ini yanggumun (keheranan) dan kaget adalah orang ahli hukum. Kemudianberopini. Begitu ada kejadian yangmenggelegar di Indonesia, orangorang bertanya: “Mengapa KetuaMahkamah Konstitusi dijemput, ditahan (disekap) oleh KPK dengantuduhan diduga korupsi?”Bagaimana negara hukum yangadil? Adil itu ungkap yang benar,tidak berat sebelah dan bersahaja.Apa tanggapan bekas (mantan) Ketua Mahkamah Konstitusi? “Hukummati!” Bagaimana dengan kasusnarkobanya? “Tembak lagi!” Siapa yang mengucapkan itu?Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi.Kalau begitu di mana negara hukumnya? Yang memeriksa belumselesai, ini menganjurkan hukummati, berarti menganggap lebih Tuhan daripada Tuhan.Kita saja beristighfar tadi kepadaTuhan. “Ya, Allah! Jangan Engkauhukum kami kalau kami salah, ingatkan saja kami, tunjukkan mana salahkami. Astaghfirullah al ‘azhim.Gusti Allah menjawab, “ Yo wis takampuni, tetapi ojo maneh-maneh,yo! Nek, maneh-maneh iku bukanminta ampun, ngece kowe.” Ngeceitu menghina, menghina halus.Adapun ngenyek itu menghina lebihdahsyat.Negara opini. Bagaimana tidaknegara opini? Yang satu lagi, bekasKetua Mahkamah Konstitusi yangkedua, sama juga mengatakan: “Hukum berat!” “Hukum mati!” Sepertitidak ada Kitab Undang-undangHukum Pidananya. Negara apa itu?Negara opini.Begitukah penyelesaiannya? Kitasudah mengatakan bahwa Indonesia adalah suatu negara hukum(rechtstaat). Tetapi ternyata negara ini negara opini atau negarapersepsi, sehingga pengadilan itudipengaruhi oleh persepsi orangpintar. Nah, kalau sudah begitu disebut kekuasaan orang pintar.Mari kita bangun budaya tadi,supaya tidak timbul negara persepsiatau negara opini. Mengapa begitu?Karena bangsa ini sedang melanggarprinsip yang dibuat sendiri. Apaprinsip yang dibuatnya? Melanggarprinsip: “Kemanusiaan yang adildan beradab.” Bangsa ini sedangdalam perjalanan dan melanggarprinsip utama yang telah disepakati.Kalau itu terus berjalan tak terbendung, akan hancur negara ini.Orang bijak pernah mengatakan,“Halaka qaumun lam ya’rif asasuhu(hancurnya bangsa yang tidak mengenal nilai-nilai dasar negaranya).Manakala bangsa ini merusak kebiasaan dasar, atau landasan dasarnya,maka hancurlah bangsa ini. Landasan dasar bangsa Indonesia iniadalah: Kemanusiaan yang Adil danBeradab. Kalau seorang tokoh hukum, kemudian melakukan korupsi,itu melanggar asas kemanusiaanyang adil dan beradab. Kalau itudilakukan oleh seorang saja mungkin bisa diatasi. Bagaimana kalauADIL DAN BERADAB: Jamaah perempuan memusatkan perhatian banyak terjadi di mana-mana?
                                
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14