Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 92
P. 49
BERITAINDONESIA, Feb-Maret 2014 49Y BERITA KOTAsekalipun tetap bisa mendapatkanpelayanan kesehatan untuk penyakitberat seperti penyakit jantung, kanker, ginjal dan lainnya.Bagi penerima upah/gaji rutin perbulan, iuran untuk satu tahun pertama sebesar 0,5% dari gaji yang diterima, dan 4% dibayarkan oleh pihakperusahaan. Sedangkan untuk pesertapenerima bantuan iuran (PBI), pemerintah menggelontorkan dana senilaiRp16 triliun. Dana sebesar itu akandipakai sebagai pembayar iuran (premi) bagi 86,4 juta warga miskin, atausama dengan penerima fasilitas Jamkesmas secara nasional saat ini, denganbesaran premi tanggungan Rp 19.225per orang per bulan.Selanjutnya, presentase iuran yangtelah disepakati untuk para pegawainegeri (PNS) dan TNI/Polri, adalah 3persen dibiayai oleh Pemerintah, dan 2persen dibiayai pekerja. Sebesar 2persen dari gaji itu, akan dipotongsetiap bulannya dari gaji para pegawai.Menurut hitungan KementerianKeuangan, secara total pada tahun2014 pemerintah akan menggelontorkan dana lebih dari Rp26 triliuntermasuk untuk menambah infrastruktur, serta perbaikan jaminankesehatan bagi PNS dan TNI/Polri.Saat ini tersedia 15.861 fasilitaskesehatan tingkat pertama (puskesmas) dan 1.710 rumah sakit pemerintah dan swasta yang siap melayanipeserta JKN di seluruh Indonesia.Namun demikian, peserta JKN tidakbisa langsung datang ke rumah sakitdengan memakai kartu ini. Pasienharus berobat terlebih dahulu kedokter atau klinik yang menjadi mitra BPJS, sebelum dirujuk ke RS. Halini untuk menghindari penumpukanpasien di rumah sakit.Dalam perkembangannya, memasuki bulan ketiga pasca peluncuran,lonjakan pembuatan kartu JKN masihterus terlihat. Bambang Ruswandiselaku Kepala Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan BPJS KesehatanCabang Jakarta Barat memprediksiini akan berlangsung selama enambulan ke depan. Bahkan, BPJS Kesehatan menawarkan solusi denganpendaftaran melalui website demimempermudah warga. Warga jugabisa menghubungi nomor telepon021-500400 untuk menanyakan cabang BPJS yang terdekat.Peserta JKN berhak mengakses fasilitas untuk semua jenis penyakit dansemua jenis perawatan dari berobatjalan hingga rawat inap. Tak hanyaitu, JKN juga menjamin pemeriksaandeteksi dini kanker leher rahim danpayudara bagi para perempuan yangsudah terdaftar menjadi peserta.Deteksi dini seperti pemeriksaan IVA(inspeksi visual dengan asam asetat),pemeriksaan papsmear, bahkan cryotherapy dijamin.Apa yang dilakukan BPJS itu adalah bentuk kepedulian pemerintahuntuk mengendalikan penyakit kanker di Indonesia melalui pentingnyadeteksi dini. Menemukan penyakitlebih awal melalui deteksi dini, selainmemperbesar peluang kesembuhanpenderitanya, juga merupakan upaya yang lebih murah.Begitu pula dengan obat-obatan.BPJS Kesehatan menjamin kebutuhanobat-obatan sesuai dengan Formularium Nasional (Fornas). MenurutDirektur Hukum Komunikasi danHubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Purnawarman Basundoro,obat-obatan yang diberikan kepadapasien peserta JKN adalah obat yangtermasuk dalam Fornas.Di luar itu, JKN tak mengenalsistem reimburse obat bila obat yangdibutuhkan pasien tak masuk dalamsistem INA CBG's (Indonesia CaseBased Groups). Sistem INA CBG'smerupakan penetapan tarif rumahsakit berdasarkan kelas, di dalamnyasudah menghitung biaya berobatpasien termasuk obat-obatan yangdiperlukan sampai pasien sembuh.Kerjasama dengan pabrikan danapotek akan dilanjutkan untuk mengatasi ketersediaan obat.Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan JKN terdapat permasalahan obatkhususnya obat kronis dan obat kemoterapi. Namun, dengan adanya SuratEdaran Menteri Kesehatan nomor HK/Menkes32/I/2014, telah ada solusiuntuk resep obat kronis dan obatkemoterapi yang selama ini menjadikeluhan pasien peserta JKN.\ obat untuk penyakitkronis langsung diberikan untukkebutuhan 30 hari. Obat penyakitkronis di luar INA CBG's, dapat diambildi apotek dan depo farmasi yangbekerjasama dengan BPJS,\nawarman, Jumat (7/2) di Media Center BPJS, Cempaka Putih.Ditambahkannya, bagi peserta penyakit kronis yang telah dinyatakandalam kondisi stabil oleh dokter spesialis atau sub spesialis yang merawat,maka peserta tersebut dapat mengikuti program rujuk balik.Kelebihan BPJS Kesehatan ini adalah meng-cover hampir semua penyakit asal sesuai dengan indikasi medis,termasuk pemeriksaan penunjangdan alat-alat kesehatan yang diperlukan seperti kacamata ataupun obatkanker yang mahal.Pembatasannya adalah jumlahtanggungan. BPJS Kesehatan membatasi hanya menanggung lima orang peserta dalam satu keluarga.Jika lebih dari lima orang, diwajibkanmenambah persentase di luar persentase iuran yang sudah ditetapkan olehPemerintah.Iuran peserta BPJS Kesehatan hingga 31 Januari 2014, mencapai Rp2,57 triliun. Total iuran tersebut, diantaranya dipakai untuk pembayaran kapitasi fasilitas kesehatan (faskes)tingkat pertama, Januari 2014 sebesar Rp 645.178.000.000, dan Februari senilai Rp 395.067.750.Membludaknya jumlah pesertaBPJS Kesehatan sampai ke pelosok diTanah Air, pastinya membutuhkanlayanan perbankan terintegrasi sampai ke desa-desa. Untuk itu, sebagaimitra BPJS Kesehatan, Bank RakyatIndonesia (BRI) membuka prosespendaftaran para peserta baru, pembayaran premi, hingga nantinyapembayaran klaim.\ menjadi satu-satunya bankyang telah melakukan Integrated System dengan aplikasi pendaftaranyang ada di BPJS Kesehatan. Sehinggadata peserta baru yang masuk viateller BRI akan langsung terhubungke dalam database BPJS Kesehatan,dan akan langsung mendapat nomorVirtual Account,\Direktur Utama BRI (9/2/2014).Untuk pembayaran premi, cukupmemasukkan Nomor Virtual accountmasing-masing peserta dalam Aplikasi BRI Virtual Account (BRIVA).Sampai awal Februari 2014 tercatatlebih dari 116 juta jiwa peserta,dengan 381 ribu jiwa diantaranyamerupakan peserta BPJS Mandiri,adapun target di 2014 dapat mencapai 140 juta jiwa.Pemerintah menargetkan, tahun2019 nanti, seluruh penduduk Indonesia telah terdaftar menjadi pesertaBPJS Kesehatan atau berjumlah 270juta jiwa. Penduduk Indonesia yangmampu bayar sendiri wajib menjadipeserta jaminan kesehatan, sedangkan yang tidak mampu dibiayainegara. INA